Skip to main content

Stigma Pesantren Dari Masa ke Masa

Warisan hidup leluhur kita adalah pesantren. Model pendidikan unik yang ditinggalkan pendahulu negeri ini untuk bangsa yang bertahun-tahun berjuang melawan orang asing yang berkedok dagang tapi bertujuan menguras apa yang ada di bumi nusantara termasuk sumber daya manusianya.

Sejak dulu banyak yang gerah dengan geliat pesantren yang seolah bergerak undeground di kalangan rakyat. Tumbuh terkadang dari teras rumah Sang Kyai, hanya bermuridkan satu atau dua orang anak, bahkan bisa jadi salah satunya anak sendiri dan yang lain anak tetangga.

Banyak diantara mereka bisa  bertahan hidup dan berkembang dahsyat dengan cara mereka sendiri.  Bahkan tidak sedikit yang beranak pinak melalui jejaring alumninya.

Yang tidak jenak dengan geliat pesantren ini tidak hanya pihak-pihak yang selama ini dianggap yang berseberangan dengan Islam, tetapi internal umat sendiri ada penyakit laten yang tidak disadari dapat merugikan eksistensi pesantren.

Tempat Anak Nakal. Dahulu orang tua kita serimg mengancam  anaknya yang nakal dengan kalimat, "Kamu kalau nakal, nanti dikirim ke pesantren lho !".

Maksudnya biar anaknya tidak nakal tetapi yang tidak disadari, pelan-pelan anak berpikir pesantren adalah tempat anak nakal.

Sarang Teroris. Efek peristiwa 9/11 di Amerika, perburuan teroris terjadi dimana-mana. Seperti jadi proyek wajib yang harus dilakukan di semua negara. Yang menjadi korban tidak langsung adalah pesantren. Karena yang dituduh teroris punya latar belakang pesantren dan media sangat mengekspos sudut pandang ini. 

Akhirnya terciptalah stigma bahwa pesantren adalah tempat persemaian teroris. Yang jadi pertanyaan adalah kenapa tidak ada stigma bahwa Universitas adalah sarang koruptor? Bukankah banyak koruptor berpendidikan tinggi?  Hipokrit kan?

Cuma Tempat Belajar Ngaji.  Sering terjadi seorang anak yang tidak berkembang nilai-nilai akademisnya dipindahkan sekolahkan ke pesantren. Bodo tidak apa-apa asal bisa ngaji. 

Ada yang tidak tepat dalam hal ini. Pesantren sekarang ini sudah berkembang jauh dibandingkan pesantren tradisional jaman dulu. Materi-materi yang adaptif terhadap perkembangan jaman sudah diajarkan di pesantren. 

Kemudian jika stigma bahwa pesantren adalah cuma tempat belajar ngaji, pesantren lambat laun akan selalu mendapatkan sumber daya sisa dari sekolah-sekolah umum. SDM unggulan sudah terserap dahulu ke sekolah umum dan ampasnya masuk ke pesantren. Ini sangat berbahaya. Padahal seharusnya yang terjadi adalah sebaliknya. Pesantren diisi manusia-manusia unggulan, bukan sisa.

Klaster Penyebaran Corona. Ini yang perlu diwaspadai. Ada penunggang gelap yang berusaha membangun image bahwa pesantren tempat yang subur berkembangnya virus corona karena karakter pesantren yang unik tersebut. 

Jika ada pihak yang khawatir, misalkan pemerintah, kenapa pesantren tidak dibantu? Dengan anggaran penanggulangan covid 19 yang berlimpah, pesantren layak mendapatkan bantuan untuk perbaikan sarana prasarana yang bersih dan memadai. Jadi pesantren bisa menjadi titik awal pembukaan pendidikan di masa relaksasi setelah pandemi ini. Bukan malah dipojokkan. 

#Pesantren #PertanyaanSeputarPesantren #FAQPesantren



Comments

Popular posts from this blog

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Yang Terusir

Yang Terusir Olimpiade Paris masih menimbulkan kontroversi, terutama yang berkaitan dengan Plus972.  Dari sekian kontroversi, yang paling aneh adalah saat Rusia dilarang ikut Olimpiade karena berperang dengan Ukraina, sedangkan Plus972 melenggang dengan segala macam privilege.  Meskipun mereka dianggap digdaya bisa tampil di berbagai even olahraga, tapi mereka mengalami hal tragis di benua Asia.  Plus972 adalah salah satu dari AFC (Asean Football Confederation) Founding Member bersama 12 negara lainnya.  Mereka ikut serta di AFC Cup sebanyak 4X, yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968. Puncak kegelapan sepakbola Plus972 di  Asia adalah di tahun 1964. Mereka menjadi tuan rumah Piala Asia, tetapi pesertanya hanya 4 negara, yakni tuan rumah, India, Korea Selatan, dan Hongkong. Mereka menjadi tuan rumah dan akhirnya menjadi juara.  Kenapa puncak kegelapan? Karena dari 16 negara yang seharusnya ikut turnamen, 11 negara menyatakan mundur dari turnamen.  Sakin...