Skip to main content

Kenapa Suporter Sepak Bola Jadi Liar?


Kira-kira apa ya, yang ada di pikiran para bonek itu? Kok bisa-bisanya, nonton bal-bal an belum selesai kok wis nyerbu lapangan, lempar sana-sini, bakar mobil. Mangan ora bayar.


Saya rasa pertanyaan itu ada di benak semua orang. Terutama buat orang-orang yang tidak pernah nonton bola. Anda pernah nonton bola? Saya yakin hampir semuanya bilang pernah. Tapi kalau ditanya lagi, pernah nonton bola Liga Indonesia di stadion, terutama tribun timur?

Kalau ingin tahu nuansa nonton bola sebenarnya adalah di stadion, terutama di tribun timur. Kenapa tribun timur?

Stadion umumnya terdiri dari 4 tribun, yakni Barat, Timur, Utara, Selatan. Posisi gawang terletak di sisi utara dan selatan. Hal ini untuk menghindari sinar matahari yang menyilaukan terutama buat kiper. Karena, kebanyakan pertandingan di Indonesia diadakan pada sore hari.

Dari keempat tribun tadi, tribun barat adalah yang termahal. Di era 90an, tribun barat Stadion Jatidiri, tiket pertandingan PSIS untuk tribun barat berkisar 10.000 hingga 15.000. Tidak tahu kalau sekarang, kalau tidak salah sudah sampai 50.000 per pertandingan. Atau 1 juta rupiah untuk tiket terusan.

Nah kalau tribun timur, dulu dikisaran 4.000 - 5.000 nggak tahu kalau sekarang. Alias tribun kelas kambing. Panas, berdiri, penuh lagi. Klop deh. Dan di tribun utara dan selatan lebih murah lagi.

Jadi jika anda nonton di tribun timur, anda harus bersiap segalanya. Misal pake helm , maklum yang namanya batu, tiba-tiba bisa saja sampai di kepala anda. Yang lempar? Setan kali ya..

Terus, jaga dompet anda. Maklum, nggak semuanya motivasinya nonton bola. Copet juga banyak. Sudah jamak, kalau habis pertandingan banyak dompet berserakan tapi nggak ada duitnya.

Tips yang lain adalah cari tempat strategis, dan pikir jalan keluar jika terjadi keributan. Anda benar-benar harus waspasda, kalau tiba-tiba ada keributan. Jika anda sudah sering nonton, biasanya feeling anda akan lebih tajam jika akan ada keributan.

Kok kayaknya nggak enak semua ya? Nggak juga, kalau anda lagi stress, nontonlah pertandingan sepak bola di tribun timur. Karena disini, anda bisa teriak sepuasnya. Terkadang teriakan-teriakan itu tidak cuma berisi dukungan, tapi makian. Jadi serasa kebun binatang pindah deh. Semua aneka jenis nama binatang tiba-tiba berhamburan.

Pernah di era 90an, seorang temen kuliah di Semarang yang berasal dari Bandung, nonton pertandingan PSIS lawan PERSIB di Stadion Jatidiri. Tahu dia liat di mana? Di Tribun Timur. Edan memang. Untungnya dia fasih berbahasa Jawa, jadi tidak ketahuan kalau dia bobotoh Persib. Habis pertandingan, komentarnya cuma satu, "Edan, nonton bola suasananya kayak mau perang!"

Jadi bisa dibayangkan, orang lagi stress [entah itu banyak utang, berantem sama istri, atau pelajar nggak lulus ujian], kumpul jadi satu. Nonton klub kesayangannya, eh klubnya kalah. Dadi tenan !

Yang biasanya penakut, pengecut, tiba-tiba jadi beringas. Dapat sparring partner Polisi, badan capek, gaji kecil, pangkat nggak naik-naik, utang di warteg banyak.

Akhirnya, ya rusuh....

Comments

Dendi said…
gawat juga ya.. kalo masalah pribadi dibawa2 ke stadion..
Anonymous said…
sepakbola yg mestinya harus dinikmati malah jadi ajang tinju, gmn neeeh ?

Popular posts from this blog

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Yang Terusir

Yang Terusir Olimpiade Paris masih menimbulkan kontroversi, terutama yang berkaitan dengan Plus972.  Dari sekian kontroversi, yang paling aneh adalah saat Rusia dilarang ikut Olimpiade karena berperang dengan Ukraina, sedangkan Plus972 melenggang dengan segala macam privilege.  Meskipun mereka dianggap digdaya bisa tampil di berbagai even olahraga, tapi mereka mengalami hal tragis di benua Asia.  Plus972 adalah salah satu dari AFC (Asean Football Confederation) Founding Member bersama 12 negara lainnya.  Mereka ikut serta di AFC Cup sebanyak 4X, yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968. Puncak kegelapan sepakbola Plus972 di  Asia adalah di tahun 1964. Mereka menjadi tuan rumah Piala Asia, tetapi pesertanya hanya 4 negara, yakni tuan rumah, India, Korea Selatan, dan Hongkong. Mereka menjadi tuan rumah dan akhirnya menjadi juara.  Kenapa puncak kegelapan? Karena dari 16 negara yang seharusnya ikut turnamen, 11 negara menyatakan mundur dari turnamen.  Sakin...