Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2006

Catatan Perjalanan Idul Fitri 1427 H - Shaf yang Tak Pernah Lurus

Catatan ini saya buat, karena selama lebaran tahun ini, saya melewatkannya di kampung halaman, Semarang. Rencananya, Insya Allah kurang lebih 10 hari saya habiskan di tempat orang tua. Dari sekian banyak tempat Sholat Idul Fitri di Semarang, salah satunya yakni di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang. Inilah salah satu tempat utama yang menjadi tujuan umat islam di Semarang. Karena kebetulan tempatnya sangat strategis, tepat di jantung Kota Semarang. Simpang Lima, saat ini menjadi alun-alun atau pusat kota Semarang. Layaknya kota-kota di Jawa pada umumnya, di setiap alun-alun terdapat Masjid dan Pusat Pemerintahan. Dahulu, pasti akan kita temukan hal yang sama di alun-alun Kota Semarang. Tapi tidak di Simpang Lima. Yang tersisa hanya Masjid Baiturrahman. Karena, Simpang Lima merupakan alun-alun pindahan yang sebelumnya terdapat di depan Masjid Besar Kauman, yang berada tidak jauh dari Pasar Johar. Karena, kebijaksanaan pemerintah saat itu, alun-alun dipindah ke Simpang Lima yang se

Catatan Ramadhan 1427 H - Cobaan saat Ramadhan

Hari ini, sudah genap 2 hari, Ramadhan 1427 H berlalu. Entah sudah berapa Ramadhan saya temui. Kalau dihitung sejak mulai berpuasa penuh, mungkin sekitar 20an Ramadhan yang pernah saya temui. Saya sendiri sudah tidak ingat mulai umur berapa mulai berpuasa secara penuh. Ramadhan dan cobaan, bak sebuah dua sisi mata uang, yang akan selalu bersisian sampai diujung waktu. Meskipun dalam kadar yang berbeda. Tuhan pun Maha Adil dan Maha Tahu. Dia tidak akan menurunkan cobaan kepada yang tak akan kuat untuk menerimanya. Cobaan serasa ujian bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Kita yang jarang sekali sadar. Mungkin prasangka buruk yang timbul. Bahkan kepada Allah SWT sekalipun. Dari sekian Ramadhan, mungkin Ramadhan kali ini cobaan seolah tiada berhenti. Atau mungkin saya sebagai hambanya yang selama ini tidak pernah menganggapnya sebagai cobaan? Cobaan pertama, datang 3 hari menjelang bulan Puasa datang. Tekanan darah tiba-tiba turun drastis. Bahkan sampai 4 hari bertur

Double Track Jakarta-Serpong, Bikin Macet?

Buat pengguna jalan yang terbiasa melintasi perlintasan Kereta Api Stasiun Palmerah, siap-siap bertambah kesabarannya di tahun 2007 nanti. Apa sebab? Sudah beberapa bulan ini di dekat Stasiun Palmerah ada pembangunan rel double track yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang hingga Serpong. Diharapkan jika rel double track ini selesai, perpindahan orang antara Jakarta - Tangerang akan lebih mudah, selain dihubungkan dengan Jalan Tol Jakarta-Tangerang yang sudah lama berfungsi. Pembangunan rel double track ini sendiri, kabarnya juga akan merombak stasiun-stasiun yang akan dilewatinya. Dimulai dari Stasiun Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran Lama, terus hingga Stasiun Serpong. Dan stasiun-stasiun tersebut yang sebelumnya terkesan kumuh, dan mudahnya orang tanpa tiket keluyuran di sekitar stasiun, diharapkan dengan perombakan total ini, semuanya akan berubah. Karena di sistem yang baru nanti, penumpang tanpa tiket tidak akan dapat masuk ke lingkungan stasiun. Dan juga, akan akan diberlakukan

Saatnya Berhenti Sejenak

Salah satu hobi yang saya sesali adalah membaca. Kenapa? Kenapa baru sekarang saya mempunyai hobi membaca? Saya membayangkan jika, hobi itu timbul dulu saat masih dibangku sekolah atau kuliah. Mungkin hasil belajar saya dulu akan lain hasilnya. Karena saya dulu termasuk murid atau mahasiswa yang biasa saja. Sempat mengalami ”masa keemasan” sebagai murid saat kelas satu sampai dengan kelas dua SD. Dan selanjutnya pelan-pelan masuk masa ”warna-warni” dengan adanya tinta merah di raport sejak kelas tiga SD. Masa itu berlanjut hingga kelas satu SMA. Dan secara tidak sengaja, mulai meraih kembali ”masa keemasan” saat duduk di kelas 2 SMA. Itupun saya nikmati hanya kira-kira 2 tahun hingga saat bisa menembus UMPTN tahun 1991. Setelah itu kembali menjadi biasa-biasa saja. Bahkan terkadang sangat terpuruk. Tapi namanya kehidupan yang layaknya roda berputar. Terkadang ada masa dibawah, ada pula saatnya diatas. Saya tidak tahu persis, kapan tepatnya saya mulai suka membeli buku dan membaca. Mung

