Skip to main content

Posts

Showing posts from 2010

Do Nothing

Satu hal yang ingin saya lakukan sekarang, yakni tidak melakukan apa-apa. Apapun! Ya, tidak melakukan satu hal pun kecuali bernafas. Kenapa? Bosan Bosan dengan banyak hal. Keseharian yang selalu berulang setiap hari, minggu, hingga berbilang tahun dan bulan. Dahulu saya begitu berharap pada hari Sabtu. Tetapi sekarang saat sudah sampai di hari Sabtu, ternyata rutinitas pun terjadi. Rutinitas yang tidak bisa dilakukan di hari biasa akhirnya dilakukan di hari Sabtu. Akhirnya? Ya Bosen juga. Masalahnya adalah karena sekarang saya tidak bisa menjadi diri sendiri, dalam arti terikat pada banyak hal. Terikat pada pekerjaan, anak, istri, orang tua, dan mertua. Bahkan kalau mau ditambah lagi bisa seperti tetangga, teman, pembantu. Huuuih.... Saat ingin melakukan satu hal buat menghilangkan kebosanan, salah satu pengikat itu datang. Yang ini lah, yang itulah. Saat satu pengikat lepas, pengikat lain mengencang. Semprul....

Indonesia, Dunia Yang Terbalik

Seminggu lalu, Kota Semarang melakukan Pilkada untuk memilih Walikota yang baru. Sebagai orang yang lama tinggal di Semarang, meskipun sekarang sudah lama meninggalkan, saya coba mengikuti perkembangannya. Meskipun begitu melihat para kandidat, hampir semua tidak kenal, kecuali satu orang yang pernah menjadi kakak kelas waktu kuliah dulu. Kenal saja tidak apalagi melihat track recordnya? Masalahnyaa adalah konon ada satu calon Walikota yang pernah tertangkap basah selingkuh dengan Istri orang beberapa tahun silam. Saya jadi gundah, kok bisa orang seperti ini kok lolos jadi Calon Walikota? Dan kalau melihat di kota-kota lain, muncul Jupe sama Maria Eva yang juga mencalonkan diri. Halooooo ..... para partai politik, kemana saja dirimu selama ini? Katanya partai politik itu tempat pengkaderan pemimpin bangsa. Kenapa tega-teganya melacurkan diri dengan orang yang menurut saya TIDAK PANTAS untuk menjadi pemimpin. Apa kata dunia kalau para pemimpin negeri ini berisi PEZINA, KORUPTOR? K

Tips Buat Yang Mau Buat Sumur

Liburan panjang awal april ini buat saya malah repot dengan urusan yang tak terduga, yakni urusan air yang tiba-tiba tidak keluar dari sumur di belakang rumah. Begitu saya "pancing" sampai dengan satu ember masih tetap tidak keluar, saya langsung tahu masalahnya yakni, klep nya tersumbat pasir atau kerikil. Masalah utamanya sebenarnya bukan itu, yakni karena pipa yang dipakai sebagai dinding sumur [diameter 4 inch] sudah pecah, sehingga tanah yang ada diluar pipa masuk ke dalam air yang dipompa keluar. Sehingga air menjadi keruh dan berpotensi menghambat klepnya tadi. Dan saya baru tahu kalau pipa 4 inch yang dipakai sama tukang sumur yang dulu berkualitas buruk. Kalau istilah di kalangan tukang sumur dan toko bangungan, pipa yang berkualitas buruk itu adalah WAVIN D, ciri-cirinya adalah bahannya tipis, dan terdapat strip [garis] merah. Jadi jika anda saat ini mau bikin sumur, pastikan kalau perlu beli sendiri bahannya bahwa pipa yang dipakai bukan WAVIN D. Pilihlah WAV

