Roy Suryo yang bernama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo, hari Jumat 11 Januari 2013 ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga menggantikan Andi Alfian Malarangeng yang mengundurkan diri karena menjadi tersangka di kasus Hambalang.
Bukan Roy Suryo kalau tidak memantik kontroversi. Latar belakangnya sebagai Sarjana Komunikasi di Universitas Gajah Mada, dan rekam jejaknya selama ini [http://id.wikipedia.org/wiki/Roy_Suryo] tidak pernah bersentuhan dengan dunia sepakbola, dimana menjadi isu panas akhir-akhir ini.
Menarik rasanya menebak arah kebijakan menpora baru ini untuk mengatasi Kudeta Sepakbola yang sudah berlangsung hampir setahun terakhir ini. Berikut ini beberapa pernyataan Roy Suryo mengenai permasalah sepak bola Indonesia:
- Intervensi : "Bahkan, demi menyelesaikan kemelut organisasi sepak bola yang menurut FIFA hanya ada satu di setiap negara, Roy berjanji akan melakukan intervensi sekalipun risikonya Indonesia di-banned FIFA" -- http://bola.kompas.com/read/2013/01/11/1758045/Roy.Suryo.Kisruh.Sepakbola.Konflik.Dua.Pengusaha.Besar.
- Pengurus Baru PSSI: "Tidak ada lagi keterikatan dengan kepengurusan yang sekarang, akan ada kepengurusan baru," kata Roy kepada Metrotvnews.com, Jumat (11/1). -- http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/01/11/4/121842/Roy-Suryo-akan-Bentuk-Kepengurusan-PSSI-Baru
- Bumi Hangus: “Kalau diban, dua pihak yang berseteru ini akan dilarang. Dengan terlepasnya dari kedua pihak ini, diharapkan bisa memulai yang baru,” katanya. -- http://bola.inilah.com/read/detail/1946326/roy-suryo-tak-masalah-indonesia-dihukum-fifa
Itu baru beberapa pernyataan Roy Suryo setelah ditunjuk menjadi menpora. Jika kita browsing situs-situs berita beberapa hari terakhir ini, topik yang diangkat Roy Suryo tidak jauh berbeda dengan ketiga pernyataan diatas.
Menariknya, dari sekian banyak pernyataan Roy Suryo tidak satupun menyebut KPSI dan ISL sebagai entitas yang ILEGAL. Dia seolah-olah menempatkan KPSI sejajar dengan PSSI, ISL dan IPL. Padahal jelas sekali FIFA menyatakan bahwa federasi yang sah adalah PSSI yang dipimpin oleh Djohar Arifin Husein.
Jika kita perhatikan pernyataan Roy Suryo di poin ketiga mengenai pelarangan kedua belah pihak menjadi pengurus PSSI, langkah ini tidaklah beda dengan saat Komite Normalisasi yang melarang George Toisutta - Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie - Nurdin Halid menjadi Ketua dan Wakil Ketua PSSI.
Padahal jika Roy Suryo mendukung Road Map yang sudah dipersiapkan PSSI dan didukung FIFA serta AFC, kemudian menjalankan UU niscaya pekerjaan menyelesaikan Kudeta Sepakbola ini tidak akan berlarut-larut, dan bebas SANKSI FIFA.
Mari kita tunggu, apa yang akan diperbuat Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo.
Comments