Skip to main content

Bunga KPR & BI Rate

Kira-kira 3 hari lalu, ada sebuah amplop warna kuning tergeletak di meja kerja saya. Ada sebuah logo bank swasta disitu. Wah surat dari Bank Niaga Nih. Ada apa gerangan ya?

Secara rutin memang surat semacam itu acap kali saya terima dari Bank-bank dimana saya menjadi nasabahnya. Mulai dari urusan kartu kredit, hingga masalah KPR.

Saya dari dulu sebenarnya tidak pernah berurusan dengan Bank Niaga. Baru saat saya membeli rumah secara kredit, saya bersentuhan dengan bank ini. Dan sejak itu pula ada saja telpon yang menawarkan beberapa produknya ke saya. Ada yang saya ambil dan tidak sedikit pula yang saya tolak.

Kembali ke masalah amplop tadi, pikiran saya langsung tertuju, mungkin masalah tagihan kartu kredit, tapi kok tipis ya? Terjawablah sudah, setelah amplopnya terbuka. Kira-kira isinya sebagai berikut

... efektif tanggal 11/8/200 bunga pinjaman bapak menjadi sebagai berikut, kondisi sekarang 11.9% Anuitas menjadi 12.4% Anuitas....


Deg.... bukannya dua bulan lalu saya sudah mendapat pemberitahuan kenaikan bunga pinjaman? Sekarang naik lagi? Oh shit maan .....

Dasar rentenir..

Gila, begitu cepatnya Bank Niaga menaikkan suku bunga pinjaman, seiring dengan kenaikan BI Rate dari 8.75% di awal July menjadi 9% di 5 Agustus. Padahal diawal September ini bunga sudah naik lagi menjadi 9.25%. Wah berarti akan ada surat lagi nih dari Bank Niaga.

Ya, itulah kerakusan rentenir seperti Bank Niaga, dan juga bank-bank yang lain. Begitu cepat mereka MENAIKKAN BUNGA PINJAMAN untuk MERESPON KENAIKAN BI RATE, tetapi BANK NIAGA akan SANGAT LAMBAT MENURUNKAN SUKU BUNGA saat BI RATE TURUN!

Kalau ditarik mundur kebelakang, ini efek dari KEBIJAKAN MENAIKKAN HARGA BBM oleh SBY-JK, disaat KENAIKAN HARGA MINYAK DUNIA. Yang berujung pada kenaikan semua harga, enggak perduli harga apa saja. Naiik semua. Jadinya ya Inflasinya melonjak.

Dan SBY-JK BERTINDAK SAMA seperti RENTENIR tadi, saat HARGA MINYAK DUNIA TURUN harga BBM di Indonesia tetap diposisinya. Entah apa yang dipikirkan SBY-JK melihat ini.

TURUN akhirnya menjadi KATA TABU BAGI sebagian orang INDONESIA




Comments

Anonymous said…
Saya pakai bank BCA dan secara rutin saya diinformasikan kenaikan dan penurunan bunga KPR per 6 bulan. Bila ada perubahan di BI rate didalam masa 6 bulan itu, maka bunga KPR ikut ke perubahan terakhir. Apa sama dengan Niaga..? Kalau bank lain ada yang pertahun perubahannya.
@taufand said…
setiap bank, berbeda kebijakannya. Bukan cuma antar bank, di dalam satu bank yang sama bisa berbeda kebijakan antara perjanjian kredit satu dengan yang lain.

Kalo perjanjian kredit saya dengan bank niaga sekarang ini, bunga flatnya hanya di satu tahun pertama. setelah itu ya mengambang.

Yang jadi ganjelan saya ya itu.... untuk kenaikannya mereka merespon sangat cepat sekali, sedang saat turun....wuih serasa melihat KEONG BERJALAN DEH .....
Anonymous said…
Hallo mas Taufan...piye kabare? Met puasa mas ya..semoga tambah sabar ngadepi KPR-nya..he.he..
Kebetulan aku belum lama ini juga ngajukan KPR mas, dari hasil bertanya kesana kemari, saya sudah menduga akan terjadi "floating rate" seperti itu untuk hampir semua bank konvensional pasca promo rate murah mereka setelah kita menjadi nasabahnya beberapa waktu tertentu..
Akhirnya saya coba tanya2 yang model syariah, dan ternyata mereka flat sepanjang masa "akad pembiayaan/KPR", dalam poin perjanjian akad mereka yang pernah saya baca, disebutkan jika terjadi perubahan kondisi perekonomian nasional yang "extrim" akan dibuka peluang perubahan angka cicilan sebanyak max 3x selama masa akad terjadi (saya sempat tanya ke salah satu nasabah pola syariah, katanya mereka malah dapat flat sepanjang akad kredit sampai lunas).
Yo wis akhirnya aku masuk aplikasi ke Muamalat, dan ternyata ketika bank lain ikut floating rate-nya BI, angsuran kami ajeg aja tuh..Trus karena kami ambil jangka waktu akad yg max, kalau dihitung secara rate/bunga jatuhnya interes rate-nya hanya 8,3%/thn..alangkah indahnya...
Coba di take over ke Muamalat aja mas..sapa tau ada solusi dari jeratan rentenir seperti itu..
@taufand said…
Alhamdulillah Toni..baik-baik aja.
Sebenarnya memang paling bagus kalo berbasis syariah. Seperti yang kamu ceritain itu.

Satu hal yang masih menjadi tanda tanya buatku adalah, kalo seandainya ditengah jalan kita ingin melunasi hutang itu, bagaimana? Apakah bisa?

Yang saya dengar nggak bisa. Ada yang bilang bisa. Masih agak ragu jadinya.
Kalau bisa sih kepikiran juga untuk pindah ke muamalat.
Anonymous said…
Menjawab tanda tanya diatas tentang pelunasan di tengah jalan, pertanyaan itu pernah saya ajukan juga ke Muamalat mas, mereka menjawab katanya bisa tuh, ndak ada masalah, jadi tinggal menyelesaikan sisa "pokok" dengan ditambah "margin (Bunga)" pada bulan tersebut & tidak ada pinalty apapun...yang jelas saya belum pernah melakukan itu, jadi ya riil detailnya gimana belum bisa kasih tau...
He..he.. aku kok kayak marketing muamalat aja yo mas..Ngapunten..
Semoga dengan ini adalah awal dari Perkembangan Ekonomi Indonesia yang membaik.

Popular posts from this blog

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda ...

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji...

Yang Terusir

Yang Terusir Olimpiade Paris masih menimbulkan kontroversi, terutama yang berkaitan dengan Plus972.  Dari sekian kontroversi, yang paling aneh adalah saat Rusia dilarang ikut Olimpiade karena berperang dengan Ukraina, sedangkan Plus972 melenggang dengan segala macam privilege.  Meskipun mereka dianggap digdaya bisa tampil di berbagai even olahraga, tapi mereka mengalami hal tragis di benua Asia.  Plus972 adalah salah satu dari AFC (Asean Football Confederation) Founding Member bersama 12 negara lainnya.  Mereka ikut serta di AFC Cup sebanyak 4X, yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968. Puncak kegelapan sepakbola Plus972 di  Asia adalah di tahun 1964. Mereka menjadi tuan rumah Piala Asia, tetapi pesertanya hanya 4 negara, yakni tuan rumah, India, Korea Selatan, dan Hongkong. Mereka menjadi tuan rumah dan akhirnya menjadi juara.  Kenapa puncak kegelapan? Karena dari 16 negara yang seharusnya ikut turnamen, 11 negara menyatakan mundur dari turnamen.  Sakin...