Skip to main content

Wanita Karir

Mungkin ini hal klasik. Dimana sebenarnya posisi wanita? Haruskah tetap di rumah, dan berkarya untuk keluarga? Atau berkarir di luar rumah? Boleh jadi setiap orang akan berbeda pendapat mengenai hal ini. Dan kalaupun sudah mempunyai pendapat, belum tentu dapat mengaplikasikan pendapatnya itu sebagai sebuah keputusan yang harus dilaksanakan.

Saya sedang mencoba mengumpulkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah wanita karir ini.


Keuangan
Paling tidak untuk hal yang satu ini, wanita jadi lebih mandiri. Jika dia belum menikah, di satu sisi akan membuat percaya diri nya semakin tinggi, tapi bisa berakibat lelaki jadi lebih berhati-hati bahkan mungkin takut untuk melakukan pendekatan.

Untuk yang sudah menikah, jelas akan membantu pendapatan keluarga. Tetapi perlu dipikirkan juga efek samping untuk hal keuangan ini. Dengan bekerja di luar rumah, berarti akan mengeluarkan uang transport yang secara rutin harus anda keluarkan setiap hari. Sedangkan kalau anda dirumah, pengeluarannya tidak akan setiap hari.
Anda tidak bisa memasak sendiri karena waktu dan tenaga sudah habis untuk bekerja sehingga efeknya, harus mengeluarkan biaya konsumsi/makan yang dibeli di luar yang harganya pasti lebih mahal dibandingkan jika kita masak sendiri.
Pengeluaran lain yang mungkin timbul yakni, anggaran untuk pembantu rumah tangga yang membengkak. Karena dibutuhkan lebih dari satu orang pembantu. Bisa jadi yang satu untuk mengurus rumah dan memasak, sedangkan yang lain menjadi baby sitter. Sedangkan jika anda dirumah, paling tidak anda bisa melakukan salah satunya. Hal ini jelas akan meringankan biaya untuk pos ini.
Yang mungkin agak terlupakan yakni, biaya mainan untuk anak. Ibu yang bekerja di luar rumah, cenderung mengkompensasikannya dengan memberikan mainan yang berlebih ke sang ananda. Harganya? Wah, itu bisa bervariasi. Bisa 10.000 dapat 3, atau 50.000 sebuah. Atau mau playstation yang bisa mencapai jutaan rupiah?

bersambung

Comments

Wanita tidak lagi harus di rumah, tetapi wanita bisa Berkarir sesuai dengan kemampuan dan tidak melupakan kodrat sebagai wanita.

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang