Skip to main content

Dell Inspiron 1320

Yap, nggak salah. Itulah Notebook saya yang baru, yakni Inspiron 1320.

Barang itu saya beli kemarin pas Megabazar Computer di JHCC. Sebenarnya saya tertarik model lain, yakni Toshiba Portege T110. Tapi begitu datang ke pameran komputer tersebut, pandangan pertama langsung tertuju pada Dell Inspiron 1320 ini.

Sebelum saya memutuskan mana yang mau saya beli, saya berprinsip, bahwa screen size monitornya harus tidak gedhe, berarti dibawah 14 inch. Tapi saya nggak mau pakai netbook, yang kebanyakan ukuran monitornya di 10 inch kebawah. Terlalu kecil buat saya.

Yang kedua, karena kebutuhannya buat kerja sambil main-main dirumah entah itu main game atau browsing internet, berarti kemampuaannya harus lebih dari sekedar netbook.

Pertama tertarik sama T110 Toshiba, tetapi setelah melihat harga dan saya bandingkan dengan Dell Inspiron 1320, ya saya pilih yang kedua ini.

OS bawaannya sih kayaknya sebenarnya Windows Vista, tetapi saya beli hanya ada DOS. Buat saya nggak masalah. Toh malah menguntungkan dari sisi harga. Lumayan kan ngirit 1juta lebih.

O iya harga yang saya dapat, 6,2 juta.

Dan tadinya mau saya install Windows 7, tetapi berhubung CD nya entah kemana, ya sementara ini saya install Vista. Problem pertama yakni Driver untuk LAN Card nya yang nggak cocok sama Vista, untunglah akhirnya setelah bisa tersambung dengan internet, dapat driver yang cocok.

Problem kedua adalah saat install Citrix, karena buat bisa kerja remote jadi kalau pas lagi nggak di kantor tetap bisa akses. Berhasil di install tetapi setelah dijalankan muncul error message: SSL Error 61. Yang berhubungan dengan Certificate. Setelah cari-cari dibantu om google, ternyata masalah yang sering ditemui sama Vista usert. Ada beberapa linknya kok untuk troubleshoot nya.

Kesan? Mantap deh .... warnanya saya pilih Merah. Desain dalamnya simpel. Saking simpelnya saat saya pencel CAPSLOCK nggak ada tanda-tanda bahwa button CAPSLOCK sudah di pencet. Karena memang nggak ada lampu indikator mengenai CAPSLOCK ini.

Comments

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang