Skip to main content

Good Bye KL, We'll be back to WIN !! #AFF2012 (5-habis)

Sudah hampir sejam berlalu sejak peluit panjang dibunyikan, kami masih tertahan di luar Stasiun Bukit Jalil. Antrian token sementara ditutup karena antrian sudah panjang mengular untuk naik ke LRT.

Kami semua terdiam, sudah tidak ada gairah untuk diskusi mengenai jalannya pertandingan tadi.  Hanya perasaan kesal, lelah, dan entahlah..semua jadi satu.

Seakan jadi misteri, kenapa Timnas Indonesia susah sekali mematahkan dominasi Harimau Malaya di Bukit Jalil ini. Meskipun kita pernah mengalahkan mereka di GBK saat final Aff 2010 2nd leg, tapi rasanya dendam ini belum terbayarkan jika belum mengalahkan mereka di kandang harimau ini.

Padahal saat ini moment yang pas untuk melakukannya. Jika tadi menang, ada 2 hal paling tidak yang sangat bernilai. Yakni lolos ke semifinal, dan membuat Malaysia tersingkir. Sayang, Takdir Tuhan menentukan lain.

Sebelum berangkat, saya sudah menyiapkan diri jika seandainya kalah. Terutama mental, menyakitkan memang. Jauh-jauh datang ke Bukit Jalil untuk menyaksikan Timnas kalah. Tapi sejujurnya sesakit-sakitnya melihat Timnas kalah dan diejek sama suporter Malaysia, jauh lebih sakit cibiran dari teman sebangsa sendiri. Ya, begitu banyak anak bangsa yang berharap timnas kita kalah. Dan saat seperti inilah mereka seperti mendapat bahan bakar siap guna. Entah apa yang ada dibenak mereka hingga punya pikiran seperti itu.

Tapi inilah dunia sepakbola, saat ketidakpastian hasil yang membuat sepakbola itu hidup, dan menghidupi jutaan orang. Sepakbola tidak akan menarik jika kita sudah mengetahui pemenangnya bahkan sebelum pertandingannya dilakukan,

Respek yang tinggi saya haturkan untuk Coach Nil dan pemain timnas, mereka menjalani ini dengan maksimal ditengah keterbatasan. Bisa dilihat dari perjuangan mereka melawan Malaysia, terutama sebelum gol pertama terjadi. Banyak peluang untuk Indonesia. Sayang Takdir bicara lain.

Dan mereka pun seolah minta maaf dan berterima kasih kepada suporter atas dukungan yang tiada henti kepada mereka, dengan mendatangi sisi lapangan yang dekat dengan tribun penonton Indonesia yang sebagian besar sudah meninggalkan bangku dengan hati kecewa.

Perjalanan 'spiritual' ini yang pertama buat saya. Sejujurnya saya begitu menikmati setiap menit perjalanan kali ini. Meskipun hasil akhir tidak sesuai dengan harapan.

Minggu malam, 2 Des 2012,  diatas Kota Kuala Lumpur yang bermandikan jutaan cahaya lampu, saya berharap dapat kembali ke kota ini di lain waktu  dan pulang dengan senyum kemenangan.

Comments

Popular posts from this blog

Masalah Parkir di Supermal Karawaci

Jika anda akan parkir, khususnya sepeda motor, di areal Supermal Karawaci saya sarankan untuk lebih teliti. Mengapa? Saya mengalamai hal ini sudah dua kali. Jadi kira-kira begini, pada saat kita mau keluar dari area parkir, kita diharuskan menunjukkan STNK dan menyerahkah karcis parkir kepada petugas. Prosedur standarnya adalah petugas itu akan memasukkan No Pol Kendaraan ke Mesin (semacam cash register), dan disitu akan tertera berapa jumlah yang harus kita bayar. Nah, prosedur inilah yang saya lihat tidak dilaksanakan oleh petugas parkir di Supermal Karawaci . Saat saya menyerahkan karcis parkir, dan dia melihat Jam saya mulai parkir, dia langsung menyebutkan sejumlah tertentu (tanpa memasukkannya ke mesin),yakni Rp. 3.000. Saya curiga, segera saya minta untuk dimasukkan datanya dulu ke mesin. Dan setelah dimasukkan. Apa yang terjadi? Jumlah yang harus saya bayar cuma Rp. 2.500. Dan ini saya alamai DUA KALI!. Dan seorang tetangga pun pernah mengalami hal yang sama. Coba bayangkan ji

Larangan Sepeda Motor Lewat Jalan Protokol; Mempersulit Hidup Orang Pas-Pas an

Kata orang kalau kita berada di tengah, cenderungnya aman. Nggak terlalu ekstrem, entah di ke atas atau ke bawah. Tapi, hal itu tidak berlaku buat orang yang pas-pasan hidup di Jakarta. Orang-orang kelas menengah bawah di Jakarta, tahun-tahun terakhir ini semakin menyadari bahwa naik sepeda motor adalah jawaban yang pas atas kemacetan yang terjadi tak kenal waktu di Jakarta. Nggak perduli orang tinggal di tengah Jakarta atau pinggiran Jakarta, mulai beralih ke sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Ngirit baik waktu maupun biaya. Eh, ternyata kegembiraan ini tidak menyenangkan buat seorang yang Keras Kepala. Dia akan melarang sepeda motor melewati jalan Sudirman dan Thamrin. Dengan alasan membikin macet dan semrawut. Saya nggak tahu, dia itu mbodhoni atau memang benar-benar bodho. Satu sepeda motor dengan satu atau dua orang penumpang, hanya akan memakan jalan sekitar 1.5 meter an. Nah, sekarang bandingkan dengan satu orang yang naik mobil, sudah makan berapa meter tuh???? Jika

Karawaci Loop, Track Gowes Adem di Tangerang

Salah satu tempat recommended buat bersepeda di daerah Tangerang adalah KARAWACI LOOP. Ada yang menyebutnya LIPPO LOOP, karena lokasinya memang di Komplek Perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Tapi ada yang menyebutnya LOLLIPOP, bahkan ada Komunitas Goweser di kawasan itu menggunakan istilah ini. Entah kenapa penyebutannya mirip nama permen. Mungkin biar terkesan unik, dan enak diucapkan. KARAWACI LOOP sendiri sebenarnya jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, jalan menuju kesana dari arah pintu tol menuju Mall Karawaci, sebelum sampai di Mall, ada bundaran di depan Menara Matahari dan Benton Junction. Nah dari bundaran tersebut jika mau ke mall arahnya ke kanan, kalau ke KARAWACI LOOP dari bundaran lurus saja. Bisa dilihat di gambar peta dibawah ini. Kenapa tempat ini recommended untuk goweser?  SATU, karena jalan boulevard komplek, otomatis sepi tidak seramai jalanan umum. Ada dua jalur setiap jalannya. Jadi ada 4 jalur di kedua arahnya. Bahkan sebenarnya ada jalur khusus pesepeda yang