Skip to main content

Nitip ke Orang Tua atau Pembantu?

Masalah klasik bagi pasangan muda, adalah kepada siapa anak akan dititpkan kala suami istri bekerja? Yang paling banyak ditemui adalah menitipkan ke orang tua, atau ke pembantu/baby sitter. Enakan mana ya?

Jawaban paling jujur, nggak enak dua-duanya. Masak sih?

Nitip ke Orang Tua
Orang bilang lebih enak nitip anak ke orang tua sendiri dari pada ke pembantu. Bisa ya bisa tidak. Tidak selamanya enak. Akan terasa lebih ringan dan enak, kalau anak itu cucu pertama dari orang tua kita. Kenapa?

Cucu pertama selalu ditunggu-tunggu. Makanya, begitu cucu pertama lahir, kasih sayang keluarga besar akan tercurah ke sana. Justru disinilah masalah bisa muncul. Peran kita sebagai orang tua si bayi, akan tersingkirkan paling tidak untuk saat itu. Hal ini disebabkan karena jam terbang yang sudah dimiliki orang tua kita. Akibatnya adalah bisa terjadi konflik antara kita sebagai orang tua dan bapak ibu kita karena adanya perbedaan prinsip pengasuhan anak. Saat kita ingin melarang, justru mbahnya membolehkan.

Persoalan akan timbul, jika anak kita bukanlah cucu pertama. Misalnya cucu ke 5, orang tua biasanya sudah ogah-ogahan menerima titipan cucu. Capek deeh ….


Serahkan ke Pembantu/Baby Sitter
Alternatif lain adalah cari pembantu atau baby sitter. Kalau pilihan yang ini, sejujurnya adalah untung-untungan. Nggak mudah jaman sekarang cari baby sitter atau pembantu yang bagus. Bagus belum tentu cocok sama kita, paling tidak dari sisi harga. Orang Jawa bilang, “Ono Rego Ono Rupo”.

Bagus, harga cocok, belum tentu bertahan lama. Ada teman saya yang hampir tiap bulan ganti pembantu. Ada saja penyebabnya.

Dan yang paling ditakutkan adalah jika pembantu hobinya nonton TV, anak akan ikut-ikutan nonton apa yang pembantu tonton. Mending kalau ikutan nonton TV, bisa jadi pembantu nonton TV, si bocah dibiarin gitu aja.

Karena kedekatan dengan pembantu, bisa-bisa si anak akan meniru gerak-gerik sang pembantu, termasuk cara ngomongnya. Apa yang anda rasakan saat anak anda yang masih berusia 3 tahun, tau-tau ngomong, “Bego lu ....

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang