Skip to main content

Maut itu Milik Allah

Akhir-akhir ini, saya suka membawa anak saya, umurnya 2.5 tahun, jalan-jalan dengan sepeda motor keliling komplek rumah. Biasanya dia duduk di depan. Kira-kira setahun yang lalu, saya paling tidak berani mendudukkannya di depan. Karena takut konsentrasi terpecah antara mengendalikan sepeda motor dan anak.

Baru belakangan ini saya berani, karena kakinya sudah mencapai bagian tengah motor, dan tangannya pun sudah dapat memegang stang. Tetapi, tetap saja harus tetap berhati-hati. Namanya anak masih umur segitu, bisa saja kakinya terpeleset atau tangannya terlepas. Dan kalau sudah begitu bisa jatuh dari motor.

Dan bayangan ketakutan akan bahaya jatuh dari motor itu semakin membayang dalam beberapa minggu terakhir ini. Saya tidak tahu kenapa. Saat bayangan itu datang, sempat takut juga. Dan saya berdoa, semoga tetap dijauhkan dari mara bahaya seperti itu.

***

Hari Senin pagi kemarin, saya tiba di kantor agak awal, dan suasana kantor masih sepi. Hanya beberapa teman yang sudah tiba. Maklum, ini hari pertama masuk kerja setelah libur panjang di akhir pekan kemarin dalam rangka 17an yang jatuh di hari Jum’at.

Tidak lama setelah itu, ada berita bahwa seorang rekan kami mengalami insiden di daerah UKI tepatnya di depan Rumah Sakit UKI. Teman saya (sebut saja A) itu naik sepeda motor bersama rekannya. Rekan tersebut bermaksud pulang ke Indramayu, setelah beberapa hari menginap di Depok.

Setelah sampai di Rumah Sakit UKI, dalam keadaan lalu lintas yang padat merayap, entah apa yang terjadi A ini merasa ada sedikit goncangan. Dan reflek dia melihat kebelakang. Saat itu juga dia kaget, rekan yang tadi membonceng di belakang ternyata jatuh, beserta Monitor komputer yang sedari tadi dia bawa.

Naas, bersamaan dia jatuh, langsung disambut oleh lindasan roda bis yang melintas. Dan bagian tubuh mulai dari pinggang ke atas, hancur..

***

Saat saya mendengar cerita itu, saya langsung teringat anak dan bayangan yang selama ini datang akhir-akhir ini..

Rejeki, Jodoh, dan Maut benar-benar Kuasa Ilahi.....

Comments

Popular posts from this blog

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Yang Terusir

Yang Terusir Olimpiade Paris masih menimbulkan kontroversi, terutama yang berkaitan dengan Plus972.  Dari sekian kontroversi, yang paling aneh adalah saat Rusia dilarang ikut Olimpiade karena berperang dengan Ukraina, sedangkan Plus972 melenggang dengan segala macam privilege.  Meskipun mereka dianggap digdaya bisa tampil di berbagai even olahraga, tapi mereka mengalami hal tragis di benua Asia.  Plus972 adalah salah satu dari AFC (Asean Football Confederation) Founding Member bersama 12 negara lainnya.  Mereka ikut serta di AFC Cup sebanyak 4X, yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968. Puncak kegelapan sepakbola Plus972 di  Asia adalah di tahun 1964. Mereka menjadi tuan rumah Piala Asia, tetapi pesertanya hanya 4 negara, yakni tuan rumah, India, Korea Selatan, dan Hongkong. Mereka menjadi tuan rumah dan akhirnya menjadi juara.  Kenapa puncak kegelapan? Karena dari 16 negara yang seharusnya ikut turnamen, 11 negara menyatakan mundur dari turnamen.  Sakin...