Skip to main content

Taxi Bandara Soekarno Hatta

Taxi Express menjadi salah satu taxi pilihan saya selain Taxi Putra. Karena dari sisi tarif, masih menerapkan tarif lama, jadi pasti lebih murah dari Bluebird. Dan argonya bisa dipercaya.

Tapi kejadian kemarin kepercayaan saya sedikit ternoda.

Kejadiannya di Bandara Soekarno Hatta. Antrian di bagian Taxi Express lumayan panjang. Sekitar 3-4 orang ada didepan saya. Menurut petugasnya di pool lagi kosong. Jadi memang agak susah, harus sabar.

Sekitar 30 menit kemudian taxi giliran saya sudah datang. No Pintunya EA 1499. Setelah masuk mobil saya lihat nama sopirnya Ponas Sembiring. Saya bilang tolong antar ke Tangerang.

Begitu mendengar Tangerang, terlihat sekali raut mukanya menunjukkan keengganan untuk mengantar ke sana. Mungkin karena terlalu dekat.

Saya bilang ke dia, "terserah mau lewat belakang, atau ke rawa bokor, atau lewat tol"

Dia membalas, "Yang jelas pak, mau lewat mana?"

Saya bilang lagi ke dia, "Kalau taxi lewat belakang boleh gak? Kalau nggak boleh, ya lewat yang seharusnya aja. Mau lewat rawa bokor atau tol juga boleh. Gak papa"

Eh dia masih bilang seperti ini, "Yang jelas pak, bilang lewat mana. Jangan terserah"

Saya pikir wah ini orang ngaco nih. Masak sudah dikasih pilihan tetap bilang begitu.

Sementara petugas pengatur taxi express, sudah mengingatkan sopir tadi bahwa banyak petugas Angkasa Pura. Jadi cepetan aja. Dari pada kena masalah. Nanti balik lagi. Dia bilang seperti itu karena sang sopir sempat bilang ke petugas taxi express tadi, "masak dikasih ke Tangerang sih?!"

Langsung saya bilang ke sopir tadi, "Bapak mau lewat tol? Ya silahkan saja" (Saya beri alternatif itu, karena saya anggap itu jarak yang terjauh yang bisa dicapai dari Bandara ke Tangerang). Apa jawab dia?

"Lewat Tol Mana Pak?"

Saya semprot aja, "Memang tol Bandara ada berapa pak?" (Wong tol bandara banjir, bandara langsung lumpuh karena nggak ada alternatif lain)

Setelah itu saya langsung turun sambil ngomel, dan untungnya di dengar sama petugas taxi angkasa pura. Dengan sigap petugas tadi buka pintu depan, dan LANSUNG MENCABUT TANDA PENGENAL PENGEMUDI yang letaknya di Dashboard.

Setelah mencabut, dia langsung mengingatkan petugas Taxi Express untuk tidak memberi penumpang pada Taxi Express dengan No Pintu EA 1499 yang dikemudikan oleh Ponas Sembiring.

Untunglah tidak lama kemudian saya mendapat penggantinya.

Begitu sampai rumah, saya langsung telpon pengaduan Taxi Express 021-57990707. Menurut petugas penerima telpon itu, pengaduan segera diproses. Dan nanti Bapak akan dihubungi jika diperlukan sambil mencatat no telp saya.

Apakah saya akan berganti Taxi di lain waktu?

Sepertinya kok tidak, itu menurut saya hanya ulah segelintir dari ribuan sopir yang dimiliki oleh Taxi Express. Karena saya sudah puluhan kali naik, dan berdasarkan cerita dari sopir2 Taxi Express, jika ada sopir bikin ulah, sanksinya adalah sopir dipecat, dan mobil ditarik. Sebagai informasi, kepemilikan dari mobil di Taxi Express adalah milik pribadi-pribadi. Jadi sipemilik mobil akan rugi, karena di perjanjian antara pemilik dan Taxi Express ada klausul bahwa jika terjadi masalah seperti itu tadi, sopir dipecat, dan mobil ditarik menjadi milik Taxi Express.

Salut buat Petugas Angkasa Pura Soekarno Hatta.




Comments

Popular posts from this blog

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Yang Terusir

Yang Terusir Olimpiade Paris masih menimbulkan kontroversi, terutama yang berkaitan dengan Plus972.  Dari sekian kontroversi, yang paling aneh adalah saat Rusia dilarang ikut Olimpiade karena berperang dengan Ukraina, sedangkan Plus972 melenggang dengan segala macam privilege.  Meskipun mereka dianggap digdaya bisa tampil di berbagai even olahraga, tapi mereka mengalami hal tragis di benua Asia.  Plus972 adalah salah satu dari AFC (Asean Football Confederation) Founding Member bersama 12 negara lainnya.  Mereka ikut serta di AFC Cup sebanyak 4X, yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968. Puncak kegelapan sepakbola Plus972 di  Asia adalah di tahun 1964. Mereka menjadi tuan rumah Piala Asia, tetapi pesertanya hanya 4 negara, yakni tuan rumah, India, Korea Selatan, dan Hongkong. Mereka menjadi tuan rumah dan akhirnya menjadi juara.  Kenapa puncak kegelapan? Karena dari 16 negara yang seharusnya ikut turnamen, 11 negara menyatakan mundur dari turnamen.  Sakin...