No Earth Hour but Indonesia Hour

Saat nulis postingan ini, katanya lagi Earth Hour, alias kampanye untuk mematikan lampu selama satu jam di seluruh dunia. Jadi kalau tulisan tetap bisa terposting berarti lampu dirumah saya masih nyala. Lho berarti saya nggak dukung Earth Hour? Kenapa harus didukung? Saya belum lihat keuntungannya buat saya kalau mendukung Earth Hour. Kalau mau mengatasi krisis energi ya bongkar aja tuh PLN,Perusahaan Lilin Negara. Saya yakin kalo yang bekerja di PLN itu orang-orang jujur, niscaya kita akan lepas dari krisis listrik yang selama ini kita alami. Tidak ada itu pemadaman bergilir. Tidak ada itu bonus buat bos-bos PLN. Masa krisis kayak gini masih bagi bonus buat bos PLN. Yang bener aja. Kalau para penggiat Earth Hour mau serius, bikin kampanye penggunaan tenaga matahari untuk listrik di Indonesia. Di Indonesia itu puanasnya minta ampun. Puanase polll.... Masak keadaan kayak gitu nggak ada listrik tenaga matahari. Ada apa ini? Kalau instrumen yang digunakan mahal. Masak sih kalau di

Are your ready to be fired?

Pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Kenapa saya ingin menuliskan disini mengenai hal tersebut? Karena hari ini, tiba-tiba seorang teman sekaligus sebagai client menelepon. Perkiraan saya karena dia ada request tertentu yang berhubungan dengan pekerjaannya sekarang. Tetapi ternyata dia bahwa dia menjadi korban seperti senior-seniornya yang terdahulu. Yakni korban Like and Dislike [paling tidak menurut dia dan beberapa korban lain]. Dan statusnya sih bukan dipecat tapi dipaksa untuk mengundurkan diri dalam beberapa hari kedepan.Uuuh.. Sulit untuk membayangkan jika hal tersebut menimpa saya hari ini. Karena jelas dapur harus tetap ngebul. Cicilan rumah harus tetap dibayar. Uang sekolah anak harus tetap dibayar. Uang dari mana jika tidak bekerja? Solusi sementara ya kalau istri bekerja berarti ya mengandalkan gaji istri. Sambil berjalannya waktu, mencari pekerjaan baru atau menjadi wiraswasta. Jujur saya jadi spechless mendengar keluhan teman tadi....

Kecerdasan dan Attitude

Buat seorang pelajar, sepertinya kecerdasan adalah segalanya. Dibenak mereka bahwa prestasi di sekolah itu ditentukan seberapa cerdas atau pintar mereka dalam hal menerima dan memahami pelajaran sekolah. Terserah bagaimana caranya. Dan kecerdasan dianggap berbanding lurus dengan kesuksesan seseorang di masa depan. Benarkah demikian? Sampai dengan saya lulus kuliah, pemikiran itu saya anggap benar. Tetapi menjadi tidak sepenuhnya benar saat saya mulai meniti karir. Saat itu mulailah saya berinteraksi dengan berbagai macam latar belakang orang di lingkungan pekerjaan. Dan semakin lama saya bekerja, saya akhirnya berpendapat bahwa dalam bekerja kecerdasan bukanlah segalanya. Bukan berarti kecerdasan tidak penting. Tetapi tidak cukup hanya dengan kecerdasan dalam menentukan karir seseorang. Faktor lain yang menentukan adalah attitude. Etos kerja selama dia melakukan pekerjaan ternyata faktor yang tidak kalah penting. Bahkan dibeberapa kondisi, attitude lebih diperlukan dibandingkan

