Skip to main content

Nil Maizar, Dari Tanah Palestina Ke Kuala Lumpur

Tanah Palestina yang sedang bergejolak, telah lama melahirkan pejuang-pejuang sejati. Anak-anak Palestina bersenjatakan batu, dengan gagah berani melawan tank-tank Israel. Tak hanya anak-anak, wanita Palestina dikenal sebagai wanita yang telah melahirkan jutaan pejuang dan syuhada. Tidak sedikit dari mereka ikut berjuang di garis depan, bersama anak dan suami.

Dari tanah para pejuang itulah Nil Maizar, menuliskan sejarah awal kepelatihannya di Tim Nasional Indonesia, bersama anak-anak muda bangsa Indonesia yang juga sebagian besar dari mereka baru merasakan kebesaran Jersey berlambangkan Burung Garuda. Bukan nama besar yang mereka miliki, tapi kebesaran semangat dan kesucian hati untuk menegakkan nama Indonesia di bumi para pejuang.

Nil Maizar itu ibarat jenderal perang yang tengah membawa pasukan untuk menegakkan panji-panji kebesaran bangsa. Kalimat-kalimat yang keluar dari seorang Nil Maizar, ibarat bahan bakar yang membakar semangat Timnas untuk tetap dalam kebersamaan, keikhlasan, dan kekompakan.

Dia seperti seorang ustadz saat menyampaikan tentang pentingnya kebersihan hati. Tidak hanya kepada pemain dia sampaikan itu, tetapi hampir ke setiap orang yang berdiskusi dengannya mengenai kondisi tim yang dia asuh. Nil Maizar seperti sedang mengaplikasikan hadits
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Dengan kondisi yang tidak menguntungkan, seorang Nil Maizar memulainya dari "apa yang ada". Kemudian apa yang bisa dibuat maksimal dari komposisi pemain yang tersedia. Tidak ada keluhan yang keluar dari mulut seorang Nil Maizar. Yang keluar hanya optimisme,dan kerap kali tidak mau mengungkapkan kekurangan pemainnya di media. Cukup dia dan anak didiknya yang tahu. Tujuannya biar kekompakan tim tetap terjaga. Dan energi positif tetap ada di dalam Tim.

Sayang hal ini seringkali tidak dipahami oleh orang disekitarnya. Kekurangan seorang pemain yang tidak diungkap Coach Nil, tetapi malah diungkapkan manajemen Timnas yang lain ke media.

Bahkan tak jarang menimbulkan fitnah. Contohnya kasus Arthur Irawan, saat ada media online yang memuat seolah-olah Coach Nil merendahkan kemampuan pemain Espanyol B. Kontan ayah Arthur langsung marah dan menemui Coach Nil. Coach Nil membantah hal itu,dan bilang, "Ambil Al-quran saya bersedia bersumpah, biar orang tahu siapa yang salah dalam hal ini"

Tangannya bergetar saat menggenggam Koin sumbangan dari Suporter untuk Timnas. Bahkan suaranya ikut bergetar saat mengucapkan, "Koin ini cerminan jutaan hati masyarakat Indonesia untuk Timnas Indonesia. Bahkan dia berlinang air mata saat Indonesia Raya berkumandang dan kemudian memberi hormat ke penonton.

Sayang perjalanan Timnas dibawah Coach Nil terhenti di fase group. Kalah 2-0 dari Malaysia. Pupus juga keinginannya menuliskan sejarah sebagai pelatih Timnas Indonesia pertama yang berhasil juara di Turnamen AFF. Perjalanan Coach Nil Maizar di Timnas, masih jauh. Ada secercah harapan jika melihat pribadinya.

Semoga sukses Coach Nil !!








Comments

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Yang Terusir

Yang Terusir Olimpiade Paris masih menimbulkan kontroversi, terutama yang berkaitan dengan Plus972.  Dari sekian kontroversi, yang paling aneh adalah saat Rusia dilarang ikut Olimpiade karena berperang dengan Ukraina, sedangkan Plus972 melenggang dengan segala macam privilege.  Meskipun mereka dianggap digdaya bisa tampil di berbagai even olahraga, tapi mereka mengalami hal tragis di benua Asia.  Plus972 adalah salah satu dari AFC (Asean Football Confederation) Founding Member bersama 12 negara lainnya.  Mereka ikut serta di AFC Cup sebanyak 4X, yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968. Puncak kegelapan sepakbola Plus972 di  Asia adalah di tahun 1964. Mereka menjadi tuan rumah Piala Asia, tetapi pesertanya hanya 4 negara, yakni tuan rumah, India, Korea Selatan, dan Hongkong. Mereka menjadi tuan rumah dan akhirnya menjadi juara.  Kenapa puncak kegelapan? Karena dari 16 negara yang seharusnya ikut turnamen, 11 negara menyatakan mundur dari turnamen.  Sakin...