Melawan kemacetan di Jakarta saat ini gampang-gampang susah. Jika posisi anda dari Bodetabek menuju Jakarta, salah satu alat transportasi terbaik adalah Commuter Line. Baik itu dari arah Bogor,Depok, Bekasi, Bintaro, BSD, Pamulang, atau Kota Tangerang.
Problem selanjutanya adalah jika sudah sampai di Jakarta, dan lokasi yang anda tuju masih jauh dari stasiun kereta. Mau tidak mau, harus pindah moda transportasi lain. Idealnya sih, kemanapun pergi menggunakan alat transportasi berbasiskan rel, karena anti macet.
Transportasi terbaik pendamping Commuter Line, seharusnya adalah Bus Transjakarta. Kenapa? Dari sisi jangkauan didalam kota Jakarta, jalur Transjakarta sebenarnya cukup menjangkau segala sudut kota Jakarta. Sayang antara stasiun kereta api dan halte Bus Transjakarta belum terkoneksi dengan baik.
Posisi stasiun KA di Jakarta kebanyakan tidak strategis. Sebut saja Stasiun Duri yang berada di tengah perkampungan padat penduduk sehingga sulit untuk dijangkau penumpang yang berasal dari beberapa area komersial di sekitarnya. Bahkan mungkin banyak orang diradius 2-3 KM dari Stasiun Duri tidak menyadari keberadaannya.
Buruknya koneksi itu membuat banyak orang enggan menggunakan keduanya. Misalnya saja, orang yang keluar dari Mal Taman Anggrek atau Central Park dan akan menuju ke Bogor. Stasiun terdekat dari Slipi Jaya adalah Palmerah, Tanah Abang. Pilihan terbaik adalah Stasiun Tanah Abang. Tapi bagaimana menuju ke sana?
Anda harus naik Transjakarta kemudian turun di Slipi Petamburan, dan dilanjutkan naik angkot [bisa M09/09A] arah ke Stasiun Tanah Abang. Dan jujur, itu pun tidak nyaman. Jarak dari halte Slipi Petamburan ke tempat ngetem angkot tidak dekat. Belum lagi kemacetan menuju stasiun. Komplet deh....
Padahal kalau terkoneksi dengan baik seperti Stasiun Sudirman dan Halte Dukuh Atas 1 & 2, yang memudahkan orang yang menuju Sudirman, Thamrin,dan Kuningan, masyarakat akan antusias menggunakan kedua moda transportasi masal itu.
Problem selanjutanya adalah jika sudah sampai di Jakarta, dan lokasi yang anda tuju masih jauh dari stasiun kereta. Mau tidak mau, harus pindah moda transportasi lain. Idealnya sih, kemanapun pergi menggunakan alat transportasi berbasiskan rel, karena anti macet.
Transportasi terbaik pendamping Commuter Line, seharusnya adalah Bus Transjakarta. Kenapa? Dari sisi jangkauan didalam kota Jakarta, jalur Transjakarta sebenarnya cukup menjangkau segala sudut kota Jakarta. Sayang antara stasiun kereta api dan halte Bus Transjakarta belum terkoneksi dengan baik.
Peta Jalur Busway dan Kereta |
Posisi stasiun KA di Jakarta kebanyakan tidak strategis. Sebut saja Stasiun Duri yang berada di tengah perkampungan padat penduduk sehingga sulit untuk dijangkau penumpang yang berasal dari beberapa area komersial di sekitarnya. Bahkan mungkin banyak orang diradius 2-3 KM dari Stasiun Duri tidak menyadari keberadaannya.
Buruknya koneksi itu membuat banyak orang enggan menggunakan keduanya. Misalnya saja, orang yang keluar dari Mal Taman Anggrek atau Central Park dan akan menuju ke Bogor. Stasiun terdekat dari Slipi Jaya adalah Palmerah, Tanah Abang. Pilihan terbaik adalah Stasiun Tanah Abang. Tapi bagaimana menuju ke sana?
Anda harus naik Transjakarta kemudian turun di Slipi Petamburan, dan dilanjutkan naik angkot [bisa M09/09A] arah ke Stasiun Tanah Abang. Dan jujur, itu pun tidak nyaman. Jarak dari halte Slipi Petamburan ke tempat ngetem angkot tidak dekat. Belum lagi kemacetan menuju stasiun. Komplet deh....
Padahal kalau terkoneksi dengan baik seperti Stasiun Sudirman dan Halte Dukuh Atas 1 & 2, yang memudahkan orang yang menuju Sudirman, Thamrin,dan Kuningan, masyarakat akan antusias menggunakan kedua moda transportasi masal itu.
Comments