Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2008

Pelanggan Pasca Bayar Selular; Dibutuhkan tapi Dicuekin

Jika Pak Budi Rahardjo marah-marah ke Operator Selular karena billingnya melonjak, adalah satu hal yang wajar. Kenapa wajar? Ya bagaimana tidak wajar, wong sebenarnya Operator Selular itu butuh konsumen yang seperti Pak Budi, termasuk juga saya :). Karena kita adalah pelanggan pasca bayar. Orang yang selalu setia kepada satu operator. Setia diantara begitu banyak orang yang beli nomor tetapi memperlakukannya seperti beli pulsa. Hari ini beli, besok begitu pulsa habis ya nomornya dibuang. Terus beli nomor baru lagi. Wong bonus pulsanya gedhe. Dan harga yang dibayarkan adalah untuk nilai pulsanya. Dan nomornya tidak ada harganya alias gratis. Berbeda jika kita bandingkan diawal tahun 2000 saat operator baru masuk tahap-tahap awal. Satu nomor bisa berharga amat mahal sekali. Saya saja beli nomor sekitar 200 ribu. Bandingkan dengan harga sekarang? Fakta ketidaksetiaan konsumen cukup memusingkan operator. Bagaimana tidak, pada akhirnya mereka tidak bisa menghitung berapa jumlah pelanggan m

Taxi Bandara Soekarno Hatta

Taxi Express menjadi salah satu taxi pilihan saya selain Taxi Putra. Karena dari sisi tarif, masih menerapkan tarif lama, jadi pasti lebih murah dari Bluebird. Dan argonya bisa dipercaya. Tapi kejadian kemarin kepercayaan saya sedikit ternoda. Kejadiannya di Bandara Soekarno Hatta. Antrian di bagian Taxi Express lumayan panjang. Sekitar 3-4 orang ada didepan saya. Menurut petugasnya di pool lagi kosong. Jadi memang agak susah, harus sabar. Sekitar 30 menit kemudian taxi giliran saya sudah datang. No Pintunya EA 1499. Setelah masuk mobil saya lihat nama sopirnya Ponas Sembiring. Saya bilang tolong antar ke Tangerang. Begitu mendengar Tangerang, terlihat sekali raut mukanya menunjukkan keengganan untuk mengantar ke sana. Mungkin karena terlalu dekat. Saya bilang ke dia, "terserah mau lewat belakang, atau ke rawa bokor, atau lewat tol" Dia membalas, "Yang jelas pak, mau lewat mana?" Saya bilang lagi ke dia, "Kalau taxi lewat belakang boleh gak? Kalau nggak boleh,