Apa komentar anda jika anak anda bilang mau jadi pemain bola? Saya yakin banyak yang masih ragu. Apa mungkin jadi pemain bola bisa menghidupi keluarga? Apalagi kalau melihat banyak atlet olah raga yang terlunta-lunta di masa tuanya.
Kalau anda ragu, sebenarnya anda tidak sendirian. Hampir semua orang tua pasti khawatir anaknya jadi pemain bola. Nggak salah sih kalau ragu. Cuma, mungkin banyak yang belum tahu, berapa gaji pemain bola di Indonesia.
Berapa sih gaji pemain bola di Indonesia? Di level nasional, pemain yang dipanggil PSSI untuk mengikuti training jangka panjang [PSSI U-23 di Belanda, Timnas Piala Asia 2007 di Birmingham, Inggris], kalau tidak salah dikontrak PSSI dengan bayaran perbulannya sekitar 40 Juta rupiah. Kalau melihat panjangnya kontrak, lebih dari 6 bulan, berarti tiap pemain PSSI paling tidak mengantongi uang 240 Juta rupiah. Itu belum termasuk bonus jika menang atau seri di tiap pertandingan.
Berapa uang yang anda kumpulkan dalam waktu 6 bulan?
Kenapa PSSI berani menggaji sebesar itu? Karena gaji mereka di klub masing-masing pun untuk pemain sekelas Tim Nasional tidak jauh dari angka itu. Mungkin kurang. Tapi tidak terlampau jauh.
Sebagai contoh Erol FX Iba, harga kontraknya di kompetisi 2007 sekitar 800 juta setahun. Kalau dibagi rata 12 berarti dia mendapat 66 juta rupiah lebih perbulan atau 16 juta lebih per minggu.
Contoh lain adalah Ilham Jayakusuma. Pemain ini sebenarnya masih terdaftar sebagai PNS di Tangerang. Sebelum di kontrak Klub Malaysia, pendapatan dia per tahun adalah 600 juta. Bisa dibayangkan dong, per bulan berapa. Gaji bosnya pun lewat.
Kemudian Bambang Pamungkas. Jika dia tidak masuk Timnas Piala Asia 2007, konon banyak klub yang berebut untuk mengontraknya. Harganya bisa tembus 1 milyar!
Sebenarnya maklum saja kalau para pemain itu dibayar mahal. Alasannya adalah golden age nya paling sampai umur 30an. Contohnya seperti Rocky Putiray. Alumni PSSI Garuda di era 80an yang sampai sekarang masih aktif. Dia sudah banyak klub, mulai dari Arseto Solo hingga sampai ke Hongkong. Bahkan dulu jaman di Solo, dia pernah di test untuk masuk klub Auxere Perancis. Tapi nggak lolos.
Kalau setelah gantung sepatu? Pilihannya apakah mau terus di dunia sepak bola atau bidang lain. Kalau di sepak bola, pilihannya bisa jadi Pelatih, atau jadi komentator, atau punya SSB alias Sekolah Sepak Bola. Atau mau jadi pengusaha Penyewaan Lapangan Futsal [ini bisnis baru lho, kalau nggak salah sewanya dihitung per pemain].
Kalau mau jadi pelatih, bisa dilihat gaji seorang Rahmad Darmawan, pelatih Persija, yang kontraknya setahun sampai 1.5 Milyar. Terus orang yang menyebut dirinya sebagai Pelatih Kampung, Suimin Diharja [Eks Pelatih PSMS dan PSPS Pekanbaru], menawarkan diri ke Sriwijaya FC dengan kontrak setahun 250 Juta. Katanya, ini sudah harga obral lho ...
Kuncinya adalah, pengelolaan keuangan semasa jaya dan persiapan untuk pensiun.Coba seandainya Kurniawan Dwi Yulianto tidak kena narkoba [pengaruh dari mahasiswa Indonesia yang tinggal disana] semasa di Lucern Swiss, bisa jadi sekarang sudah malang melintang di Liga Eropa.
Masih banyak jalan kok ...
Kalau anda ragu, sebenarnya anda tidak sendirian. Hampir semua orang tua pasti khawatir anaknya jadi pemain bola. Nggak salah sih kalau ragu. Cuma, mungkin banyak yang belum tahu, berapa gaji pemain bola di Indonesia.
Berapa sih gaji pemain bola di Indonesia? Di level nasional, pemain yang dipanggil PSSI untuk mengikuti training jangka panjang [PSSI U-23 di Belanda, Timnas Piala Asia 2007 di Birmingham, Inggris], kalau tidak salah dikontrak PSSI dengan bayaran perbulannya sekitar 40 Juta rupiah. Kalau melihat panjangnya kontrak, lebih dari 6 bulan, berarti tiap pemain PSSI paling tidak mengantongi uang 240 Juta rupiah. Itu belum termasuk bonus jika menang atau seri di tiap pertandingan.
Berapa uang yang anda kumpulkan dalam waktu 6 bulan?
Kenapa PSSI berani menggaji sebesar itu? Karena gaji mereka di klub masing-masing pun untuk pemain sekelas Tim Nasional tidak jauh dari angka itu. Mungkin kurang. Tapi tidak terlampau jauh.
Sebagai contoh Erol FX Iba, harga kontraknya di kompetisi 2007 sekitar 800 juta setahun. Kalau dibagi rata 12 berarti dia mendapat 66 juta rupiah lebih perbulan atau 16 juta lebih per minggu.
Contoh lain adalah Ilham Jayakusuma. Pemain ini sebenarnya masih terdaftar sebagai PNS di Tangerang. Sebelum di kontrak Klub Malaysia, pendapatan dia per tahun adalah 600 juta. Bisa dibayangkan dong, per bulan berapa. Gaji bosnya pun lewat.
Kemudian Bambang Pamungkas. Jika dia tidak masuk Timnas Piala Asia 2007, konon banyak klub yang berebut untuk mengontraknya. Harganya bisa tembus 1 milyar!
Sebenarnya maklum saja kalau para pemain itu dibayar mahal. Alasannya adalah golden age nya paling sampai umur 30an. Contohnya seperti Rocky Putiray. Alumni PSSI Garuda di era 80an yang sampai sekarang masih aktif. Dia sudah banyak klub, mulai dari Arseto Solo hingga sampai ke Hongkong. Bahkan dulu jaman di Solo, dia pernah di test untuk masuk klub Auxere Perancis. Tapi nggak lolos.
Kalau setelah gantung sepatu? Pilihannya apakah mau terus di dunia sepak bola atau bidang lain. Kalau di sepak bola, pilihannya bisa jadi Pelatih, atau jadi komentator, atau punya SSB alias Sekolah Sepak Bola. Atau mau jadi pengusaha Penyewaan Lapangan Futsal [ini bisnis baru lho, kalau nggak salah sewanya dihitung per pemain].
Kalau mau jadi pelatih, bisa dilihat gaji seorang Rahmad Darmawan, pelatih Persija, yang kontraknya setahun sampai 1.5 Milyar. Terus orang yang menyebut dirinya sebagai Pelatih Kampung, Suimin Diharja [Eks Pelatih PSMS dan PSPS Pekanbaru], menawarkan diri ke Sriwijaya FC dengan kontrak setahun 250 Juta. Katanya, ini sudah harga obral lho ...
Kuncinya adalah, pengelolaan keuangan semasa jaya dan persiapan untuk pensiun.Coba seandainya Kurniawan Dwi Yulianto tidak kena narkoba [pengaruh dari mahasiswa Indonesia yang tinggal disana] semasa di Lucern Swiss, bisa jadi sekarang sudah malang melintang di Liga Eropa.
Masih banyak jalan kok ...
Comments
bisa jadi pertimbangan klo suatu saat anak saya memutuskan mau jadi pemain bola...:)