Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2012

Prof Djohar Arifin, sudahlah....

Siapakah Djohar Arifin? Sejujurnya saya tidak pernah mendengar namanya kecuali saat dia behasil menjadi Ketua PSSI menggantikan Nurdin Halid. Walaupun kata orang, Sang Profesor ini sudah berganti berbagai macam profesi, mulai dari pemain bola, wasit, dosen, hingga di Kementrian Pemuda Olahraga, tapi ya baru tahu saat dia menang. Dikalangan lingkungan PSSI dan aktivis sepakbola, Prof Djohar ini terkenal dengan julukan "Mbah Maridjan", maklum sosok Prof Djohar dengan rambut ubannya mengingatkan kita ke juru kunci Gunung Merapi ini.  Banyak harapan tertumpu kepadanya. Bagaimana tidak, dia didukung kubu revolusi sepakbola Indonesia yang sudah sangat gerah dengan kondisi  sepakbola Indoneaia yang rusak parah.  Dan yang ditumbangkan tidak main-main, kubu status quo yang didukung mafia sepakbola yang sudah mengakar kuat di sepakbola Indonesia. Tidak usah diragukan lagi sholat lima waktunya Prof Djohar. Pernah saat acara buka bersama di Griya Jenggala, saat sudah masuk waktu Is

Nil Maizar, Dari Tanah Palestina Ke Kuala Lumpur

Tanah Palestina yang sedang bergejolak, telah lama melahirkan pejuang-pejuang sejati. Anak-anak Palestina bersenjatakan batu, dengan gagah berani melawan tank-tank Israel. Tak hanya anak-anak, wanita Palestina dikenal sebagai wanita yang telah melahirkan jutaan pejuang dan syuhada. Tidak sedikit dari mereka ikut berjuang di garis depan, bersama anak dan suami. Dari tanah para pejuang itulah Nil Maizar, menuliskan sejarah awal kepelatihannya di Tim Nasional Indonesia, bersama anak-anak muda bangsa Indonesia yang juga sebagian besar dari mereka baru merasakan kebesaran Jersey berlambangkan Burung Garuda. Bukan nama besar yang mereka miliki, tapi kebesaran semangat dan kesucian hati untuk menegakkan nama Indonesia di bumi para pejuang. Nil Maizar itu ibarat jenderal perang yang tengah membawa pasukan untuk menegakkan panji-panji kebesaran bangsa. Kalimat-kalimat yang keluar dari seorang Nil Maizar, ibarat bahan bakar yang membakar semangat Timnas untuk tetap dalam kebersamaan, keikhla

Good Bye KL, We'll be back to WIN !! #AFF2012 (5-habis)

Sudah hampir sejam berlalu sejak peluit panjang dibunyikan, kami masih tertahan di luar Stasiun Bukit Jalil. Antrian token sementara ditutup karena antrian sudah panjang mengular untuk naik ke LRT. Kami semua terdiam, sudah tidak ada gairah untuk diskusi mengenai jalannya pertandingan tadi.  Hanya perasaan kesal, lelah, dan entahlah..semua jadi satu. Seakan jadi misteri, kenapa Timnas Indonesia susah sekali mematahkan dominasi Harimau Malaya di Bukit Jalil ini. Meskipun kita pernah mengalahkan mereka di GBK saat final Aff 2010 2nd leg, tapi rasanya dendam ini belum terbayarkan jika belum mengalahkan mereka di kandang harimau ini. Padahal saat ini moment yang pas untuk melakukannya. Jika tadi menang, ada 2 hal paling tidak yang sangat bernilai. Yakni lolos ke semifinal, dan membuat Malaysia tersingkir. Sayang, Takdir Tuhan menentukan lain. Sebelum berangkat, saya sudah menyiapkan diri jika seandainya kalah. Terutama mental, menyakitkan memang. Jauh-jauh datang ke Bukit Jalil untuk menya

Stadion Bukit Jalil, Catatan Perjalanan di AFF2012 [4]

Bukit Jalil, sebuah daerah perkebunan yang sekarang menjelma menjadi sebuah kompleks olahraga nasional Malaysia saat menjadi tuan rumah Commonwealth Games 1998. Berkapasitas 110.000 tempat duduk, Stadion Bukit Jalil menjadi salah satu dari 10 stadion terbesar di dunia. Salah satu yang menarik di Bukit Jalil, terutama buat orang Indonesia, adalah adanya LRT Station. Karena hal ini tidak kita temukan di Indonesia, sebuah stadion yang terintegrasi dengan stasiun kereta. Di Bukit Jalil station ini pula digunakan sebagai tempat syuting film Entrapment [1999] yang dibintangi oleh Sean Connery dan Catherine Zeta Jones. Cuma saat itu nama Bukit Jalil Station diganti menjadi PUDU. Jarak antara Bukit Jalil station ke Stadion sekitar 10 minutes walking distances. Dan sesuai pesan yang kami terima, bahwa suporter Indonesia disarankan untuk tetap berkelompok, kami berjalan dari LRT Station ke stadion mengular panjang. Dan barisan semakin panjang dan banyak karena sudah banyak suporter Indon

Catatan Perjalanan Ke Kuala Lumpur #AFF2012 [3]

Menuju Bukit Jalil Perjalanan ke Stadion Bukit Jalil sore itu kami mulai dari Stasiun Bukit Bintang. Dari beberapa akun twitter, kami mendapat informasi bahwa salah satu meeting point suporter Indonesia adalah Stasiun Bukit Bintang. Kenapa disana? Karena banyak suporter Indonesia yang khusus datang ke KL, menginapnya tidak jauh dari wilayah Bukit Bintang. Tidak kali ini saja suporter Indonesia menginap di sekitar Bukit Bintang, tetapi juga saat Final AFF 2010 lalu. Disini memang banyak pilihan penginapan. Mau model hostel dengan sharing kamar, serta kamar mandi yang murah meriah ada. Atau mau hotel sekelas Tune Hotel seperti punyanya Air Asia juga ada. Yang lebih mahal dari pada itu juga tinggal pilih. Belum lagi pilihan makanan. Makanya banyak orang Indonesia yang memilih tinggal disini. Dari hotel kami sudah memakai jersey merah kebanggaan. Takut karena di negeri orang? TIDAK!! Sepanjang kami berkelompok dan tidak berberbuat onar, kami tidak takut. Kami berkumpul dibawah tangga

Catatan Perjalanan Ke Kuala Lumpur #AFF2012 [2]

Sabtu Pagi,1 Desember 2012, hari yang sudah saya nantikan hampir setengah tahun ini akhirnya tiba. Ya, perjalanan ini memang sudah saya rencanakan sekitar bulan Agustus 2012, saat jadwal Timnas di Piala AFF 2012 dirilis panitia dan melawan Malaysia jatuh di hari Sabtu tanggal 1 Desember, tanpa pikir panjang, saya bilang saya harus berangkat ke KL untuk match ini. Berangkat Jumat pulang Minggu,sepertinya pas tidak terlalu terburu-baru. Baik itu Pre-Match maupun Post-Match nya. TIKET Pagi itu di lobby hotel, saya bersama Satrio dan Adi, sedang menghitung berapa tiket yang kami butuhkan. Karena ada beberapa titipan tiket dari teman yang sudah janjian dengan kami di Kuala Lumpur. Tercatat ada 15 tiket yang harus kami beli pagi ini. Akhirnya kami bertiga dengan taksi menuju ke KBRI Kuala Lumpur berburu tiket. Dipikiran kami, wah pasti antri panjang nih. Maklum, ini pertandingan yang dinantikan banyak baik yang khusus berangkat dari tanah air seperti kami, ataupun WNI yang tinggal di

Catatan Perjalanan Ke Kuala Lumpur 30/11-2/12 #AFF2012 [I]

Jumat Pagi tanggal 30 Nov 2012, saat teman-teman kantor sedang berada di Lampung dalam rangka Company Outing, Express Taxi sedang membawa saya menuju Bandara Soekarno Hatta. Ini, kali pertama saya melakukan perjalanan ke LN dengan biaya sendiri. Dan berdasarkan catatan di paspor saya, ini perjalanan ke 4 saya ke Kuala Lumpur. Di counter check in Lion Air, si Mbak berbasa basi, "mau nonton bola mas? (..wiih dipanggil mas hehehe). Hari ini flight ke KL penuh, banyak yang mau nonton bola.Bahkan tadi ada yang bawa spanduk gedhe, beratnya sampai 55kg!!" Buset kena charge berapa tuh? Sempat penasaran juga, spanduk apa yang dibawa. Yang kemudian di Bukit Jalil, baru saya paham spanduk yang dibawa adalah Bendera Merah Putih ukuran raksasa. Entah siapa yg bawa. Karena tercatat ada 3 Merah Putih raksasa yang terbentang di Bukit Jalil saat pertandingan. Perjalanan ke KL tidak terasa lama, karena kebetulan ada temen ngobrol, Bang Toba, temen dari Jakarta yang kebetulan flight nya sam