Skip to main content

Catatan Perjalanan Ke Kuala Lumpur #AFF2012 [3]

Menuju Bukit Jalil
Perjalanan ke Stadion Bukit Jalil sore itu kami mulai dari Stasiun Bukit Bintang. Dari beberapa akun twitter, kami mendapat informasi bahwa salah satu meeting point suporter Indonesia adalah Stasiun Bukit Bintang. Kenapa disana? Karena banyak suporter Indonesia yang khusus datang ke KL, menginapnya tidak jauh dari wilayah Bukit Bintang.

Tidak kali ini saja suporter Indonesia menginap di sekitar Bukit Bintang, tetapi juga saat Final AFF 2010 lalu. Disini memang banyak pilihan penginapan. Mau model hostel dengan sharing kamar, serta kamar mandi yang murah meriah ada. Atau mau hotel sekelas Tune Hotel seperti punyanya Air Asia juga ada. Yang lebih mahal dari pada itu juga tinggal pilih. Belum lagi pilihan makanan. Makanya banyak orang Indonesia yang memilih tinggal disini.


Dari hotel kami sudah memakai jersey merah kebanggaan. Takut karena di negeri orang? TIDAK!! Sepanjang kami berkelompok dan tidak berberbuat onar, kami tidak takut. Kami berkumpul dibawah tangga stasiun. Semakin lama, semakin banyak teman-teman suporter Indonesia yang bergabung. Dengan Jersey Merah kami memang terlihat mencolok.

Setelah hampir satu jam kami disitu, perjalanan kami lanjutkan menuju stasiun Hang Tuah, dan kemudian kami ganti kereta menuju Bukit Jalil. Di stasiun Hang Tuah ini, kami tidak langsung berganti kereta, karena kami harus menunggu suporter lain yang masih berada di Bukit Bintang, dan yang menginap di sekitar Hang Tuah.

Sambil menunggu yang lain datang, kami berinisiatif mulai bernyanyi layaknya distadion. Bisa dibayangkan...puluhan suporter Indonesia nyanyi Garuda Didadaku di tengah stasiun kereta di negeri orang!!

Kami sengaja menyanyi saat Monorail melintas dan berhenti untuk menaikturunkan penumpang. Nengok semua deh orang-orang Malaysia itu ke kita...:)

Tiba-tiba ada seseorang yang ngajak ngobrol, yang kemudian saya tahu bahwa dia seorang wartawan dari kompas.com. Ada beberapa pertanyaan yang dia ajukan. Saya pikir, ah dia mungkin lagi nyari berita pasti... eh beberapa hari kemudian baru ngeh saya kalau obrolan saat itu dimuat di --> kompas.com Ratusan Suporter Indonesia Bergerak ke Bukit Jalil

Semakin lama, suporter yang berkumpul di Hang Tuah, semakin banyak. Kira-kira lebih dari seratus orang sepertinya. Lautan merah itu akhirnya stasiun Hang Tuah. Penuh dengan suporter Indonesia.
Bangga rasanya saat itu. Kenapa? Belum tentu suporter malaysia berani melakukannya di Indonesia.

Ada juga suporter Malaysia di situ tapi minoritas. Kita sih tenang-tenang saja. Karena niat kami juga tidak memancing keributan. Bahkan saat di dalam LRT menuju Bukit Jalil, kami ketemu dengan suporter Kuning Hitam. Ribut? Hehehee, kami malah ngobrol sambil ketawa ketiwi :)

Sepertinya memang Media di Indonesia saja yang lebay memberitakan perseturuan antara suporter Indonesia dan Malaysia, seolah-olah terjadi ketegangan yang luar biasa. Buktinya tidak tuh...

Bahkan Satrio, temen dari Jakarta, mengajak Ibunya yang sudah tua ke stadion juga. Ibunya takut? Tidak tuh...aman-aman saja. Bahkan sempet diabadikan sama fotografer detik.com ini berita fotonya Suporter Timnas Berbondong-bondong ke Bukit Jalil









Comments

Popular posts from this blog

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Yang Terusir

Yang Terusir Olimpiade Paris masih menimbulkan kontroversi, terutama yang berkaitan dengan Plus972.  Dari sekian kontroversi, yang paling aneh adalah saat Rusia dilarang ikut Olimpiade karena berperang dengan Ukraina, sedangkan Plus972 melenggang dengan segala macam privilege.  Meskipun mereka dianggap digdaya bisa tampil di berbagai even olahraga, tapi mereka mengalami hal tragis di benua Asia.  Plus972 adalah salah satu dari AFC (Asean Football Confederation) Founding Member bersama 12 negara lainnya.  Mereka ikut serta di AFC Cup sebanyak 4X, yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968. Puncak kegelapan sepakbola Plus972 di  Asia adalah di tahun 1964. Mereka menjadi tuan rumah Piala Asia, tetapi pesertanya hanya 4 negara, yakni tuan rumah, India, Korea Selatan, dan Hongkong. Mereka menjadi tuan rumah dan akhirnya menjadi juara.  Kenapa puncak kegelapan? Karena dari 16 negara yang seharusnya ikut turnamen, 11 negara menyatakan mundur dari turnamen.  Sakin...