Skip to main content

Umur Berapa Anak Pantas Masuk Pesantren?

Pertanyaan klasik orang tua yang ingin anaknya masuk pesantren. Sebenarnya kapan sih sebaiknya anak masuk pesantren.

Ada yang anaknya masuk pesantren saat menginjak bangku SMA. Bahkan ada pula yang nyantri sambil kuliah.

Kalau yang lebih dini lagi, masuk pesantren saat usia masuk SD. Terlalu awalkah? Agak sulit menjawab apakah usia masuk SD sudah pantas masuk pesantren atau tidak. 

Yang jadi pegangan adalah pendidikan terbaik adalah dari orang tua. Ada masa dimana orang tua harus mendidiknya sendiri. Anaknya dapat merasakan kedekatan dengan ayah ibunya. Dan saat yang tepat adalah usia anak-anak paling tidak selama usia SD.

Kenapa?

Jika anak terlalu awal masuk pesantren, misalnya dari kelas 1 SD, ada potensi merasa bosan setelah masuk periode tertentu. 

Misal setelah 6 tahun, bisa saja dia minta keluar dari pesantren karena sudah bosan. Jika batas waktunya 6 tahun, misal dimulai dari kelas 7 atau kelas 1 SMP, waktunya akan pas di saat dia lulus SMA. 

Tidak ada patokan yang pasti, masing-masing individu lah yang paham kapan sudah merasa siap mental menjalani pendidikan di pesantren.

Bersyukur jika ada anak yang tanpa paksaan orang tua, meminta untuk dimasukkan ke psantren. Itu modal besar sekali untuk langlah selanjutnya.

#Pesantren #PertanyaanSeputarPesantren #FAQPesantren


Comments

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Sejarah Kompas yang Hilang

Sulit rasanya saat ini mendapatkan media yang independent, dan tidak menjadi corong bagi satu pihak baik itu partai politik atau golongan agama tertentu. Ada media yang terang-terangan memang menjadi media untuk golongan agama tertentu. Mungkin bisa saya sebut disini adalah Majalah Sabili, yang secara gamblang menunjukkan keberpihakannya kepada kepentingan umat Islam. Tetapi ada juga media yang sebenarnya adalah corong dari kelompok tertentu di masyarakat tetapi tidak menunjukkannya secara gamblang kepada khalayak ramai. Hal tersebut bisa karena sebagai sebuah strategi agar apa yang disampaikan dapat diterima masyarakat. Sebab bisa saja masyarakat apriori terlebih dahulu jika sudah mengetahui bahwa media itu menjadi corong golongan tertentu. Kompas sebagai salah satu media yang menjadi tolok ukur media di Indonesia, ternyata cukup hati-hati dalam menempatkan diri di benak orang. Di booklet yang disebarluaskan pada saat Pameran Industri Pers Indonesia 2005 yang berlangsung di Assembly H...