Dell Inspiron 1320

Yap, nggak salah. Itulah Notebook saya yang baru, yakni Inspiron 1320 . Barang itu saya beli kemarin pas Megabazar Computer di JHCC. Sebenarnya saya tertarik model lain, yakni Toshiba Portege T110. Tapi begitu datang ke pameran komputer tersebut, pandangan pertama langsung tertuju pada Dell Inspiron 1320 ini. Sebelum saya memutuskan mana yang mau saya beli, saya berprinsip, bahwa screen size monitornya harus tidak gedhe, berarti dibawah 14 inch. Tapi saya nggak mau pakai netbook, yang kebanyakan ukuran monitornya di 10 inch kebawah. Terlalu kecil buat saya. Yang kedua, karena kebutuhannya buat kerja sambil main-main dirumah entah itu main game atau browsing internet, berarti kemampuaannya harus lebih dari sekedar netbook. Pertama tertarik sama T110 Toshiba , tetapi setelah melihat harga dan saya bandingkan dengan Dell Inspiron 1320 , ya saya pilih yang kedua ini. OS bawaannya sih kayaknya sebenarnya Windows Vista, tetapi saya beli hanya ada DOS. Buat saya nggak masalah. Toh m

Nobody's Perfect

Allah menciptakan manusia dalam kesempurnaan. Kesempurnaan paripurna dalam banyak sisi. Bahkan kesempurnaannya melebihi makhluk Allah yang lain. Lebih sempurna dibandingkan tumbuhan, binatang, tanah, air, dan bahkan malaikat sekalipun. Dalam penciptaannya bahkan malaikat sempat 'protes' kepada Allah, kenapa menciptakan makhluk seperti manusia. Tetapi kesempurnaan yang diciptakan Allah kepada manusia, tetap ada semacam keadilan. Tidak semua manusia diberi semuanya sama persis. Tidak ada diantara milyaran manusia di muka bumi yang memiliki kesamaan sama persis dalam segala hal. Fisik, lahir, rejeki, jodoh, dan mati. Timbullah ungkapan Nobody's Perfect. Tiada kesempurnaan yang abadi. Karena semua yang abadi dan sempurna hanya milik Allah SWT. Makhluknya diberi kesempurnaan sesuai dengan tingkatan dan kapasitasnya. Dan semua indah sesuai dengan waktu dan ukurannya. Ada seorang lelaki berwajah tampan, menarik, soleh, dan pasti kaya, mendapatkan istri cantik, shalehah, dari

First Thing First in 2010

Apa yang anda lakukan begitu menginjak tahun baru 2010? Bikin resolusi? Target? Kalau saya sendiri tidak semuanya. Apalagi yang namanya resolusi, saya malah tida begitu kenal dengan hal tersebut. Tahu apa yang saya lakukan? Hal yang pertama adalah membuka kalender baru dan mencari tanggal merah. Apakah ada long weekend? Seberapa banyak? Dan kayaknya tahun ini tidak terlalu banyak tanggal merah yang 'bagus'. Hari Raya Imlek saja jatuh di hari Minggu. Hari Lebaran kedua jatuh di hari Sabtu. Ya sudah mau apa lagi. Hal kedua adalah merencanakan cuti. Mau nggak mau harus direncanakan dari sekarang. Buat nambah-nambah libur selain di tanggal merah. Saya rencanakan cuti kalau tidak di hari Jumat atau Senin biar lebih terasa liburnya. Terutama di hari Jumat. Atau alternatif lainnya adalah di hari Kamis dan Jumat. Jadi seminggu cuma bekerja 3 hari doang. Alasan kenapa merencanakan cuti adalah ternyata badan dan otak kita ternyata butuh istirahat. Saya rasakan betul di libur pan

Kita Tidak Butuh Pluralisme

Sejak meninggalnya Gus Dur, kata yang paling banyak disebut masyarakat luas adalah Pluralisme. Tahukah anda tentang Pluralisme? Jangan-jangan anda mencampur adukkan antara Pluralisme dan Pluralitas. Padahal dua hal tersebut sangatlah berbeda. Dan jika kita merujuk d efinisi keduanya menurut Majelis Ulama Indonesia, definisinya sebagai berikut: 1. Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relative; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengkalim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga. 2.Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan. Jelas kalau dari definisi diatas yang kita tolak adalah Pluralisme agama. Karena kalau semua agama adalah sama dan benar, pertan