Keinginan orang tua memasukkan anaknya ke pondok pesantren jelas, supaya belajar agama dengan lebih baik. Itu jelas, tidak perlu perdebatan panjang.
Masalahnya adalah pondok mana dan seperti apa yang layak dipilih?
Ada beberapa sudut pandang yang bisa dipakai preferensi untuk memilah-milah pondok yang sesuai.
Afialisi dengan kelompok tertentu. Suka tidak suka point ini penting buat sebagian masyarakat kita. Kita sering merasa bagian dari salah satu kelompok atau ormas Islam, dan cenderung akan memilih yang sepaham.
Biasanya terbagi apakah punya kaitan dengan NU? Atau Muhammadiyah? Dua itu ormas terbesar di Indonesia. Walaupun Muhammadiyah lebih bergerak di bidang pendidikan sekolah non asrama, tetapi ada pesantren yang merupakan afiliasi Muhammadiyah. Kalau NU tidak usah ditanya lagi, core nya NU disini. Dan jumlahnya ribuan.
Selain dua ormas besar tersebut, yang mulai banyak adalah kelompok Tarbiyah yang identik dengan PKS. Sebelumnya memang kelompok ini pelopor Full Days School atau Sekolah Islam Terpadu. Tetapi tidak sedikit pesantren atau boarding school yang punya kaitan dengan kelompok ini.
Dan yang mulai gencar tahun-tahun terakhir ini adalah kelompok Salaf, yang orang sering menyebutnya wahabi. Kelompok ini sendiri enggan dengan pemakaian istilah wahabi. Mereka lebih banyak menggunakan istilah Dakwah Sunnah.
Kalau tidak tahu pesantren tersebut bagian dari kelompok mana, mending tanya langsung saat survey. Mereka biasanya sudah punya jawaban sendiri kok. Tidak apa-apa, sudah hak calon walisantri untuk tahu.
Komposisi Pelajaran Agama dan Umum. Seiring dengan perkembangan jaman, bahwa penguasaan ilmu agama saja tidaklah cukup. Pesantren mulai merubah pola pengajaran, yakni dengan menambah jam pelajaran umum. Ibaratnya, seorang penghafal Al Quran yang punya kemampuan akademisnya menonjol, akan dipandang lebih.
Komposisi pelajaran ini ada yang 50:50 antara Agama dan Umum. Atau 60% Agama sisanya Umum dan juga sebaliknya.
Semua kembali individu walisantri, mana yang cocok buat anaknya. Ada juga orang tua yang berpikiran simple dan pragmatis, yang penting anaknya mandiri !
#Pesantren #PertanyaanSeputarPesantren #FAQPesantren
Comments