Jangan kaget. Saya lagi nggak jualan jalan tol. Karena saya memang bukan yang punya. Yang benar adalah, Jalan Tol Cipularang dan Jagorawi akan dijual!
Itulah berita yang saya baca di Harian Kontan edisi Selasa 27 Maret 2007. Pemilik kedua ruas jalan tol tersebut adalah PT. Jasa Marga. Ide menjual jalan itu muncul, siapa lagi kalau bukan Jusuf Kalla, pengusaha sekaligus Wakil Presiden.
Hasil dari penjualan itu diharapkan dapat digunakan untuk membangun ruas jalan tol di tempat lain. Karena dirasakan pertumbuhan jalan tol begitu lambat. Dengan begitu, ekonomi akan lebih bergerak. Calon pembelinya sudah pada antre. Ada yang dari Malaysia, Jepang, dan Deutsche Bank yang berminat beli Tol Cipularang.
Kalau yang beli dari luar negeri, status jalan itu masih termasuk wilayah Republik Indonesia nggak ya? Jangan-jangan ntar kalau mau lewat....eit ... ntar dulu ..paspornya mana ??
Sejujurnya, saya kurang mengetahui sejauh mana kekuasaan PT. Jasa Marga ini dapat menjual jalan tol yang selama ini dikelolanya. Apakah memang yang punya PT. Jasa Marga, atau sekedar pengelola selama jangka waktu tertentu, atau bagaimana... saya nggak ngerti.
Yang paling saya mungkin rasakan adalah saya sebagai warga negara akan kehilangan keuntungan untuk menikmati lewat jalan tol secara gratis! Kenapa? Berapa sih modal untuk membangun Tol Jagorawi? Saya sih yakin, duit yang dulu digunakan untuk membangun Tol Jagorawi pasti sudah kembali, bahkan berlebih.
Logikanya kalau sudah balik modal, harusnya kendaraan yang lewat tidak perlu bayar lagi dong. Lha ini? Boro-boro gratis, naik malah iya....
Eh sudah gitu, mau dijual lagi ...
Lha duit buat membangun jalan tol selanjutnya pake duit dari mana?
Ah masa para pemimpin negeri ini nggak tahu sih dimana letak duitnya. Bagaimana kalau duit yang dipakai buat dagang sapi pilkada, pilpres itu buat bikin jalan tol aja?
Sudah jadi berapa ratus kilometer tuh….
Itulah berita yang saya baca di Harian Kontan edisi Selasa 27 Maret 2007. Pemilik kedua ruas jalan tol tersebut adalah PT. Jasa Marga. Ide menjual jalan itu muncul, siapa lagi kalau bukan Jusuf Kalla, pengusaha sekaligus Wakil Presiden.
Hasil dari penjualan itu diharapkan dapat digunakan untuk membangun ruas jalan tol di tempat lain. Karena dirasakan pertumbuhan jalan tol begitu lambat. Dengan begitu, ekonomi akan lebih bergerak. Calon pembelinya sudah pada antre. Ada yang dari Malaysia, Jepang, dan Deutsche Bank yang berminat beli Tol Cipularang.
Kalau yang beli dari luar negeri, status jalan itu masih termasuk wilayah Republik Indonesia nggak ya? Jangan-jangan ntar kalau mau lewat....eit ... ntar dulu ..paspornya mana ??
Sejujurnya, saya kurang mengetahui sejauh mana kekuasaan PT. Jasa Marga ini dapat menjual jalan tol yang selama ini dikelolanya. Apakah memang yang punya PT. Jasa Marga, atau sekedar pengelola selama jangka waktu tertentu, atau bagaimana... saya nggak ngerti.
Yang paling saya mungkin rasakan adalah saya sebagai warga negara akan kehilangan keuntungan untuk menikmati lewat jalan tol secara gratis! Kenapa? Berapa sih modal untuk membangun Tol Jagorawi? Saya sih yakin, duit yang dulu digunakan untuk membangun Tol Jagorawi pasti sudah kembali, bahkan berlebih.
Logikanya kalau sudah balik modal, harusnya kendaraan yang lewat tidak perlu bayar lagi dong. Lha ini? Boro-boro gratis, naik malah iya....
Eh sudah gitu, mau dijual lagi ...
Lha duit buat membangun jalan tol selanjutnya pake duit dari mana?
Ah masa para pemimpin negeri ini nggak tahu sih dimana letak duitnya. Bagaimana kalau duit yang dipakai buat dagang sapi pilkada, pilpres itu buat bikin jalan tol aja?
Sudah jadi berapa ratus kilometer tuh….
Comments