Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2007

Ketika Cinta Bertasbih 2; Ketika Cinta Tak Tertuntaskan

Akhirnya terbit juga Ketika Cinta Bertasbih 2. Setelah menunggu lumayan lama,kurang lebih 9 bulan sejak cetakan pertama Ketika Cinta Bertasbih 1 terbit, di Indonesia Book Fair tempo hari buku ini diluncurkan. Acara di Indonesia Book Fair sendiri sempat bikin heboh di stand Republika. Bagaimana tidak stand yang begitu kecil diserbu banyak orang. Pertama orang yang belum punya bukunya. Jadi harus antri untuk belinya. Entah berapa eksemplar yang terjual dalam hitungan menit hari itu. Kemudian yang kedua, untuk meminta tanda tangan dari Kang Abik langsung. Akhirnya, panitia berinisiatif memindahkan acara penandatangan ke tempat yang lebih luas. Saya bilang terlalu lama, karena saya sampai lupa bagaimana cerita di Episode 1. Bahkan sebelum membaca buku yang kedua ini, saya baca sekilas Episode 1 dulu. Setelah itu baru , baca yang kedua. Tapi itu mungkin sudah menjadi rencana awal, mengenai jarak antara buku 1 dan kedua. Begitu buku ini selesai saya baca, kesimpulan saya salah satunya adalah

HP; Untuk Pribadi atau Kantor?

Beberapa minggu terakhir ini, saya suka tanya ke beberapa teman kantor, tetangga. Kira-kira mereka bersedia nggak kalau ada client yang tanya, No Hape nya Pak Anu berapa ya? Teman kantor ada yang menarik garis tegas, bahwa kalau mau telpon urusan kantor ya telpon ke kantor aja. Maaf HP untuk urusan pribadi saja. Tapi ada juga yang mau terima asal masih jam kantor. Kalau tetangga saya, malah lebih tegas lagi. Begitu kaki melangkah ke luar kantor, siapapun yang telpon urusan kerjaan, No Way! Kagak bakalan diangkat. Kecuali sms dulu, urusanya mau apaan. Saya sendiri sampai saat ini masih mau terima telpon ke hape untuk urusan kerjaan. Tapi kok akhir-akhir ini kecenderungannya kok malah meningkat ya..Mau nggak diangkat bagaimana, kalau diangkat ngrepotin. Serba salah memang. Terlebih kalau yang telpon sudah akrab walaupun itu klien. Makanya, akhir-akhir ini saya sering mengaktifkan fungsi Privacy Manager di phonebook HP saya, BenQ Siemens E 61. Kira-kira fungsinya seperti ini, kita bikin

Sunset in Kuta

IMG_0772 , originally uploaded by taufan_d .

Solusi Atasi Kemacetan: Kerja di Rumah

Stress akibat terjebak kemacetan di Jakarta akhir-akhir ini? Tenang. Nggak cuma anda kok. Hampir semua orang di sekitar Jabotabek, mengalaminya. Terus kira-kira solusinya bagaimana ya? Kalau ngomongin solusi secara keseluruhan, biarlah orang-orang di pemerintahan yang mikir (walaupun mereka mikirnya nggak bener juga, masak mau bikin Jalan susun 5 di Jakarta). Solusi yang sifatnya lebih ke personal, salah satunya yakni kerja di rumah. Kerjakan sebagian pekerjaan kantor anda di rumah. Mungkin ada sebagian yang tidak setuju. Karena mereka menarik garis yang tegas antara wilayah kantor dan rumah. Tapi ya nggak papa. Seorang teman kantor yang baru pulang workshop di luar negeri bercerita, kalau teman-teman di luar, salah satunya di Dubai, mereka mulai menerapkan flexibility working hours. Mereka datang ke kantor lebih siang, dan pulang lebih awal. Kenapa? Karena MACET. Cuma mereka harus mengerjakan sebagian pekerjaannya di rumah lewat internet. Waktunya terserah mereka. Yang penting pekerja

Lupa Tanggal Lahir Orang Tua

Mas, Tanggal lahir Bapak Ibu kapan mas? Ada form yang harus diisi nih. Waduh.... baru tersadar kalau selama ini saya nggak pernah hafal bahkan tahu tanggal lahir mereka. Yang saya ingat cuma tahun mereka lahir, yakni Bapak saya lahir tahun 1942, Ibu 1948. Itu pun kata Ibu sebenarnya tahun 1946. Walah. Kemalasan dan ketidaktahuan akan tanggal lahir ini sebenarnya bermula saat Bapak dulu sering cerita kalau Beliau sendiri pun tidak tahu tanggal lahirnya kapan. Saat akan mendaftarkan sekolah, Bapak tanya ke Mbah, jawaban mbah cuma... "Kamu lahir pas Jepang Masuk" Nah lho... Piye Jal? Ya sudah kata Bapak, seingatnya Jepang masuk tahun 1942. Ya sudah ditulislah tahun lahir 1942. Sedang mengenai tanggalnya nggak tahu deh Bapak dapat dari mana inspirasinya :) Lain lagi cerita Ibu. Ibu bilang kalau tahun lahirnya 1948. Eh belakangan bilang itu yang tertulis di KTP. Yang sebenarnya sih tahun 1946. Ceritanya bagaimana... Auah Gelap.. Makanya saya agak-agak malas ngapalin tanggal lahir

Setelah Myanmar, Kini Malaysia

Setelah Myanmar, kini guncangan politik melanda Malaysia. Gerakan oposisi yang dimotori oleh Anwar Ibrahim ini melakukan aksi turun ke jalan hari Sabtu 11 November 2007 kemarin. Tokoh lain yang ikut Hadi Awang dari Partai Islam se-Malaysia dan Lim Kiat Siang dari Partai Aksi Demokrasi. Foto-foto lain bisa dilihat di sini

Masa Depan Suram Sepak Bola Indonesia

Tiada hari tanpa berita buruk tentang sepak bola Indonesia. Beberapa waktu lalu, ramai dibicarakan mengenai rencana penjualan sejumlah klub-klub peserta Liga Indonesia. Menyusul rencana pelarangan penggunaan APBD untuk klub-klub sepak bola milik Pemda yang berpartisipasi di Liga Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum, klub sepakbola Indonesia mayoritas dikelola secara tidak langsung oleh Pemda. Kenapa saya sebut tidak langsung? Yang jadi Ketua Umum adalah biasanya Walikota/Bupati/Gubernur. Nah yang jadi manajer, atau pengelola sehari-hari adalah kalau tidak pengusaha lokal, ya anak Walikota/Bupati/Gubernur. Dari manakah dana pengelolaannya? Alternatif pertama , dana dari pengusaha/anak pejabat yang mengelola klub tadi. Apa keuntungannya buat dia? Idealnya, ya ada pemasukan dari penjualan karcis, transfer pemain, penjualan merchandise, dll. Tapi kondisi di Indonesia belumlah seideal di kompetisi sepak bola Eropa. Jadi lupakan saja hal itu. Kompensasinya adalah, pengelola akan dapat pro