Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2008

Kebohongan Jusuf Kalla Terbukti Nyata

Sebuah tulisan menarik dari Farid Gaban di akhir tahun 2007 [saya ambil dari milis Jurnalisme], yang temanya sangat relevan dengan situasi saat ini, terlebih dengan rencana kenaikan secara berkala harga elpiji mulai September 2008 ini. [Harga elpiji naik? Akhir tahun lalu saya tentang kemungkinan munculnya problem ini. Perubahan pemakaian minyak tanah ke elpiji adalah jalan melingkar pencabutan subsidi bahan bakar.-FG] Konversi Energi dan Kebohongan Jusuf Kalla Oleh Farid Gaban | 7 September 2007 Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan program konversi energi dari minyak tanah ke gas elpiji akan terus dijalankan dan diharapkan tuntas pada 2011. Menurut Kalla, program itu menguntungkan baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Keuntungan lain: gas elpiji lebih bersih dan ramah lingkungan dibanding minyak tanah. Bagi pemerintah, program itu akan mengurangi besarnya subsidi minyak tanah yang kini mencapai sekitar Rp 60 triliun per tahun. Bagi masyarakat, menurut Kalla, pemakaian elpiji akan m

Silaturahmi 17 Agustusan

Buat saya 17 Agustusan tidak berarti apa-apa kecuali silaturahmi. Terutama sekali dengan tetangga se RT RW. Bukan apa-apa, tetangga adalah saudara paling dekat. Kalau ada apa-apa dengan kita, yang paling diharapkan bantuan siapa lagi kalau bukan tetangga kita. Kapan lagi bisa ketemu tetangga. Pergi pagi pulang petang. Weekend buat keluarga inti. Dengan adanya 17 agustusan ini kan, yah lumayan bisa main bola bareng, main voli, atau sekedar rapat jalanan alias ngobrol ngalor ngidul. Jadi kalau pas lomba futsal atau lainnya, yang dicari sih nggak kemenangan. Paling keluar keringat bareng, ketawa. Nggak mulk-muluk lah....

Surat Cinta Dariku Seorang Ayah: Untuk Anakku Tersayang

Nak….., menjadi ayah itu indah dan mulia, dengan itu aku bangga. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang besar dan indah itu karena didasari sebuah cinta. Meskipun demikian, ketahuilah, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi ku akui, betapa sepanjang masa kehadiranmu disisiku, aku seperti menemui makna keberadaanku dan tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah suatu masa terindah dan paling aku banggakan dihadapan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan sekalipun aku membanggakanmu ketika aku duduk berduaan denganmu dihadapanNya, hingga saat usia senja menanti. Nak…. ., saat pertama engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan cinta ibumu. Sebagai bukti dan pengikat bahwa aku dan ibumu tak akan pernah terpisahkan oleh apapun dan siapapun. Tapi…., seiring waktu berjalan, ketika engkau tumbuh besar dan telah pula pandai bicara, ketika engkau telah mampu membantah suruhanku dengan kata “ ‘NDAK MAU “ tersen

Gratis Bicara XL Pascabayar, Promosi Setengah Hati

Beberapa hari lalu, ada promosi satu halaman penuh di harian Kompas mengenai Gratis Becara dari Jam 8 Malam hingga Jam 8 Pagi. Tapiiii... seperti biasa liat dulu syarat dan ketentuannya. Syaratnya, sekilas terlihat sederhana. Khusus pelanggan XL Pascabayar yang melakukan pembayaran dengan Auto Debit Kartu kredit. Cukupkah hanya itu? Pertama kali membaca sih saya seneng aja, soalnya selama ini saya melakukan pembayarannya pake kartu kredit. Sekali lagi, Tapiiii.... Masih ada syarat yang lain-lain ternyata. Kalau tagihan kurang dari 100 ribu ya nggak dapat fasilitas ini. Dan kalau kita baca di link ini dijamin anda akan semakin pusing membacanya dan berpikir.... ini operator niat promosi nggak sih ....

Masih Perlukah Beli Koran?

Beli Koran? Mmm, sepertinya kok tidak ya. Kenapa? 1. Bisa baca gratis di kantor. Ada dua koran wajib dikantor yakni Kompas dan Bisnis Indonesia. Jadi mengapa harus beli? 2. Beli koran adalah membeli informasi. Sekarang ini, beli koran adalah membeli iklan. Bagaimana tidak, dengan harga 2000 - 3000 per eksemplar, masak 50% lebih isinya iklan. Padahal pengiklan harus membayar mahal ke penerbit koran. Lha kok pembacanya disuruh bayar iklan yang diiklankan? Kan penerbit koran untung dobel kan? Seorang teman jurnalis pernah cerita bahwa, koran sekelas kompas, seandainya korannya itu dibagi gratis ke pembaca pun, mereka masih untung. Jadi mengapa harus beli? 3. Sudah ada internet, yang menyediakan situs berita yang bisa dibaca gratis tis tis. Nggak perlu bayar kecuali kayak koran pelit macam KORAN TEMPO, yang segalanya harus mbayar. Jadi mengapa harus beli? 4. Ada koran versi internetnya alias epaper. Sampai hari ini, saya baru nemu 4. Yang paling baru punya Republika. Daftar lengkapnya adal