Skip to main content

Republik Blog 1st Anniversary

Hari ini, 13 Februari 2007, genap satu tahun lalu saya posting pertamadi blog ini. Sebenarnya ini bukan blog pertama saya. Ada beberapa blog yang sudah saya buat, dengan berbagai macam tema dan di berbagai macam blog hosting, tapi blog ini lah yang paling konsisten saya update.

Dorongan itu muncul setelah saya bingung mau membikin blog semacam apa. Sebelumnya saya sempat membuat blog yang isinya masalah personal, tapi saya kurang suka dengan mengungkapkan urusan pribadi ke publik. Jadi, akhirnya saya buat blog sebagai tempat untuk menuangkan pikiran atau komentar atas segala hal yang saya temui, lihat, dan dengar. Makanya saya sebut Republik Blog. Jadi isinya ya gado-gado.

Apa sih untungnya punya blog? Coba bayangkan dihadapan anda ada sebuah gelas kosong, dan kemudian gelas itu diisi air hingga penuh. Setelah penuh, ternyata proses pengisian gelas itu masih berlanjut. Apa yang terjadi? Air itu tumpah bukan? Begitu juga dengan saya, atau mungkin juga anda. Saya yakin setiap hari kita banyak menerima informasi, baik itu peristiwa yang kita alami, koran yang kita baca, dari website, email, buku. Saya rasa setelah kita download, ada keinginan dari kita untuk upload juga kan? Uploadnya dalam bentuk apa? Bisa nggosip, ngobrol dengan teman atau tetangga, bisa juga dituangkan dalam bentuk tulisan.

Nah, urusan upload inilah, saya tuangkan dalam bentuk blog ini. Sejak pertama kali posting hingga sekarang, ada sejumlah 66 postingan. Temanya beragam. Kesan saya tentang kota kelahiran saya, Semarang, sepak bola, buku, film, acara TV, dll.

Sejak pertama kali hingga sekarang, blog ini sudah diakses lebih dari 2000 kali. Dengan rata-rata 8-10 pengunjung per harinya dan setiap pengunjung rata-rata membuka 1.5 halaman. Masih sangat sedikit menurut saya. Terlebih kalau melihat blog-blog lain yang pengunjungnya hingga diatas 50 ribuan. Mungkin perhari bisa mencapai ratusan pengunjung.

Tapi, dengan angka segitu, sudah menggembirakan. Karena pada awalnya untuk mencapai angka 500 pun butuh waktu berbulan-bulan. Sekarang dengan rata-rata pengunjung 8-10 per hari, paling tidak dalam satu bulan ada 500 pengunjung.

Kalau dilihat dari asal pengunjungnya, kebanyakan pengunjung berasal dari google, loenpia.net, komunitas.muslimblog.net. Dan yang menggembirakan adalah adanya pengunjung tetap blog ini. Karena saya lihat ada yang membaca dari google reader, atau bloglines. Hal ini yang mendorong saya untuk tetap rajin posting, meskipun seringkali mampet ide.

Dari sekian banyak postingan, yang paling banyak diakses, yakni tulisan tentang sejarah koran kompas, kemudian diikuti tentang Islam Liberal, dan tentang film Soe Hok Gie.

Dan waktu yang paling banyak dan nyaman saya gunakan untuk menulis adalah saat pagi sebelum bekerja, mungkin karena didorong suasana kantor yang masih sepi, dan juga waktu sebelum tidur. Pernah juga, di luar waktu-waktu itu, tapi biasanya saya kurang puas dengan hasilnya.

Dan saya terkadang tidak perduli dengan hal itu, karena satu hal, blog ini saya jadikan sebagai tempat untuk belajar menulis.

Comments

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang