Skip to main content

Kedahsyatan Sebuah Niat

Ternyata benar kata orang, yang penting itu Niat dulu. Terlebih sebuah Niat baik. Meskipun kita belum tahu cara mewujudkan niat kita tersebut. Asal kita berniat, Insya Allah ada saja jalan untuk menuju kesana.

Ceritanya begini, sekitar satu atau dua minggu yang lalu, saya bimbang untuk memutuskan apakah akan berqurban tahun ini atau tidak. Karena memang saat ini kebutuhan sedang banyak, mulai dari kenaikan cicilan rumah, dan juga rencana renovasi rumah.

Ditengah kebimbangan itu, akhirnya saya putuskan untuk berqurban satu kambing untuk Idul Adha tahun ini. Saya teringat ucapan Ustad Yusuf Mansyur, beramallah dengan hartamu yang paling kamu cintai. Pikiran saya, sampai dengan hari ini Allah begitu baik sama saya dan keluarga. Terutama rezeki. Jadi ya, sepertinya tidak ada alasan untuk tidak berqurban. Meskipun dari hitungan saya, keuangan saya akan pas-pasan. Ya karena kebutuhan diatas terjadi pada saat yang bersamaan.

Dan ternyata sekali lagi, Allah membukakan pintu bagi orang yang berniat baik. Kemarin, pimpinan di kantor tiba-tiba membagikan surat kepada seluruh karyawan. Saya sudah menduga, ini pasti surat pemberitahuan bonus tahun ini. Biasanya besarannya tidak jauh dari gaji pokok. Jadi saya tidak terlalu berharap banyak. Karena memang prestasi saya dan tim saya biasa-biasa saja.

Dan saya kaget saat melihat angka yang tertera. Karena jumlahnya jauh diatas ekspektasi saya. Dan ini diluar dugaan. Ternyata keuangan perusahaan memang sedang bagus dan berhasil melewati target. Bonus yang saya terima pun terbesar sejak saya bergabung di perusahaan ini. 30% lebih tinggi dari gaji pokok. Biasanya berkisar +/- 5 %. Saya cuma bisa bersyukur atas karunia ini.

Dahsyatnya sebuah niat tadi mengingatkan pada seorang teman, saat ibunya mau naik haji, dia cuma berniat bisa memberi uang saku buat bekal di Tanah Suci. Maklum ibunya sudah janda, dan teman saya ini profesinya sebagai seorang tentara yang gajinya mungkin tidak terlalu tinggi.

Ternyata dari berniat memberi tadi, tiba-tiba dia ditelpon temannya yang mau pulang dari Jerman setelah tugas belajar dari dinas militernya. Dia disuruh menjemput di bandara. Dan saat pulang, tiba-tiba dia disodorin uang $200. Akhirnya uang itu langsung dia serahin ke ibunya. Tanpa sepeserpun dia ambil.

Berniat baiklah, meskipun anda belum tahu bagaimana mewujudkan niat itu!

Comments

Anonymous said…
niat baik selalu diiringi jalan yang baik pula. amin. niat jelek saya tahun ini gak terlaksana nich...... he he he
Anonymous said…
cerita seperti ini yang sering mendorong kita optimis untuk berbuat baik..
terima kasih atas ceritanya, mas..
Anonymous said…
betulll.. jadi ingin untuk selalu niat yang baik aja2 nih :D

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang