Skip to main content

Anggun yang tak anggun lagi

Anggun muncul lagi. Kamis malam kemarin, bagi yang melihat Kick Andy, pasti melihat penampilan Anggun. Sosok perempuan berdarah Jawa bahkan kalau tidak salah masih keturunan dari Keraton, dan sekarang menjadi perempuan kosmopolitan [kalau boleh dibilang seperti itu].

Melihat Anggun sekarang, tiba-tiba teringat beberapa tahun lalu, saat muncul dengan topi baretnya disertai lengkingan suara yang teramat tinggi. Mungkin karena masih tergolong anak-anak pd masa itu, jadi suaranya bisa mencapai nada yang cukup tinggi. Yang juga tak terlupakan adalah -- saya nggak tahu nyebutnya apa ya--entah jerawat atau semacam codet di pipinya. Dulu sering ditutupi dengan rambutnya yang lumayan panjang.

Saya sendiri dulu cukup ngefans sama dia. Maklum mungkin karena pada saat dia ngetop, umurnya hampir sama. Dan pada saat itu lagi suka-suka nya sama musik rock. Dan memang lagu-lagunya cukup enak didengar. Jadi ya klop lah. Tapi setelah itu dia menghilang.

Dan muncul lagi, sebagai warga negara Perancis, dengan lagu-lagu berbahasa Perancis pula. Apa itu suatu kemajuan? Dilihat dari sisi regional, jawabannya IYA. Karena apa yang dia lakukan sekarang sudah menembus batas regional yang sangat luas. Tidak tanggung-tanggung, wilayah Eropa dia tembus. Padahal tahu sendiri, Eropa itu terdiri dari berbagai macam negara, walaupun terkadang negaranya tidak lebih luas dari wilayah Jawa Barat. Tapi ya itulah, kalau namanya negara, ya nggak peduli luasnya seberapa, tetap aja negara.

Kembali ke Anggun. Tadi kalau dilihat dari sisi batas wilayah. Kalau dari sisi musikalitas, berhubung saya bukan seorang musisi, dan cuma sebagai konsumen musik, lagu-lagu Anggun yang sekarang ya.... Nggak enak didengar. Enaknya cuma didengar jalan ceritanya bisa menembus Eropa J . Mending dengerin lagunya yang dulu deh. Tua-Tua Keladi, Anak Putih Abu-Abu, Mimpi. Saya nggak tau kenapa, mungkin karena terbawa nostalgia masa lalu kali ya...

Hal yang membikin Anggun tak anggun lagi dimata saya yakni, sosok Anggun yang sekarang tidaklah berbeda dengan artis-artis dunia lainnya. Anda bingung? Tenang nggak usah bingung. Maksud saya begini. Haruskah untuk menjadi artis kaliber internasional, seseorang harus menanggalkan apa yang telah dia punyai sebelumnya?

Anggun yang dulu adalah seorang Indonesia, yang kemudian menjadi WNP [Warga Negara Perancis] dengan alasan untuk mempermudah perjalanannya melintas banyak negara, jadi nggak perlu antri buat minta VISA. Kalimat yang tak simpatik dia ungkapkan di acara Kick Andy, saat dia minta tolong Dubes Indonesia di Perancis untuk mempermudah mendapatkan VISA. Ternyata sang Dubes pun angkat tangan, karena aturannya memang begitu. Bahkan anak sang Dubes pun harus menjalani hal yang sama. Apa yang dikatakan Anggun?
“Memangnya dia ngapaiin? Dia paling belajar! Kalau saya kan kerja“

Untuk Anggun, Apakah status pelajar itu lebih rendah dari artis?

Anggun yang dulu adalah seorang muslimah. Walaupun saya tak tahu seberapa taat dia sebagai muslimah. Tapi yang jelas dia dulu seorang muslimah. Tapi kata Andy F Noya, dia sekolah di sekolah Katolik. Dan sekarang? Lagi belajar Budha! Buat saya, itu bukanlah pencarian. Tapi sekedar trend. Maklum dia kan tinggalnya disono. Tempat dimana, mungkin kalau mengaku sebagai muslim, akan banyak kerugiannya dari pada untungnya. Apalagi lingkungan pergaulannya, sekali lagi mungkin, jauh dari orang-orang muslim.

Tanggalnya dia sebagai muslimah, terlihat dari wajah sinisnya yang sering tampil saat bilang PORNOAKSI di acara Kick Andy semalam. Saya tidak tahu, berapa kali dia mengatakan PORNOAKSI sambil tersenyum sinis. Dia melakukan itu karena memang mendukung PORNOAKSI atau tidak, saya tidak tahu itu. Yang jelas, Video Klipnya “Savior“ OST film Transporter 2 dilarang ditayangkan di stasiun TV di Indonesia. Katanya sih karena dia terlalu seksi.

Langkah yang terayun seperti sekarang ini, mungkin tak akan terhenti, apalagi berbalik arah. Terlebih hanya karena tulisan ini. Memang siapa sih saya?. Tapi ya cuek aja. Ini kan Blog saya. Tempat saya bebas berpendapat. Mungkin kalau saya yang berpendapat di koran atau Metro TV, justru saya kali ya yang kena sensor.....

So, Keep on Blogging !

Comments

Anonymous said…
Taufan,

Gak sengaja nemuin blog anda, anda sih bebas untuk beropini tentang siapapun dan syah-sayh saja.

