Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2007

Jadi Orang Pinggiran

Sudah sebulan lebih, saya hidup jadi orang pinggiran. Maksudnya, di pinggiran Jakarta. Dan ini pertama kalinya saya jadi orang pinggiran. Bukan bermaksud sombong, selama ini Alhamdulillah saya ditakdirkan hidup di tengah kota, baik itu saat di Semarang maupun setelah hijrah di Jakarta. Dan sudah digariskan sejak awal, saya akhirnya hidup 30 kilometer dari Jakarta. Tepatnya di daerah Tangerang. Padahal saya harus bekerja di Jakarta. Jadi cukup banyak penyesuaian harus dilalui. Mulai dari masalah waktu, alat transportasi, tenaga, dll. Yang paling mencolok adalah masalah transportasi. Saat ini saya harus naik bis untuk sampai di tempat kerja. Sebelumnya saya naik motor. Hal yang paling tidak saya sukai dengan bis yang sekarang ini ada yakni sistem setoran yang diberlakukan di hampir semua trayek. Kecuali Trans Jakarta tentunya. Sisi negatif dari sistem setoran ini adalah, awak bis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan penumpang atau sewa (istilah di lapangan). Akibatnya adal

Maut itu Milik Allah

Akhir-akhir ini, saya suka membawa anak saya, umurnya 2.5 tahun, jalan-jalan dengan sepeda motor keliling komplek rumah. Biasanya dia duduk di depan. Kira-kira setahun yang lalu, saya paling tidak berani mendudukkannya di depan. Karena takut konsentrasi terpecah antara mengendalikan sepeda motor dan anak. Baru belakangan ini saya berani, karena kakinya sudah mencapai bagian tengah motor, dan tangannya pun sudah dapat memegang stang. Tetapi, tetap saja harus tetap berhati-hati. Namanya anak masih umur segitu, bisa saja kakinya terpeleset atau tangannya terlepas. Dan kalau sudah begitu bisa jatuh dari motor. Dan bayangan ketakutan akan bahaya jatuh dari motor itu semakin membayang dalam beberapa minggu terakhir ini. Saya tidak tahu kenapa. Saat bayangan itu datang, sempat takut juga. Dan saya berdoa, semoga tetap dijauhkan dari mara bahaya seperti itu. *** Hari Senin pagi kemarin, saya tiba di kantor agak awal, dan suasana kantor masih sepi. Hanya be

Upacara Bendera

Kira-kira, beberapa hari sebelum 17 Agustus, dirumah ada undangan dari RW, untuk mengikuti Upacara Bendera. Ha? Upacara Bendera? Nggak salah nih?? Maklum, upacara bendera yang terakhir saya ikuti kurang lebih 20 tahun lalu saat masih SMA. Setelah masuk bangku kuliah, ikut upacara juga cuma sekali, itu juga saat penerimaan mahasiswa baru. Makanya kaget juga, waktu terima undangan dari Pak RW untuk upacara bendera di Kompleks Rumah kami . Yang mengadakan pihak developer bekerjasama dengan warga. Wah boleh juga nih, soalnya kalau diingat-ingat, selama ini jarang bahkan hampir tidak pernah upacara bendera diadakan warga komplek perumahan. Lucu juga ya kalau upacara tapi bareng-bareng sama tetangga sekitar. Walaupun sebenarnya males baget sih. Tanggal merah pas jatuh di hari Jum'at. Eh disuruh upacara lagi. Tapi ya, sebagai warga negara yang baik, dan itung-itung silaturahmi sama tetangga. Kapan lagi kalau nggak waktu-waktu begini? nggak ada salahnya ikutlah. Dress codenya, yang pentin