Beberapa hari terakhir ini, aku sering ikut diskusi di salah satu milis yang pesertanya kebanyakan dari kalangan jurnalis baik itu cetak maupun elektronik. Nama milisnya Mediacare. Moderatornya namanya Radityo Djajoeri.
Milisnya cukup ramai. Terlebih memang ada saja peserta milis yang suka bikin panas diskusi. Salah satunya ya si moderatornya sendiri. Yang sudah mulai jarang posting Danny Lim. Dia keturunan cina yang sekarang tinggal di Belanda. Cukup berumur kalo dari pengakuannya. Kalau posting, cukup bikin panas telinga terutama buat orang-orang yang tinggal di Indonesia dan terutama yang beragama Islam. Tapi mungkin lama-kelamaan orang mulai sadar mungkin. Jadi setiap postingan dari orang ini, jarang ditanggapi.
Peserta lain yang dulu cukup menonjol punya ID Sato Sakaki, nama sebenarnya tidak diketahui. Tapi dari pengakuannya sih dia tinggal di Los Angeles. Dia fanatik Amerika. Pembela sejati. Tapi sama seperti Danny Lim, dia mulai ditinggalkan . Karena dia seperti memakai kacamata kuda. Ada saja celah yang dia pakai untuk membela Amerika secara membabi buta. Bahkan seorang peserta milis (cewek) yang tidak aku kenal kirim email japri ke aku, untuk tidak menanggapi Sato. Soalnya Sato ini malah pernah kirim japri ke dia berisi cerita jorok. Dan menurut cewek itu tadi, si Sato ini memakai ID yang berbeda-beda.
Berhubung aku memakai ID lain, alias nama samaran jadi aku bebas mengungkapkan pendapat. Soalnya aku liat beberapa peserta aku kenal secara pribadi. Dan kebanyakan peserta agak bingung dengan nama tsb, apakah manggil mbak atau mas. Dan kalau ada yg nanya, biasanya sih tidak aku tanggapi kalau nggak ya aku guyonin aja.
Topik yang lagi hot akhir-akhir ini adalah masalah RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi. Cukup panas diskusinya. Sampai-sampai mailbox penuh. Untung aku pake Gmail, yang tampilannya oke punya. Jadi tampilannya berdasarkan temanya. Bukan berdasarkan sender. Aku sendiri mencoba ikut diskusi, dan untuk itu aku harus hati-hati. Soalnya sering karena salah menggunakan kata, dapat menjadi serangan balik ke kita sendiri.
Ada beberapa postingan yang tidak aku tanggapi. Kalau orangnya sampai marah-marah atau panas, sering tidak aku tanggapi. Karena pada akhirnya tidak akan ada titik temu. Jadi seperti rel KA yang bersebarangan dan tidak akan pernah ketemu di satu titik. Kecuali diskusinya dengan kepala dingin, dan mau bersepakat untuk berbeda pendapat. Syukur-syukur ketemu di satu titik.
Satu hal yang dapat aku petik pelajaran dari diskusi di milis adalah, belajar untuk menyampaikan ide atau pikiran atau pendapat ke dalam tulisan. Tulisan yang dapat dinikmati dan dicerna oleh pembaca. Selain itu ya dapat mengasah pikiran kita untuk memunculkan ide-ide baru.
Milisnya cukup ramai. Terlebih memang ada saja peserta milis yang suka bikin panas diskusi. Salah satunya ya si moderatornya sendiri. Yang sudah mulai jarang posting Danny Lim. Dia keturunan cina yang sekarang tinggal di Belanda. Cukup berumur kalo dari pengakuannya. Kalau posting, cukup bikin panas telinga terutama buat orang-orang yang tinggal di Indonesia dan terutama yang beragama Islam. Tapi mungkin lama-kelamaan orang mulai sadar mungkin. Jadi setiap postingan dari orang ini, jarang ditanggapi.
Peserta lain yang dulu cukup menonjol punya ID Sato Sakaki, nama sebenarnya tidak diketahui. Tapi dari pengakuannya sih dia tinggal di Los Angeles. Dia fanatik Amerika. Pembela sejati. Tapi sama seperti Danny Lim, dia mulai ditinggalkan . Karena dia seperti memakai kacamata kuda. Ada saja celah yang dia pakai untuk membela Amerika secara membabi buta. Bahkan seorang peserta milis (cewek) yang tidak aku kenal kirim email japri ke aku, untuk tidak menanggapi Sato. Soalnya Sato ini malah pernah kirim japri ke dia berisi cerita jorok. Dan menurut cewek itu tadi, si Sato ini memakai ID yang berbeda-beda.
Berhubung aku memakai ID lain, alias nama samaran jadi aku bebas mengungkapkan pendapat. Soalnya aku liat beberapa peserta aku kenal secara pribadi. Dan kebanyakan peserta agak bingung dengan nama tsb, apakah manggil mbak atau mas. Dan kalau ada yg nanya, biasanya sih tidak aku tanggapi kalau nggak ya aku guyonin aja.
Topik yang lagi hot akhir-akhir ini adalah masalah RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi. Cukup panas diskusinya. Sampai-sampai mailbox penuh. Untung aku pake Gmail, yang tampilannya oke punya. Jadi tampilannya berdasarkan temanya. Bukan berdasarkan sender. Aku sendiri mencoba ikut diskusi, dan untuk itu aku harus hati-hati. Soalnya sering karena salah menggunakan kata, dapat menjadi serangan balik ke kita sendiri.
Ada beberapa postingan yang tidak aku tanggapi. Kalau orangnya sampai marah-marah atau panas, sering tidak aku tanggapi. Karena pada akhirnya tidak akan ada titik temu. Jadi seperti rel KA yang bersebarangan dan tidak akan pernah ketemu di satu titik. Kecuali diskusinya dengan kepala dingin, dan mau bersepakat untuk berbeda pendapat. Syukur-syukur ketemu di satu titik.
Satu hal yang dapat aku petik pelajaran dari diskusi di milis adalah, belajar untuk menyampaikan ide atau pikiran atau pendapat ke dalam tulisan. Tulisan yang dapat dinikmati dan dicerna oleh pembaca. Selain itu ya dapat mengasah pikiran kita untuk memunculkan ide-ide baru.
Comments