Skip to main content

Laskar Pelangi, Apa Bagusnya?

Sampai sekarang saya masih bingung, apa ya yang menjadikan Laskar Pelangi The series sampai ngetop dan laku, bahkan dibikin film.

Pada awalnya saya tidak ada keinginan untuk beli buku itu. Tapi melihat antusias pembeli yang tinggi di Indonesia Book Fair 2007 tempo hari, tergoda juga untuk mencoba.

Dan saya juga berjuang untuk membaca sampai selesai. Walaupun sampai setengahnya masih juga menemukan istimewanya buku ini. Tapi, saya masih penasaran untuk menyelesaikan sampai selesai.

Akhirnya memang selesai sampai akhir, dan pertanyaannya pun masih sama seperti sejak awal. Meskipun banyak puja puji tentang buku ini, sampai dibikin film, bahkan sampai ada yang membandingkan dengan Ayat-Ayat Cinta.

Ternyata saya tidak sendirian, seorang teman, yang ternyata dia lebih mengenal penulis Laskar Pelangi jauh sebelum ngetop (bahkan sempat memperlihatkan foto sebuah desa di Inggris, yang kemudian saya tahu bahwa desa itu namanya Edensor dan gereja yang ada disitu dijadikan Cover buku dengan judul yang sama), tanya ke saya tentang apa keistimewaan buku ini. Dia belum baca, dan tidak tertarik untuk baca.

Ada yang bisa memberi pencerahan?

Comments

Setiadi said…
Mas Taufan,
IMHO, menurut saya, buku "Laskar Pelangi" alur ceritanya sih biasa saja. Tetapi misi atau pesan yang terkandung di buku itu cukup bagus. Mengenai sistem pendidikan dan pentingnya pendidikan untuk kehidupan.

That's all,
Salam

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang

Sejarah Kompas yang Hilang

Sulit rasanya saat ini mendapatkan media yang independent, dan tidak menjadi corong bagi satu pihak baik itu partai politik atau golongan agama tertentu. Ada media yang terang-terangan memang menjadi media untuk golongan agama tertentu. Mungkin bisa saya sebut disini adalah Majalah Sabili, yang secara gamblang menunjukkan keberpihakannya kepada kepentingan umat Islam. Tetapi ada juga media yang sebenarnya adalah corong dari kelompok tertentu di masyarakat tetapi tidak menunjukkannya secara gamblang kepada khalayak ramai. Hal tersebut bisa karena sebagai sebuah strategi agar apa yang disampaikan dapat diterima masyarakat. Sebab bisa saja masyarakat apriori terlebih dahulu jika sudah mengetahui bahwa media itu menjadi corong golongan tertentu. Kompas sebagai salah satu media yang menjadi tolok ukur media di Indonesia, ternyata cukup hati-hati dalam menempatkan diri di benak orang. Di booklet yang disebarluaskan pada saat Pameran Industri Pers Indonesia 2005 yang berlangsung di Assembly H