Stress akibat terjebak kemacetan di Jakarta akhir-akhir ini? Tenang. Nggak cuma anda kok. Hampir semua orang di sekitar Jabotabek, mengalaminya. Terus kira-kira solusinya bagaimana ya?
Kalau ngomongin solusi secara keseluruhan, biarlah orang-orang di pemerintahan yang mikir (walaupun mereka mikirnya nggak bener juga, masak mau bikin Jalan susun 5 di Jakarta).
Solusi yang sifatnya lebih ke personal, salah satunya yakni kerja di rumah. Kerjakan sebagian pekerjaan kantor anda di rumah. Mungkin ada sebagian yang tidak setuju. Karena mereka menarik garis yang tegas antara wilayah kantor dan rumah. Tapi ya nggak papa.
Seorang teman kantor yang baru pulang workshop di luar negeri bercerita, kalau teman-teman di luar, salah satunya di Dubai, mereka mulai menerapkan flexibility working hours.
Mereka datang ke kantor lebih siang, dan pulang lebih awal. Kenapa? Karena MACET. Cuma mereka harus mengerjakan sebagian pekerjaannya di rumah lewat internet. Waktunya terserah mereka. Yang penting pekerjaan beres, dan mereka punya komitmen untuk itu.
Biasanya waktu yang paling ideal, di malam hari saat keluarga mereka sudah tidur. Jadi tidak ada gangguan.
Bahkan katanya, teman-teman di Eropa, yang punya masa kerja lebih dari 3 tahun diperbolehkan bekerja dari rumah. Kalau ada meeting yang biasanya di kantor, bahkan mereka lakukan di rumah lewat web cam. Atau messenger di lotus notes. Datang ke kantornya pun hanya sesekali saja.
Saya sendiri, setelah pasang fastnet, pelan-pelan mulai menerapkan hal tsb. Karena kalau tidak, setiap hari 4 jam bisa terbuang percuma di jalanan, dan pekerjaan pun terbengkelai. Makanya terkadang saya baru sampai kantor diatas jam 10. Itupun masih kena macet juga, walaupun nggak terlalu parah.
Kalau ngomongin solusi secara keseluruhan, biarlah orang-orang di pemerintahan yang mikir (walaupun mereka mikirnya nggak bener juga, masak mau bikin Jalan susun 5 di Jakarta).
Solusi yang sifatnya lebih ke personal, salah satunya yakni kerja di rumah. Kerjakan sebagian pekerjaan kantor anda di rumah. Mungkin ada sebagian yang tidak setuju. Karena mereka menarik garis yang tegas antara wilayah kantor dan rumah. Tapi ya nggak papa.
Seorang teman kantor yang baru pulang workshop di luar negeri bercerita, kalau teman-teman di luar, salah satunya di Dubai, mereka mulai menerapkan flexibility working hours.
Mereka datang ke kantor lebih siang, dan pulang lebih awal. Kenapa? Karena MACET. Cuma mereka harus mengerjakan sebagian pekerjaannya di rumah lewat internet. Waktunya terserah mereka. Yang penting pekerjaan beres, dan mereka punya komitmen untuk itu.
Biasanya waktu yang paling ideal, di malam hari saat keluarga mereka sudah tidur. Jadi tidak ada gangguan.
Bahkan katanya, teman-teman di Eropa, yang punya masa kerja lebih dari 3 tahun diperbolehkan bekerja dari rumah. Kalau ada meeting yang biasanya di kantor, bahkan mereka lakukan di rumah lewat web cam. Atau messenger di lotus notes. Datang ke kantornya pun hanya sesekali saja.
Saya sendiri, setelah pasang fastnet, pelan-pelan mulai menerapkan hal tsb. Karena kalau tidak, setiap hari 4 jam bisa terbuang percuma di jalanan, dan pekerjaan pun terbengkelai. Makanya terkadang saya baru sampai kantor diatas jam 10. Itupun masih kena macet juga, walaupun nggak terlalu parah.
Comments