Saya sangat kagumi anggun dari dulu sampai sekarang, dia tetap santun dan anda bisa bandingkan dengan artis2 Indonesia lainnya. Pola pikir orang terbentuk darimana mereka berada dan kehidupan apa yang mereka lalui, lagu2 anggun cukup baik, range vokalnya tetap tinggi, anda sepertinya kurang menyimak perkembangan dia dan rasa nasionalis dia diluar sana ya jadi sepertinya anda memandang sesuatu dari sudut yang kurang pas.

Dia sangat mumpuni dan dari Kick Andy kita banyak belajar betapa banyak pejabat yang memang tidak baik dalam kinerja kerjanya sampai mengurus visa dan sebagainya lama minta ampun, saya pun mengalami sendiri, birokrasi panjang dan melelahkan dan suatu tradisi lama yang terus berlangsung.

Pernyataan Anggun merupakan lontaran kekecewaan karena si Dubes membandingkan dengan anaknya yang seharusnya tdk ada perbandingan dikemukan pada saat melakukan tugas, tinggalkan atribut keluarga atau kroni2nya dan prioritaskan kerja! itu saja.

Anggun tetaplah Anggun dan dia begitu Anggun dan kebanggaan pada dia lebih dari karena keberanian dia mengadu nasih di negeri orang dan dia bukan seperti kebanyakan kita yang banyak mengeritik tapi tidak berbuat apapun dan tanpa prestasi.

Salam,

Setyorini Diah

diahsolo@yahoo.com
Anonymous said…
She is still the best Indonesian singer who has proven the real meaning of Go International.

Her music is her life stories and her genre is about her life's expressions, her attitudes are truly Indonesian, she never act like foreigner in her own life.

Anggun is telling the truth about how bad is our embassy handling us outside. A student refers to the ambassador's child and it was so silly for the ambassador to compare Anggun with his child, once you work then your family or your personal matters have to be left behind!

Learn more about Anggun or other succesful Indonesians in other foreign countries by finding out their real achievements but not judging them by your pathetic point of view!

Setyorini Diah
diahsolo@yahoo.com
@taufand said…
Thanks mbak diah, sudah kasih komen.
Kalo mengenai teknik vokal, saya akui masih sangat bagus kualitas yang dimiliki Anggun. Tapi kalo masalah selera, saya rasa tiap pribadi punya rasa masing-masing.

Hal yang membuat saya kecewa saat dia membandingkan dia dengan anak si Dubes yang seorang pelajar. Dia mengatakan Saya kan kerja mempromosikan bangsa. Sedangkan dia apa? Paling cuma belajar.

Membandingkan seorang artis dengan seorang yang pelajar? Dimana sang artis menurut saya memang nggak perduli dengan pendidikan (maaf kalo saya keliru, kalo tidak salah Anggun sekolahnya pun tidak dilanjutkan. Saya tidak tahu sampai level mana). Saya tidak melihat pelajar itu anak dubes atau bukan. Tapi dia adalah seorang pelajar.

Kalo masalah pelayanan imigrasi dan sebagainya, maaf saya belum tahu mendetail tentang hal itu.

Thanks
Anonymous said…
halo taufan dan diah, semua orang bisa memandang sesuatu dari kacamata yg berbeda.

Kalo menurutku, Anggun gak bermaksud merendahkan profesi pelajar. Dilihat dr konteks pembicaraan secara keseluruhan, mungkin maksud Anggun adalah profesi penyanyi membutuhkan lebih banyak TRAVELLING drpd pelajar. Oleh karena itu, Anggun butuh bantuan kemudahan utk mengurus visa krn bbrp negara Eropa belum memiliki perjanjian diplomatik dgn Indonesia, shg agak lama ngurusnya. Sdgkan ANggun kan udah dijadwal ama perusahaan rekaman utk promosiin album atau manggung di beberapa negara.

Dan soal melanjutkan pendidikan atau tidak, itu adalah suatu pilihan yg harus dihormati. Anggun dr kecil sudah yakin jalan hidupnya adalah menjadi penyanyi. Tidak seperti saya, yg sedang S2 malah masih belum tau mau menjadi apa. Dan pintar itu relatif. Dari jawaban2 Anggun di KickAndy, saya lihat dia sangat pintar dan humoris. Sedikit grogi krn ditonton oleh ibu dan adiknya, dan juga masih jetlag krn siangnya baru sampai ke Jakarta dr Prancis. Saya tau itu krn penggemar Anggun yg berduet lagu Mimpi dgn Anggun dalam acara KickAndy itu adalah teman saya.

Kesejatian seorang muslim gak bisa dilihat dr pakaiannya ataupun cara berbicaranya. Lihat saja contoh Yahya Zaini yg mantan kepala bidang kerohanian Golkar itu...Dalam bbrp interview di Prancis, Anggun dgn bangga mengaku muslim dan justru membanggakan Indonesia yg walaupun negara muslim tp pernah dipimpin oleh seorang presiden perempuan. Dia membandingkannya dgn Prancis yg negara sekuler tp belum pernah dipimpin seorang perempuan.

Anggun sinis membicarakan pornoaksi? Anggun tidak sendirian. Jangankan Anggun, saya yg tinggal di Indonesia aja tidak habis pikir, kemiskinan masih merajalela, korupsi masih mendarah daging, tp eksekutif kita malah mengurusi masalah pornoaksi dan pornografi? Tidak akan ada aksi kalau tidak ada permintaan. Lagi2, lihat saja Yahya Zaini mantan wakil rakyat kita yg katanya terhormat itu yg jangan2 dulu mendukung RUU APP.

demikian komen saya...

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang