Skip to main content

Android, Pisau Bermata Dua Untuk Penggunanya

Tahukah anda bahwa orang menghabiskan waktunya dengan smartphone nya antara satu sampai dengan dua jam per hari. Ini  setara dengan sehari dalam satu bulan. Dan saat ini mayoritas smartphone menggunakan Android sebagai Operating Systemnya.

Salah satu pertimbangan kenapa pabrikan handset memlih Android adalah karena Open Source, alias gratis. Walaupun sebenarnya tidak 100% gratis. Pabrikan masih harus membayar sejumlah fee untuk beberapa paten yang ada didalam Android.



Android awalnya adalah sebuah Start Up Company yang berdiri tahun 2003 di Palo Alto dan kemudian diakusisi oleh raksasa Internet yakni Google di tahun 2005.  Niat awal Android membuat sebuah Operating System untuk Digital Camera. Tapi ketika mereka menyadari bahwa pasar Digital Camera tidak begitu besar, mereka mengubah haluan menjadi OS untuk mobile device yang sangat peduli dengan lokasi dan preferensi pengguna.

Begitu Google mengakusisi Android, semua orang beranggapan Google segera memasuki pasar Smartphone. Secara komersial, handset pertama yang menggunakan Android adalah HTC Dream yang diluncurkan pada 22 Oktober 2008. Sejak itulah satu persatu pabrikan mobilephone mulai melirik Android sebagai OS nya hingga sekarang.

Dengan Android kita seperti dimanjakan. Banyak aplikasi, game yang tersedia gratis maupun berbayar  di Google Play. Sehingga kita dengan mudah menambah atau mengurangi aplikasi yang ada di handset kita.

Tapi sadarkah kita, dibalik kenyamanan yang ditawarkan Android, diri kita seperti ditelanjangi oleh Google?

Apapun yang kita lakukan dengan Smartphone, Google sebagai pemilik Android akan merekam segala aktivitas kita, mulai dari web yang kita kunjungi, alamat email kita, no hp, kita mencari barang apa saja selama di google, bahkan kita pergi kemana pun direkam oleh handset kita.
Beberapa data yang dikumpulkan Google melalui Android:
Apa tujuannya? Jawabannya sederhana, dibalik data-data itu terdapat harta karun yang  tersembunyi. Dari data itu bisa dibuat sebuah cerita kemana saja anda pergi, daerah-daerah mana saja yang rutin anda kunjungi di waktu-waktu tertentu. 

Kemudian selama berselancar di internet dengan siapa saja anda berinteraksi, informasi apa yang anda cari. Siapa saja family, rekan kerja, tetangga anda, semua terekam melalui handset anda. Entah anda menyadari atau tidak.

Mereka menganalisa dan menggali harta informasi tadi. Dan berpikir, barang dan jasa apa saja yang bisa ditawarkan sesuai dengan profile anda.

Disitulah Google akhirnya berkembang biak menjadi raksasa ekonomi.

Google Tidak Sesederhana Tampilannya !!!




Comments

Popular posts from this blog

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang