Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2006

Kutipan : Jaringan Islam Liberal dan Ulil Abshar Abdala

Ada fakta menarik ketika seorang wartawan majalah Islam menemui Ulil Abshar Abdala, pentolan JIL. Si wartawan yang lulusan LIPIA di Jalan Matraman, Jakarta, mencoba akrab dengan Ulil yang dikeluarkan dari LIPIA. Entah karena ingin sok jago-jagoan atau ingin berkata jujur, Ulil menyatakan bahwa dirinya tidak akan sepanjang hayat mempromosikan JIL. Saya, demikian Ulil, akan tobat kalau sudah tua dan punya dollar yang cukup. Itu nyata-nyata dikemukakan kepada si wartawan tadi yang sampai sekarang masih sehat bugar. (Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara, Fakta & Data Yahudi di Indonesia, Februari 2006, hal 190).

Jadi Pemain Bola, Bisakah menjadi sandaran Hidup?

Apa komentar anda jika anak anda bilang mau jadi pemain bola? Saya yakin banyak yang masih ragu. Apa mungkin jadi pemain bola bisa menghidupi keluarga? Apalagi kalau melihat banyak atlet olah raga yang terlunta-lunta di masa tuanya. Kalau anda ragu, sebenarnya anda tidak sendirian. Hampir semua orang tua pasti khawatir anaknya jadi pemain bola. Nggak salah sih kalau ragu. Cuma, mungkin banyak yang belum tahu, berapa gaji pemain bola di Indonesia. Berapa sih gaji pemain bola di Indonesia? Di level nasional, pemain yang dipanggil PSSI untuk mengikuti training jangka panjang [PSSI U-23 di Belanda, Timnas Piala Asia 2007 di Birmingham, Inggris], kalau tidak salah dikontrak PSSI dengan bayaran perbulannya sekitar 40 Juta rupiah. Kalau melihat panjangnya kontrak, lebih dari 6 bulan, berarti tiap pemain PSSI paling tidak mengantongi uang 240 Juta rupiah. Itu belum termasuk bonus jika menang atau seri di tiap pertandingan. Berapa uang yang anda kumpulkan dalam waktu 6 bulan? Kenapa PSSI beran

Kenapa Suporter Sepak Bola Jadi Liar?

Kira-kira apa ya, yang ada di pikiran para bonek itu? Kok bisa-bisanya, nonton bal-bal an belum selesai kok wis nyerbu lapangan, lempar sana-sini, bakar mobil. Mangan ora bayar. Saya rasa pertanyaan itu ada di benak semua orang. Terutama buat orang-orang yang tidak pernah nonton bola. Anda pernah nonton bola? Saya yakin hampir semuanya bilang pernah. Tapi kalau ditanya lagi, pernah nonton bola Liga Indonesia di stadion, terutama tribun timur? Kalau ingin tahu nuansa nonton bola sebenarnya adalah di stadion, terutama di tribun timur. Kenapa tribun timur? Stadion umumnya terdiri dari 4 tribun, yakni Barat, Timur, Utara, Selatan. Posisi gawang terletak di sisi utara dan selatan. Hal ini untuk menghindari sinar matahari yang menyilaukan terutama buat kiper. Karena, kebanyakan pertandingan di Indonesia diadakan pada sore hari. Dari keempat tribun tadi, tribun barat adalah yang termahal. Di era 90an, tribun barat Stadion Jatidiri, tiket pertandingan PSIS untuk tribun barat berkisar 10.000

Politik Kantor

Dalam dua minggu terakhir, ada 2 topik yang cukup mengguncang ritme kerja di kantor. Yang pertama adalah diberhentikannya salah seorang pimpinan divisi. Dan yang kedua, skorsing terhadap salah satu rekan kerja yang sudah cukup lama berkarir di sini. Kasus pertama, sebut saja namanya Acong. Home based dia di Singapura. Dan dia mempunyai bawahan atau kolega yang tersebar di seluruh kantor di Asia. Jadi cukup banyak yang kenal dan dia salah satu orang berpengaruh di kantor ini. Acong ini termasuk orang pintar, dengan latar belakang sebagai programer software, tetapi dapat berkarir diluar latar belakang pendidikannya. Pintar dalam teknis pekerjaan, cakap berkomunikasi, dan piawai memperluas networking. Karena kemampuannya itulah, dia sering dijadikan trainer di kala perusahaan mengadakan inhouse training. Boleh dibilang dia menjadi salah satu orang penting. Apalagi karirnya terhitung cepat. Berawal dari eksekutif di level country akhirnya meningkat menjadi mengepalai divisi di tingkat regi