Anda baru saja ambil KPR [ Kredit Pemilikan Rumah]? Jika ya, bersiap-siaplah kalau tagihannya tiba-tiba melonjak. Ceritanya begini, saya akhir tahun kemarin ambil KPR di Bank Niaga, dengan suku bunga 11,65%. Nah bunga segitu mereka bilang berlaku untuk setahun.
Kalau berlaku setahun berarti kira-kira akhir tahun ini saya akan dikenai suku bunga yang baru. Iseng-iseng saya telpon ke Customer Servicenya Bank Niaga. Saya tanya, “mbak suku bunga KPR nya sekarang berapa?”. Dia jawab,”Wah sudah turun kok pak. Tempo hari masih 15% lebih sekarang jadi 14,88%.”
Nah, jika bunganya masih 14,88% sampai akhir tahun, berarti dipastikan cicilan KPR saya melonjak. Saya nggak tahu jadi berapa. Moga-moga sih nggak banyak. Maklum, kalau melihat history kenaikan gaji yang cuma 10%, berarti kenaikannya hanya buat nutup kenaikan tagihan lagi. Lha kenaikan harga-harga kebutuhan pokok nutupnya dari mana?
Barusan, saya cek tingkat suku bunga deposito di Bank Niaga. Untuk yang satu bulan dia kasih 8.50%. Sedangkan suku bunga SBI [Sertifikat Bank Indonesia] satu bulan 11.25%. Jadi kalau ceritanya diringkas, bank punya duit. Nah duit itu kalau dia simpan di SBI dia cuma dapat 11.25%. Kalau dia kasih kredit ke konsumen dia dapat 14.88%. Padahal dia cuma ngeluarin buat bunga deposito cuma 8.5%.
Enak kan jualan duit?
Jadi, kalau liat sistemnya seperti itu, wajarlah kalau ada bank lewat kartu kreditnya berani ngasih diskon 20% buat yang belanja ke toko tertentu. Soalnya dari bunga nya saja sudah nutup.
Kalau berlaku setahun berarti kira-kira akhir tahun ini saya akan dikenai suku bunga yang baru. Iseng-iseng saya telpon ke Customer Servicenya Bank Niaga. Saya tanya, “mbak suku bunga KPR nya sekarang berapa?”. Dia jawab,”Wah sudah turun kok pak. Tempo hari masih 15% lebih sekarang jadi 14,88%.”
Nah, jika bunganya masih 14,88% sampai akhir tahun, berarti dipastikan cicilan KPR saya melonjak. Saya nggak tahu jadi berapa. Moga-moga sih nggak banyak. Maklum, kalau melihat history kenaikan gaji yang cuma 10%, berarti kenaikannya hanya buat nutup kenaikan tagihan lagi. Lha kenaikan harga-harga kebutuhan pokok nutupnya dari mana?
Barusan, saya cek tingkat suku bunga deposito di Bank Niaga. Untuk yang satu bulan dia kasih 8.50%. Sedangkan suku bunga SBI [Sertifikat Bank Indonesia] satu bulan 11.25%. Jadi kalau ceritanya diringkas, bank punya duit. Nah duit itu kalau dia simpan di SBI dia cuma dapat 11.25%. Kalau dia kasih kredit ke konsumen dia dapat 14.88%. Padahal dia cuma ngeluarin buat bunga deposito cuma 8.5%.
Enak kan jualan duit?
Jadi, kalau liat sistemnya seperti itu, wajarlah kalau ada bank lewat kartu kreditnya berani ngasih diskon 20% buat yang belanja ke toko tertentu. Soalnya dari bunga nya saja sudah nutup.
Comments