Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Kuda Troya Itu Bernama Djohar Arifin Husin

Di mitologi Yunani, istilah Kuda Troya muncul saat terjadinya Perang Troya antara Kerajaan Troya dan Pasukan Yunani. Sejatinya Kuda Troya adalah sebuah Kuda raksasa terbuat dari kayu, yang ditinggalkan begitu saja oleh pasukan Yunani di pinggir kota Troya. Pasukan Yunani berpura-pura kalah karena sudah bertahun-tahun menyerang Kerajaan Troya dan gagal menaklukkannya. Dan Kuda Troya itu tadi tidak sekedar Kuda Kayu Raksasa, tetapi didalamnya diisi sejumlah pasukan Yunani.  Melihat pasukan Yunani yang mundur teratur, Pasukan Troya bergembira dan segera menarik Kuda Troya tadi masuk ke Kota Troya. Malang tak dapat di tolak. Di saat mereka lengah, tentara Yunani yang disusupkan tadi berhasil membuka pintu gerbang kota Troya yang membuat Pasukan Yunani berhasil masuk dan memporak-porandakan Kota Troya. Dan mereka menang perang. Analogi Kuda Troya diatas, persis seperti peran yang dimainkan Djohar Arifin Husin di konflik PSSI sekarang ini. Djohar Arifin Husein menjadi sosok ta

Saat Sepakbola Tidak Menarik Lagi

Indonesia bisa dinobatkan negara yang paling sering menyelenggarakan Kongres Federasi Sepakbola [PSSI]. Dalam 2 tahun ini tercatat ada 10 kali yang konon namanya Kongres baik itu Federasi Resmi maupun yang mengaku resmi [KPSI]. Majukah Sepak Bola Indonesia? Tidak. Justru membuat sepakbola Indonesia menjadi semakin tidak menarik. Indah seandainya headline media tentang sepak bola adalah Juaranya Timnas Indonesia entah di level Asia Tenggara atau mungkin Asia. Sayang terjadi sebaliknya. Konflik, saling klaim, kudeta antar pengurus lebih mendominasi berita media. Kemana Pembinaan Usia Dini? Kompetisi yang sehat dan JUJUR ? Belum lagi berita pemain bola yang belum digaji meski kompetisi sudah selesai. Bahkan ada pemain asing sakit, dan tidak mendapat perawatan yang selayaknya yang berakhir kematian. Untuk pulang ke negaranya pun dia tidak mampu. Entah sampai kapan carut marut sepakbola Indonesia imi berlangsung. Padahal disaat yang sama, anak-anak Indonesia rame-rame berlatih dan be

When IMAGE is more IMPORTANT than REALITY

Ungkapan yang jadi judul tulisan ini, "When Images is more Important than reality" saya kutip dari kultwitnya @fahrihamzah, seorang legislator dari PKS, tentang fenomena pencitraan akhir-akhir ini. Pencitraan seperti menjadi kosa kata baru, terutama saat SBY berhasil terpilih menjadi Presiden. Kenapa SBY? Konon Presiden kita ini sangat peduli dengan citra diri baik itu pesona fisiknya, citra pemerintahan, dan partainya. Sebuah pencitraan tidaklah sebuah kesalahan saat apa yang dicitrakan itu merupakan pantulan dari kenyataan. Orang akan melihat pencitraan seperti memandang sebuah kotak kaca yang berisi perhiasan. Sebuah kotak yang berisi sebuah keindahan yang nyata, bukan kamuflase, bukan pula citra semu. Tetapi sayang, perjalanan pencitraan sekarang menuju ke arah yang sebaliknya. Pencitraan menjadi jauh lebih penting dibandingkam mewujudkan kenyataan  indah yang sebenarnya. Perjalanan buruk pencitraan seperti sebuah virus komputer yang merajalela tak terkendali di set