Skip to main content

Kontan, Dari Tabloid ke Harian

Jika kita sebut Kontan, pasti pikiran kita langsung tertuju ke Tabloid Kontan. Pertama terbit kalau tidak salah di awal tahun 90an, dan menurut saya merupakan tabloid pertama di Indonesia yang khusus membahas ekonomi. Media khusus ekonomi mungkin banyak, tapi dalam bentuk tabloid, saya rasa Kontan lah pelopornya.

Bisa disebut bahwa Tabloid Kontan dilahirkan oleh Harian Kompas. Meskipun tidak secara langsung, kebetulan karena kedua media tersebut dibawah KKG. Saya sebut tidak langsung karena berbeda dengan Tabloid Bola, yang awalnya merupakan sisipan olah raga di Harian Kompas setiap hari Jum’at. Yang kemudian terbit mandiri.

Dan sekarang, tepatnya sejak 26 Februari 2007, Tabloid Kontan ini melahirkan media yang berbasis harian dengan nama yang tidak berubah. Tampilan sekilas hampir sama dengan saudara kandungnya, Kompas, terutama warna biru pada tulisan Kontan.

Menurut saya, masuknya Tabloid Kontan ke Harian, karena melihat besarnya pasar koran ekonomi yang selama ini dinikmati sendirian, kalau boleh dibilang begitu, oleh Bisnis Indonesia. Hampir di setiap kantor atau institusi yang ada di Indonesia, khususnya Jakarta, berlangganan 2 harian yakni Kompas dan Bisnis Indonesia.

Kontan mengusung tagline Bersahabat dan Akurat. Semua orang paham, mendengar kata ekonomi, dahi orang pasti berkerut. Nah, oleh Kontan dicoba dibawakan dengan bahasa yang lebih bersahabat, atau nge-pop, user friendly. Sama seperti bahasa yang dipakai induknya, Tabloid Kontan.

Yang lucu adalah, anda tidak akan menemukan tagline Bersahabat dan Akurat di bawah tulisan Kontan di halaman muka. Anda akan menemukannya di formulir berlangganan harian ini. Sedangkan di bawah tulisan Kontan pada halaman muka, tercantum alamat website Kontan, www.kontan-online.com , yang kalau anda masuk ke situ, dijamin tidak ada informasi mengenai harian kontan ini secuil pun. Isi dari website itu sendiri, hanya edisi online dari Tabloid Kontan.

Saya coba beli beberapa edisi (termasuk edisi hari pertama), ada beberapa tulisan yang dapat dijadikan referensi bagi mereka yang kurang paham dengan beberapa istilah yang sering di pakai di dunia ekonomi, misal belajar tentang reksadana, ORI (Obligasi Ritel Indonesia), atau Inflasi. Dan biasanya disajikan secara serial.

Yang saya lihat perbedaan sangat mencolok dengan Bisnis Indonesia, tidak adanya halaman yang khusus memuat berita tentang Tekhnologi Informasi, atau Perdagangan Ritel. Dimana kalau di Bisnis Indonesia dimuat di halaman khusus. Sedangkan kalau di Kontan, sepertinya di campur dengan berita bisnis yang lain. Dan di Kontan terdapat halaman khusus Sport, yang justru tidak kita temui di Bisnis Indonesia.

Dari sisi harga, kalau eceran Rp. 3.500. Sepertinya tidak ada perbedaan antara Pulau Jawa dan Luar Jawa.. Kalau berlangganan khusus saja Rp. 70.000, sedangkan kalau bundling (Harian + Mingguan + Edisi Khusus) harganya Rp. 95. 000.

Pengen beli dengan harga murah? Kalau pengalaman saya sih, kalau beli pas baru sampai kantor kena harga Rp. 3.500. Kalau beli sekitar jam 10an dapat sekitar Rp. 3.000. Begitu masuk jam 12, bisa Rp. 2.000.

Bisa juga Rp. 1.000 kalau sudah sore buat teman naik bis, dengan catatan kalau masih ada .....

Comments

Popular posts from this blog

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Yang Terusir

Yang Terusir Olimpiade Paris masih menimbulkan kontroversi, terutama yang berkaitan dengan Plus972.  Dari sekian kontroversi, yang paling aneh adalah saat Rusia dilarang ikut Olimpiade karena berperang dengan Ukraina, sedangkan Plus972 melenggang dengan segala macam privilege.  Meskipun mereka dianggap digdaya bisa tampil di berbagai even olahraga, tapi mereka mengalami hal tragis di benua Asia.  Plus972 adalah salah satu dari AFC (Asean Football Confederation) Founding Member bersama 12 negara lainnya.  Mereka ikut serta di AFC Cup sebanyak 4X, yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968. Puncak kegelapan sepakbola Plus972 di  Asia adalah di tahun 1964. Mereka menjadi tuan rumah Piala Asia, tetapi pesertanya hanya 4 negara, yakni tuan rumah, India, Korea Selatan, dan Hongkong. Mereka menjadi tuan rumah dan akhirnya menjadi juara.  Kenapa puncak kegelapan? Karena dari 16 negara yang seharusnya ikut turnamen, 11 negara menyatakan mundur dari turnamen.  Sakin...