Skip to main content

Dari Piala Dunia ke 8 Besar Liga Indonesia

Selesai sudah hiburan Piala Dunia selama sebulan penuh, yang akhirnya melahirkan Juara Dunia Cacat yakni Italia. Kenapa saya sebut cacat? Karena, Italia membawa cacat yang tak mungkin ditutupi dan itu sudah menjadi bagian dari kompetisi liga serie A yakni diving. Diving saat melawan Australia yang akhirnya melahirkan penalti dan gol. Sehingga membawa Italia ke babak berikutnya. Diving, Pengaturan skor, Suap. Itulah Liga serie A.

Sebenarnya secara emosional, babak 8 besar liga Indonesia buat saya lebih berarti dibandingkan Piala Dunia. Saya nggak peduli orang berkata, sepak bola Indonesia adalah sepak bola kampungan. Tidak sebanding dengan tim-tim Piala Dunia.

Sehebat-hebatnya tim di Piala Dunia, nggak ada secuil pun yang berhubungan dengan saya. Walaupun kalau dicari hubungannya ada aja sih.

Jerman
Hubungan saya dengan Jerman yakni kebetulan saya bekerja di perusahaan yang berkantor pusat di Jerman.

Belanda
Negara yang pernah menyengsarakan Indonesia selama 350 tahun. Tapi kok sekarang PSSI latihan di Belanda ya?

Inggris
Penjajah saudara saya. Sebagai seorang muslim, sesama muslim adalah bersaudara, tidak perduli apapun negaranya. Inggris ini tercatat ikut memporak-porandakan Afghanistan dan terakhir di Irak. Dan tercatat pula ikut berinisiatif melahirkan negara Israel di tanah Palestina.

Portugal
Penjajah Timor Timur, dan akhirnya ikut andil dalam memisahkan Timor Timur dari Indonesia.

Australia
Tetangga Indonesia paling usil setelah Singapura. Paling usil tapi paling diakrabi sama rakyat Indonesia. Paling tidak bisa dilihat banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia, dan banyak orang bule di sana bisa berbahasa Indonesia.



Perancis
Saya dan Zidane adalah saudara. Nggak percaya? Ya sudah, yang penting sesama muslim adalah saudara. Tau nggak sih anda padanan kata Zinedine dalam bahasa Indonesia/nama di Indonesia?

Zinedine itu kalau di Indonesia adalah Zainuddin.

Jadi wajar dong kalau 8 besar Liga Indonesia lebih saya tunggu dibanding Piala Dunia.

Pokoke Hidup PSIS !

Comments

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Sejarah Kompas yang Hilang

Sulit rasanya saat ini mendapatkan media yang independent, dan tidak menjadi corong bagi satu pihak baik itu partai politik atau golongan agama tertentu. Ada media yang terang-terangan memang menjadi media untuk golongan agama tertentu. Mungkin bisa saya sebut disini adalah Majalah Sabili, yang secara gamblang menunjukkan keberpihakannya kepada kepentingan umat Islam. Tetapi ada juga media yang sebenarnya adalah corong dari kelompok tertentu di masyarakat tetapi tidak menunjukkannya secara gamblang kepada khalayak ramai. Hal tersebut bisa karena sebagai sebuah strategi agar apa yang disampaikan dapat diterima masyarakat. Sebab bisa saja masyarakat apriori terlebih dahulu jika sudah mengetahui bahwa media itu menjadi corong golongan tertentu. Kompas sebagai salah satu media yang menjadi tolok ukur media di Indonesia, ternyata cukup hati-hati dalam menempatkan diri di benak orang. Di booklet yang disebarluaskan pada saat Pameran Industri Pers Indonesia 2005 yang berlangsung di Assembly H...