Kata Seks dan Poligami, saya rasa menjadi dua kata yang paling banyak diingat orang minggu-minggu ini. Hal ini terkait dengan Video Sex Yahya Zaini dan Maria Eva, kemudian Pernikahan Aa Gym dan Elfarini.
Yang pertama, saya sih nyebutnya “Selingkuh atas Biaya Negara”. Anggota DPR, digaji pake uang rakyat, eh ngumbar “lendir” seenaknya. Sudah gitu, nggak dipecat lagi dari DPR. Eh Presiden SBY diem lagi. Sedangkan Aa Gym berpoligami, legal, gentlemen, atas persetujuan istri, SBY langsung bereaksi ketemu Meutia Hatta ngomongin masalah revisi UU Perkawinan dan PP yang melarang Pejabat kawin lagi.
Lha kalau “Selingkuh atas Biaya Negara” dibolehkan ya Pak Presiden, kok sampeyan meneng wae?
Atau Pak SBY mau melarang Aa Gym jadi Presiden di tahun 2009 nanti? Yang jelas jika PP itu keluar, boleh jadi akan banyak calon pejabat dari partai-partai Islam yang terkena.
Kecuali, punya Istri satu dan selirnya banyak, begitu Pak SBY????
Mengenai Poligami, saya sih coba melihatnya dari sisi seks saja. Biarlah yang lain bicara dari sisi yang lain lagi. Terlebih seks kan enak dibicarakan, apalagi dilakukan …
Dalam hal seks, pada umumnya laki-laki itu cenderung lebih dari pada wanita. Saat melakukan hubungan seks pun, banyak istri yang melakukannya sekedar menggugurkan kewajiban. Tanpa kenikmatan, tanpa orgasme. Bahkan wanita lebih memilih bersayang-sayangan tanpa penetrasi dalam melakukan TimSuis. Sedangkan lelaki lebih menikmatinya saat penetrasi.
Coba seandainya nih, ada suami yang menggebu-gebu ingin TimSuis, begitu ketemu istrinya eh ternyata masih haid. Berarti paling nggak ya 5 sampai 7 hari lah menahan keinginannya tadi. Nah saat istri sudah selesai haidnya, ternyata sang suami mendapat tugas ke luar kota selama satu minggu. Diluar kota tanpa istri? Kemungkinannya banyak hal bisa terjadi, selingkuh, atau jajan, atau bisa juga swalayan alias masturbasi, atau bisa juga nggak ngapa-ngapain tapi uring-uringan.
Pas sang suami pulang, eh gantian istrinya yang dapat tugas keluar kota. Seminggu pula! Alamaaak. Setelah seminggu berlalu, apa yang terjadi setelah si Istri pulang? Saya capek mas …
Begitu capeknya hilang, eh sudah haid lagi ……..
Yang pertama, saya sih nyebutnya “Selingkuh atas Biaya Negara”. Anggota DPR, digaji pake uang rakyat, eh ngumbar “lendir” seenaknya. Sudah gitu, nggak dipecat lagi dari DPR. Eh Presiden SBY diem lagi. Sedangkan Aa Gym berpoligami, legal, gentlemen, atas persetujuan istri, SBY langsung bereaksi ketemu Meutia Hatta ngomongin masalah revisi UU Perkawinan dan PP yang melarang Pejabat kawin lagi.
Lha kalau “Selingkuh atas Biaya Negara” dibolehkan ya Pak Presiden, kok sampeyan meneng wae?
Atau Pak SBY mau melarang Aa Gym jadi Presiden di tahun 2009 nanti? Yang jelas jika PP itu keluar, boleh jadi akan banyak calon pejabat dari partai-partai Islam yang terkena.
Kecuali, punya Istri satu dan selirnya banyak, begitu Pak SBY????
Mengenai Poligami, saya sih coba melihatnya dari sisi seks saja. Biarlah yang lain bicara dari sisi yang lain lagi. Terlebih seks kan enak dibicarakan, apalagi dilakukan …
Dalam hal seks, pada umumnya laki-laki itu cenderung lebih dari pada wanita. Saat melakukan hubungan seks pun, banyak istri yang melakukannya sekedar menggugurkan kewajiban. Tanpa kenikmatan, tanpa orgasme. Bahkan wanita lebih memilih bersayang-sayangan tanpa penetrasi dalam melakukan TimSuis. Sedangkan lelaki lebih menikmatinya saat penetrasi.
Coba seandainya nih, ada suami yang menggebu-gebu ingin TimSuis, begitu ketemu istrinya eh ternyata masih haid. Berarti paling nggak ya 5 sampai 7 hari lah menahan keinginannya tadi. Nah saat istri sudah selesai haidnya, ternyata sang suami mendapat tugas ke luar kota selama satu minggu. Diluar kota tanpa istri? Kemungkinannya banyak hal bisa terjadi, selingkuh, atau jajan, atau bisa juga swalayan alias masturbasi, atau bisa juga nggak ngapa-ngapain tapi uring-uringan.
Pas sang suami pulang, eh gantian istrinya yang dapat tugas keluar kota. Seminggu pula! Alamaaak. Setelah seminggu berlalu, apa yang terjadi setelah si Istri pulang? Saya capek mas …
Begitu capeknya hilang, eh sudah haid lagi ……..
Comments
Ente kaji kisah secara mendalam poligaminya Nabi. Trus bandingkan ame yang sekarang. ANe rasa berlebihan kalo ada orang yang mersa derajatnya sudah suci sperti Nabi, lalu memutuskan poligami. Sayidina Abu Bakr, Umar, Usman tidak ada yang poligami. Sayidina ALi menikah lagi sesudah Sayidah Fatimah meninggal, juga Sayidina Usman yang menikahi 2 putri Nabi juga setelah istri pertamanya wafat. Mereka yang dijamin masuk sorga aja hati-hati soal poligami, masa kita yang dijamin masuk got kalo meleng jalan memutuskan pantas tuk poligami???
bocorabis_76@yahoo.co.id