Allah menciptakan manusia dalam kesempurnaan. Kesempurnaan paripurna dalam banyak sisi. Bahkan kesempurnaannya melebihi makhluk Allah yang lain. Lebih sempurna dibandingkan tumbuhan, binatang, tanah, air, dan bahkan malaikat sekalipun. Dalam penciptaannya bahkan malaikat sempat 'protes' kepada Allah, kenapa menciptakan makhluk seperti manusia.
Tetapi kesempurnaan yang diciptakan Allah kepada manusia, tetap ada semacam keadilan. Tidak semua manusia diberi semuanya sama persis. Tidak ada diantara milyaran manusia di muka bumi yang memiliki kesamaan sama persis dalam segala hal. Fisik, lahir, rejeki, jodoh, dan mati.
Timbullah ungkapan Nobody's Perfect. Tiada kesempurnaan yang abadi. Karena semua yang abadi dan sempurna hanya milik Allah SWT. Makhluknya diberi kesempurnaan sesuai dengan tingkatan dan kapasitasnya. Dan semua indah sesuai dengan waktu dan ukurannya.
Ada seorang lelaki berwajah tampan, menarik, soleh, dan pasti kaya, mendapatkan istri cantik, shalehah, dari keluarga baik-baik dan terpandang pula. Sempurna bukan? Tetapi setelah menikah hampir 10 tahun, ternyata Allah belum berkenan menitipkan Buah Hati kepada mereka berdua.
Buah hati begitu didambakan, tak pelak banyak yang minta konsultasi ke dokter, mungkin dokter anak salah satunya. Di mata masyarakat, namanya dokter anak kehidupannya tak jauh dari yang namanya anak. Wah, anaknya pasti tertangani dengan benar, mungkin begitu di pikiran banyak orang tentang dokter anak. Tetapi bagaimana jika setelah menikah sekian lama, sang dokter anak itu belum juga punya momongan?
Dan berkebalikan dengan semua diatas, mungkin ada diantara kita yang diberi titipan sama Allah SWT, anak-anak yang jumlahnya Subhanallah banyaknya, bisa 3 atau 5 bahkan 10. Masa sekarang mungkin 3 jumlah maksimal yang umum bisa dipahami. Dan dengan anak yang banyak itu, tempat tinggal menjadi problem tersendiri, dengan anak 3 misalnya sedangkan rumah yang dipunyai hanya tipe 36 dengan kamar hanya ada 2. Terbayang repotnya mengatur masalah kamar, terlebih jika ada pembantu yang tinggal di rumah. Tetapi dia punya tetangga dengan kemampuan ekonomi yang sangat berkecukupan dan rumah yang besar, tetapi tidak ada anak.
Tidak ada manusia yang sempurna, Tak ada gading yang tak retak. Mari kita bersyukur dengan apa yang kita punyai sekarang. Alhamdulillah ...
Tetapi kesempurnaan yang diciptakan Allah kepada manusia, tetap ada semacam keadilan. Tidak semua manusia diberi semuanya sama persis. Tidak ada diantara milyaran manusia di muka bumi yang memiliki kesamaan sama persis dalam segala hal. Fisik, lahir, rejeki, jodoh, dan mati.
Timbullah ungkapan Nobody's Perfect. Tiada kesempurnaan yang abadi. Karena semua yang abadi dan sempurna hanya milik Allah SWT. Makhluknya diberi kesempurnaan sesuai dengan tingkatan dan kapasitasnya. Dan semua indah sesuai dengan waktu dan ukurannya.
Ada seorang lelaki berwajah tampan, menarik, soleh, dan pasti kaya, mendapatkan istri cantik, shalehah, dari keluarga baik-baik dan terpandang pula. Sempurna bukan? Tetapi setelah menikah hampir 10 tahun, ternyata Allah belum berkenan menitipkan Buah Hati kepada mereka berdua.
Buah hati begitu didambakan, tak pelak banyak yang minta konsultasi ke dokter, mungkin dokter anak salah satunya. Di mata masyarakat, namanya dokter anak kehidupannya tak jauh dari yang namanya anak. Wah, anaknya pasti tertangani dengan benar, mungkin begitu di pikiran banyak orang tentang dokter anak. Tetapi bagaimana jika setelah menikah sekian lama, sang dokter anak itu belum juga punya momongan?
Dan berkebalikan dengan semua diatas, mungkin ada diantara kita yang diberi titipan sama Allah SWT, anak-anak yang jumlahnya Subhanallah banyaknya, bisa 3 atau 5 bahkan 10. Masa sekarang mungkin 3 jumlah maksimal yang umum bisa dipahami. Dan dengan anak yang banyak itu, tempat tinggal menjadi problem tersendiri, dengan anak 3 misalnya sedangkan rumah yang dipunyai hanya tipe 36 dengan kamar hanya ada 2. Terbayang repotnya mengatur masalah kamar, terlebih jika ada pembantu yang tinggal di rumah. Tetapi dia punya tetangga dengan kemampuan ekonomi yang sangat berkecukupan dan rumah yang besar, tetapi tidak ada anak.
Tidak ada manusia yang sempurna, Tak ada gading yang tak retak. Mari kita bersyukur dengan apa yang kita punyai sekarang. Alhamdulillah ...
Comments