Skip to main content

5 Alasan Kenapa KA Commuter Line Layak Jadi Andalan Transportasi di Jakarta

Sudah hampir setahun ini saya berpindah moda transportasi dari kendaraan pribadi atau terkadang bus, ke Kereta Commuter Line Jabotabek. Dan ini 5 Alasan Kenapa KA Commuter Line Layak Jadi Andalan Transportasi di Jakarta.


1. Waktu Tempuh

Sejak menggunakan KA Commuter Line St.Tangerang - Duri - Sudirman, saya nggak pernah terlambat sampai kantor. Dari semua moda transportasi yang pernah saya coba dari Tangerang ke Kuningan, CL [Commuter Line] ini yang terbaik. Dari rumah dengan jam keberangkatan sama [6:45] tingkat kedatangan di kantor daerah Kuningan, naik CL yang paling cepat.

2. Gerbong Kereta Yang Semakin Baik

Jujur saya akui meskipun masih jauh dari sangat nyaman, tetapi keadaan gerbong CL eks Jepang, bisa dikatakan sudah layak. Gerbongnya sendiri sebenarnya bekas dari Jepang, tapi mungkin karena perawatannya bagus di negara asalnya, jadi saat di ekspor sebagai barang bekas ke Indonesia, keadaannya masih bagus.

3. Murah 

PT. KCJ per tanggal 1 Juli 2013 memberlakukan tarif baru yakni  5 stasiun pertama Rp.2.000 dan setiap 3 stasiun berikutnya Rp. 500. Jadi dari Stasiun Tangerang - Duri - Sudirman cukup mengeluarkan uang Rp. 3.500. Ditambah parkir motor seharian di stasiun Rp. 6.000, dan kopaja/metromini Rp. 6.000 [PP], biaya transportasi yang saya keluarkan sehari totalnya Rp. 19.000. Lebih murah dibandingkan jika naik bus, sehari bisa keluar duit Rp. 25.000.

4. Parkir di Stasiun

Nampaknya PT. KCJ, mulai menerapkan konsep "Park and Ride'. Dari rumah, orang bisa naik kendaraan pribadi ke stasiun, terus parkir dan dilanjutkan naik kereta. Perparkiran di stasiun tangerang sendiri mulai ada perbaikan, baik dari sisi luasnya maupun keamanan. Terbukti ada asuransi untuk kendaraan yang diparkir di areal parkir stasiun. Yah, walaupun tarif parkirnya sama dengan ongkos keretanya itu sendiri, bayar parkir 6000 rupiah sehari dan ongkos kereta PP 7000..

5. Stasiun Yang Nyaman

Ya meskipun belum banyak setasiun yang nyaman, tapi paling tidak lumayan rapi, tidak semrawut dengan pedagang kaki lima yang memenuhi peron stasiun. Bahkan untuk stasiun Sudirman, sekarang sudah ada kedai 7 Eleven, Indomart, Alfamart, dan Roti-O.

Stasiun Sudirman
Stasiun Tangerang


Jadi, pake Commuter Line? Kenapa Tidak ....


Comments

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang