Skip to main content

Indra Sjafri, Indonesian Greatest of All Time

Sosok pelatih lokal yang dalam beberapa tahun terakhir, menjadi sorotan bahkan HUJATAN karena dianggap permainan tim yang diasuhnya tidak menarik, pragmatis, dan ketinggalan jaman.

Bahkan lebih parahnya lagi, Indra Sjafri sering dibandingkan dengan tim kepelatihan Timnas Senior, baik itu STY maupun Nova Arianto.Netizen bola lebih memuji permainan menarik timnas yang diasuh STY atau Nova, dibandingkan asuhan yang Indra Sjafri yang katanya monoton mengandalkan kecepatan dan sayap.

Bisa jadi, Coach IS memanfaatkan KEARIFAN LOKAL, dimana Indonesia itu berlimpah pemain sayap yang punya kecepatan tinggi dan itu LINTAS ZAMAN/GENERASI. Kalau ada keunggulan disitu kenapa pelatih lain tidak memanfaatkan?

Terlepas dari itu, ditengah HUJATAN dan BULLYAN netizen Coach IS cukup memberi bukti, tidak cuma sekali. 4 kali juara di kelompok umur level ASEAN. Ada yang menyebut cuma hoki atau beruntung. Apa iya 4x iitu disebut beruntung?

Bahkan mencibir Coach IS cuma bisa Juara di kelompok umur. FAKTA membuktikan, bahwa STY pun gagal di AFF U19, dan Sea Games (U23 ditambah beberapa pemain senior).
Data yang bisa dibandingkan antara STY dan IS adalah di level yang sama yang pernah ditangani kedua pelatih tersebut, jika tidak salah di AFF U19 dan Sea Games. Untuk AFF U23, IS pernah juara tapi STY ditahun 2022 batal ikut karena sebagian besar pemain masih terkena covid. Jadi di level ini tidak bisa dibandingkan.
Begitu juga di level senior, IS tidak pernah pegang Timnas senior di level kejuaraan yang sama.
Saat Juara di sebuah turnamen ditentukan jumlah gol dibuat, sejarah hanya akan mencatat JUARA dari tim yang menang, bukan angka statistik yang lain atau keindahan permainan.
Congratulations Coach Indra... Indonesian GOAT Unlocked!!
The Real King of ASEAN

Comments

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika