Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2009

Beratnya Untuk Konsisten

Ada yang bilang, kita itu selalu Konsisten Untuk Selalu Inkonsisten. Ya, mohon dimaklumi jika pernyataan itu muncul. Memang berat untuk selalu konsisten. Konsisten ini bisa berarti luas, konsisten dalam hal pemenuhan janji, atau konsisten dalam menjaga irama semangat. Setiap hari kita akan berada dalam semangat berbeda. Hari ini mungkin kita bisa sangat bersemangat sekali menjalaninya. Tetapi belum tentu di esok hari. Bisa jadi semangat kita anjlok secara tiba-tiba. Mungkin urusan rumah bisa sangat berpengaruh. Atau bisa pula pekerjaan yang belum terselesaikan. Problemnya adalah saat kita berinteraksi dengan pihak eksternal. Mereka belum tentu memahami kondisi kita saat itu. Kalau situasi seperti itu muncul ya mau tidak mau kita harus menghadapinya. Caranya? Bersandiwara! Pintarlah bersandiwara karena tidak semua orang bisa menerima sikap kita yang sebenarnya. Atau bahasa gaulnya 'ngeles'. Nggak salah kok kalau kita 'ngeles'. Toh ada kata yang sepadan dengan

Samsung C6625, Tuts Nyaman Battery Lemah

Hampir 3 bulan ini saya menggunakan Smart Phone keluaran produsen dari negeri Ginseng, yakni Samsung C6625. Alasan kenapa saya memilih model ini karena di jajaran produk Smart Phone, model ini termasuk yang termurah harganya, yakni Rp. 2.5 Juta. Dengan harga segitu sederet fasilitas sudah bisa dapatkan. Mulai dari Qwerty, HSDPA, Camera 2mp, Windows Mobile, GPS ready. Buat saya, perbandingan antara harga dan fitur, cukup menguntungkan konsumen. Dan setelah saya pakai sekitar 3 bulan ini, yang paling mengesankan adalah keyboardnya yang nyaman dipakai. Saking enaknya, terkadang saya lupa kalau sms dibatasi hanya 160 sms saja. Yang menjadi masalah adalah batereinya. Hampir setiap hari saya harus mengisi ulang. Cukup boros bahkan mungkin sangat boros kalau boleh dbilang seperti itu. Saya tidak tahu kenapa bisa begitu. Ada teman bilang, kalau memakai Windows Mobile memang begitu? Benarkah seperti itu? Ada juga yang menganalisa karena saya terlalu sering mengakses internet. Satu l

Status Facebook dan Kejadian Hari tersebut

Adakah hubungan antara keduanya? Secara logika, mungkin tidak terlihat atau bahkan memang tidak ada hubungannya. Tapi benarkah? Dari pengalaman selama ini, jika di hari itu saya menulis status Facebook dengan nada negatif, entah kenapa sepanjang hari itu saya sering mendapatkan kesialan. Begitu juga sebaliknya, jika nada status saya positif, keberuntungan banyak hinggap. Mungkinkah status tersebut saat saya ketik, secara tidak langsung berpengaruh dengan pola pikir kita saat itu? Sehingga aktivitas kita terpengaruh dengan pikiran kita saat itu. Saya jadi teringat, nasihat untuk tetap berpikiran positif apapun kejadiaanya. Khusnunzdon, Berbaik sangka, mungkin begitu kata yang tepat. Jujur saja, efek dari itu semua, sekarang saya jadi hati-hati menuliskan status Facebook saya. Tetap berpikiran positif!

Negeri 5 Menara dan Laskar Pelangi

Sampai hari ini N5M blm selesai saya baca. Tapi doa saya adalah semoga kejadian dengan Laskar Pelangi tak terulang lagi. Sampai di pertengahan novel ini, tiba-tiba saya teringat sama Laskar Pelangi. Bercerita tentang dunia anak-anak, pendidikan, dan impian. Yang satu berlatar belakang Babel, satu lagi di Ponorogo. Dua-duanya terinspirasi kehidupan masa anak-anak penulisnya. Kesamaan lainnya adalah impian tokoh-tokohnya. Ada yang mendambakan melihat Amerika dan kehidupan orang Islam di sana. Ada pula yang bercita-cita mendirkan pesantren. Karena blm sls membacanya ya... kesan saya sementara itu dulu.

Antara Janji dan Kewajiban

Seorang teman tempo hari meminjamkan sebuah buku yang selama ini saya cari-cari, yakni Al-Hikam. Belum banyak yang saya baca. Tetapi dari sekian yang saya baca, ada bagian yang menarik, dan terus terngiang di pikiran. Bahwa kita seringkali sibuk dengan apa yang sebenarnya telah dijaminkan untuk kita olehNya, tetapi melupakan kewajiban sebagai manusia. Terus terang saya jadi teringat kembali apa yang telah saya lakukan selama ini. Tidak jauh berbeda dengan ungkapan tersebut diatas. 24 jam waktu yang ada 50% lebih buat ngurusin pekerjaan, belum hal duniawi yang lain. Duh.... Dilemanya adalah bahwa kita dituntut berusaha untuk mengubah nasib kita. Bukan siapa-siapa. Kita harus mengejar apa yang sudah dijaminkan untuk kita. Kalau tidak kita kejar, bisa jadi apa yang sudah dijaminkan tersebut tidak akan sampai ke kita. Disisi lain, kita mempunyai sederet kewajiban kepadaNya. Dan itu sering terlupakan ditengah kesibukan keseharian kita. Kejar Apa Yang Telah Dijanjikan Ingat Dan Ke