Skip to main content

Ketika Cinta Bertasbih 2; Ketika Cinta Tak Tertuntaskan


Akhirnya terbit juga Ketika Cinta Bertasbih 2. Setelah menunggu lumayan lama,kurang lebih 9 bulan sejak cetakan pertama Ketika Cinta Bertasbih 1 terbit, di Indonesia Book Fair tempo hari buku ini diluncurkan.

Acara di Indonesia Book Fair sendiri sempat bikin heboh di stand Republika. Bagaimana tidak stand yang begitu kecil diserbu banyak orang. Pertama orang yang belum punya bukunya. Jadi harus antri untuk belinya. Entah berapa eksemplar yang terjual dalam hitungan menit hari itu. Kemudian yang kedua, untuk meminta tanda tangan dari Kang Abik langsung. Akhirnya, panitia berinisiatif memindahkan acara penandatangan ke tempat yang lebih luas.

Saya bilang terlalu lama, karena saya sampai lupa bagaimana cerita di Episode 1. Bahkan sebelum membaca buku yang kedua ini, saya baca sekilas Episode 1 dulu. Setelah itu baru , baca yang kedua. Tapi itu mungkin sudah menjadi rencana awal, mengenai jarak antara buku 1 dan kedua.

Begitu buku ini selesai saya baca, kesimpulan saya salah satunya adalah banyak cinta yang tak tuntas! Kalau kita ikuti dari awal cerita di buku ini, ada banyak cerita cinta diantara para tokohnya. Dan ending dari beberapa cinta tsb, kalau menurut saya kok masih nanggung.

Misal Hafez dan Mala. Kemudian Husna dan Ilyas. Dan Elliana sendiri. Penyelesaiannya buat saya kok rasanya masih nanggung.

Dan satu lagi kesan yang timbul setelah membaca buku ini adalah Kang Abik sangat cerdas dalam menggambarkan keindahan Malam Pertama. Baik itu di buku Ayat-Ayat Cinta, maupun di Ketika Cinta Bertasbih 2 ini. Di buku ini sendiri ada tiga kali moment Malam Pertama, dan ketiganya digambarkan begitu indah. Tidak ada kesan murahan, dan sangat islami sekali.

Selama ini sering timbul pertanyaan, bagaimana ya seorang penulis novel menggambarkan malam pertama tetapi dengan tulisan yang indah, tidak vulgar, dan islami. Dan jawabannya ada di Kang Abik ini.






Comments

Anonymous said…
Assalammualaikum Wr. Wb.
kang makasih ya telah menerbitkan novel yang berjudul ketika cinta bertasbih 2, yang sudah dinanti-nanti oleh begitu banyak penikmat novel yang beraliran religi! oia kang kapan menerbitkan novel yang bejudul dalam mihrab cintanya lagi? karena dari 3 judul novel didalamnya masih ada yang bersambung!?

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang

Sejarah Kompas yang Hilang

Sulit rasanya saat ini mendapatkan media yang independent, dan tidak menjadi corong bagi satu pihak baik itu partai politik atau golongan agama tertentu. Ada media yang terang-terangan memang menjadi media untuk golongan agama tertentu. Mungkin bisa saya sebut disini adalah Majalah Sabili, yang secara gamblang menunjukkan keberpihakannya kepada kepentingan umat Islam. Tetapi ada juga media yang sebenarnya adalah corong dari kelompok tertentu di masyarakat tetapi tidak menunjukkannya secara gamblang kepada khalayak ramai. Hal tersebut bisa karena sebagai sebuah strategi agar apa yang disampaikan dapat diterima masyarakat. Sebab bisa saja masyarakat apriori terlebih dahulu jika sudah mengetahui bahwa media itu menjadi corong golongan tertentu. Kompas sebagai salah satu media yang menjadi tolok ukur media di Indonesia, ternyata cukup hati-hati dalam menempatkan diri di benak orang. Di booklet yang disebarluaskan pada saat Pameran Industri Pers Indonesia 2005 yang berlangsung di Assembly H