Skip to main content

5 Fakta tentang Penumpang Wanita di Commuter Line

1. Ibu-ibu paling brutal kalo berebut tempat duduk. Mungkin kata brutal terlalu lebay ..Tapi buat yang tiap hari naik CL pasti paham kenapa saya sebut brutal. Aturannya penumpang yang turun didahulukan dibanding penumpang yang naik. Nah yang namanya emak-emak itu, terutama yang naik turun di Stasiun Tanah Abang, hadeuuuh ampun deh. Saking agresifnya berebut tempat duduk, pernah ada penumpang yang mau turun sampai terdorong jatuh gara-gara emak-emak itu mendorong penumpang tadi. Melihatnya cuma bisa geleng-geleng deh.

2. Dua gerbong wanita masih kurang? Saking istimewanya wanita di public transportation, ada 2 gerbong khusus wanita. Di bagian paling depan dan belakang. Itu juga masih ditambah tempat duduk prioritas di setiap gerbongnya terutama Ibu hamil dan yang bawa anak. Tapi namanya perempuan, teteep aja "invasi" gerbong lain sambil berharap ada penumpang pria yang tergetak hatinya untuk kasih tempat duduk. Jadi kalo dipikir-pikir, penumpang wanita itu perlu berlapang dada deh untuk "stand up comedy" (istilah utk orang yang tdk dpt tempat duduk) jika gerbong khusus wanita dan tempat duduk prioritas penuh.

3. Selain gerbong khusus wanita dan tempat duduk prioritas, TIDAK ADA aturan tertulis bahwa penumpang harus memberi wanita tempat duduk. Apalagi penumpangnya cewek, masih muda lagi.... 

4. Paling menyebalkan kalo ada cewek yang "maksa" duduk padahal sudah tau kalo space nya sudah sempit. Buat bokong juga gak penuh. Kayak gitu, ada aja cewek yang bilang, geser dikit dong Mas..kalo gitu jadinya ya orang disuruh geser tadi memilih ngalah berdiri aja. Dan begitu si cowok berdiri, cewek tadi langsung ngeluarin HP dari tas, terus main game deh..... 

5. Saran buat wanita yang mau naik Commuter Line, sebelum berangkat masukkan dalam pikiran anda bahwa naik CL itu adalah berdiri. Kalau dapat tempat duduk ya rejeki ente, kalo gak dapat ya belom rejeki aja. Toh gerbong CL kan didesain dengan sedikit tempat duduk kan?

Comments

Popular posts from this blog

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang