Skip to main content

Ada Apa Dengan Cinta dan In the Line of Fire

Beberapa tahun lalu, saat nonton film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) di televisi (saya sudah lama tidak nonton film di bioskop), ada satu adegan yang bikin penasaran.

Yakni saat Nicholas Saputra (NS) dan Dian Sastrowardoyo (DS) pergi ke toko buku di daerah Kwitang. Mereka berdua kemudian berbincang dengan Gito Rollies (GR), si pemilik toko buku. Setelah itu ada sedikit pertengkaran antara NS dan DS. Ujung-ujungnya si DS ini meninggalkan NS dan GR.

Si GR ini bilang ke NS, kalau si DS sempat nengok lagi, berarti cewek itu suka sama NS. Dan setelah beberapa saat, yap ... nengoklah si cewek ini ke arah NS dan GR.

Ya, adegan itulah yang bikin saya penasaran. Saya ingat sekali ada film dengan adegan yang sangat mirip dengan adegan tersebut. Cuma saya lupa apa judul film itu.

Setelah beberapa tahun, barulah saya tahu jawabannya setelah film itu diputar di Trans TV baru-baru ini. Film itu adalah In The Line of Fire. Dibintangi oleh Clint Eastwood dan Rene Russo.

Adegan itu mengambil tempat di tangga sebuah gedung di Washington DC (saya nggak tahu nama gedungnya, cuma di loby gedung itu ada patung entah Abraham Lincoln atau siapa, yang jelas eks presiden Amerika sedang duduk).

Clint Eastwood dan Rene Russo sedang bercengkarama di tangga yang menghadap ke White House. Dan setelah beberapa saat, Rene Russo meninggalkan Clint Eastwood sendirian. Clint Eastwood bergumam, jika sempat nengok ke belakang (ke arah Clint Eastwood) berarti dia suka. Dan…… yap, nengoklah si cantik Rene Russo.

Mungkinkah Ada Apa Dengan Cinta Menjiplak In The Line of Fire? Atau cuma kebetulan saja?. Yang saya tahu, kalau di musik, kalau satu lagu sama persis sepanjang 8 bar, itu sudah dianggap menjiplak. Sedangkan kalau film? Nah ini yang saya belum pernah tahu patokannya. Apakah dialognya? Atau seberapa lama panjangnya adegan yang sama itu? Atau yang lain?

Saya nggak tahu bagaimana kalau orang sekelas Nia Dinata atau Mira Lesmana menanggapi tulisan semacam ini ya. Maklum kan mereka kemarin getol sekali mengomentari bahkan ngompori artis untuk mengembalikan Piala Citra, karena memprotes kemenangan Film Ekskul, yang music score nya dianggap menjiplak Film Gladiator.

Adakah suatu kesengajaan? Atau, kalau meminjam istilah Ahmad Dhani, terinspirasi? Terinspirasi yang dimodifikasi?

Comments

Anonymous said…
kemenangan ekskul pantas diprotes karena secara teknis perfilman, katanya, tidak ada yang istimewa. Lagipula scorenya mengambil (bukan meniru) dari TAE-GUK-GI dan GLADIATOR.. dua film yang harusnya pemerhati film dimanapun tahu, karen dua film itu memang film yang sangat terkenal bagi penggemar film.
sedangkan untuk kasus AADC.. scene if she looks back that means she loves you.. itu nggak hanya di film in the line of fire saja.. tapi ada di beberapa film romance yang lain.. dari seluruh penjuru dunia.. dan skenario itu rasanya jadi semacam resep film atau cerita cinta yang berlaku umum.
jadi tidak, menurut saya aadc tidak menjiplak, hanya bertindak sesuai genrenya, drama romantis.

dan ya saya sedang memakai kacamata kuda... :-D
Anonymous said…
menurutku itu juga bukan jiplakan, gak usah di film, di dunia nyata aja ada kok yang pk moment itu. *jadi inget someone nih*

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang