Seorang teman tempo hari meminjamkan sebuah buku yang selama ini saya cari-cari, yakni Al-Hikam. Belum banyak yang saya baca. Tetapi dari sekian yang saya baca, ada bagian yang menarik, dan terus terngiang di pikiran.
Bahwa kita seringkali sibuk dengan apa yang sebenarnya telah dijaminkan untuk kita olehNya, tetapi melupakan kewajiban sebagai manusia.
Terus terang saya jadi teringat kembali apa yang telah saya lakukan selama ini. Tidak jauh berbeda dengan ungkapan tersebut diatas. 24 jam waktu yang ada 50% lebih buat ngurusin pekerjaan, belum hal duniawi yang lain. Duh....
Dilemanya adalah bahwa kita dituntut berusaha untuk mengubah nasib kita. Bukan siapa-siapa. Kita harus mengejar apa yang sudah dijaminkan untuk kita. Kalau tidak kita kejar, bisa jadi apa yang sudah dijaminkan tersebut tidak akan sampai ke kita.
Disisi lain, kita mempunyai sederet kewajiban kepadaNya. Dan itu sering terlupakan ditengah kesibukan keseharian kita.
Kejar Apa Yang Telah Dijanjikan
Ingat Dan Kerjakan Apa Yang Diwajibkan
Bahwa kita seringkali sibuk dengan apa yang sebenarnya telah dijaminkan untuk kita olehNya, tetapi melupakan kewajiban sebagai manusia.
Terus terang saya jadi teringat kembali apa yang telah saya lakukan selama ini. Tidak jauh berbeda dengan ungkapan tersebut diatas. 24 jam waktu yang ada 50% lebih buat ngurusin pekerjaan, belum hal duniawi yang lain. Duh....
Dilemanya adalah bahwa kita dituntut berusaha untuk mengubah nasib kita. Bukan siapa-siapa. Kita harus mengejar apa yang sudah dijaminkan untuk kita. Kalau tidak kita kejar, bisa jadi apa yang sudah dijaminkan tersebut tidak akan sampai ke kita.
Disisi lain, kita mempunyai sederet kewajiban kepadaNya. Dan itu sering terlupakan ditengah kesibukan keseharian kita.
Kejar Apa Yang Telah Dijanjikan
Ingat Dan Kerjakan Apa Yang Diwajibkan
Comments