Lambat itu Indah

Siapa bilang lambat itu negatif? Mungkin dibenak kita selama ini, kata lambat, sering berkonotasi serba negatif. Bisa berarti bodoh,lelet. Tapi benarkah demikian? Boleh jadi pemikiran seperti itu, sekarang perlu dipinggirkan. Silahkan baca In Praise of Slow . Sejak dari halaman depan hingga bagian akhir buku ini seolah menyadarkan kita, bahwa kita sebenarnya butuh KELAMBATAN. Contoh paling aktual, saat kita sholat, butuhkah kita akan kecepatan? Dunia sekarang memang menuntut serba cepat. Kecepatan komputer yang semakin dahsyat dengan siklus yang semakin pendek. Berbagai tekhnologi diciptakan untuk menunjang pekerjaan kita supaya lebih cepat selesai. Begitu pekerjaan selesai, benarkah betul-betul selesai? Yang terjadi mungkin malah pekerjaan baru yang segera datang. Akibatnya, kita jadi miskin waktu. Manusia yang diciptakan Allah, setelah adanya alam semesta, malah menjadi budak. Bukan menjadi tuan bagi alam. Dengan tuntutan kecepatan yang semakin dahsyat, tidak kita sadari ada pihak-p

Biar Nggak Nyasar di Jakarta

Anda baru saja tinggal di Jakarta? Sering nyasar? Jangan takut, banyak kok temannya. Saya cuma ingin sharing pengalaman saja. Dulu pertama kali datang ke Jakarta, wah blank deh.. Mau kemana nggak tahu harus naik apa. Coba-coba naik angkot, eh nyasar. Beruntung saya harus menghabiskan banyak waktu di lapangan. Alias orang lapangan. Dan beruntung pula saya punya temen kantor orang Medan. Kenapa orang Medan. Teman saya ini dulu pernah jadi Sopir tembak Taxi Prestasi. Jadi harap maklum kalau dia tahu seluk beluk Jakarta, termasuk jalur angkot. /p> Akhirnya, kalau mau kemana-mana saya sering tanya dia. Dan kebiasaan di Jakarta, kalau kita mau ke jurusan tertentu, hampir mustahil kita naik satu angkutan terus langsung sampai. Anda harus pindah angkutan. Contoh, kalau dari Blok M ke Mangga Dua. Sekarang lebih enak, pertama naik Bus Trans Jakarta turun di Stasiun Kota. Turun lalu jalan kaki sebentar terus naik mikrolet jurusan Ancol. Atau bisa juga naik ojek sepeda. So biar nggak nyasar :

Tips Saat Sahur

Dulu saat masih kos, pada waktu makan sahur adalah waktu paling males untuk bangun. Sudah gitu, harus keluar ke warung dulu buat beli makan. Kalau boleh memilih antara makan sahur dan tidur, kayaknya mending tidur deh. Tapi ya resikonya kalau siang jadi lemes. Saya punya temen kos, namanya Pak Dupo. Kalau saya liat, dia tuh paling jarang makan sahur. Paling bangun sebentar, habis itu tidur lagi. Pernah saya tanya, Nggak makan sahur pak? Emangnya nggak lemes? Wah saya nggak pernah makan nasi kalau sahur. Soalnya kalau makan nasi justru nanti siang malah lemes dan lapar. Menurut Pak Dupo, setiap sahur, biar nggak lemes pas puasa. Dia minum madu dua sendok makan habis itu minum segelas air putih. Kalau makan ya paling roti tawar. Dijamin, tetep seger sampai bedug maghrib. Dan ternyata begitu saya coba, memang bener. Akhirnya kebiasaan itu sampai sekarang saya lakuin. Tapi tetep saja saya sebelumnya makan nasi, buat cadangan tenaga aja.

Flexibility Working Hours

Mungkin belum terbiasa bagi kita, saat Job Interview kita menanyakan tentang Fleixibity Working Hours. Apa sih maksudnya? Dari 24 jam sehari waktu yang tersedia buat kita, paling tidak sekitar 9 jam kita habiskan untuk pekerjaan. Sisanya untuk hal-hal yang lain. Mungkin bisa mengantarkan anak sekolah, olah raga, beres-beres rumah, atau tiba-tiba harus mengantarkan anak ke dokter. Kalau urusannya sudah urgent seperti ke dokter itu, mungkinkah bos ngasih ijin? Mungkin kalau bosnya masih punya hati, nggak masalah. Tapi bagaimana kalau yang kita hadapi bosnya yang kaku? Kan berabe … Flexibility Working Hours bisa ditempuh salah satunya adalah dengan “flexible hours scheme”. Yang umum terjadi sekarang adalah satu kantor jam kerjanya seragam yakni dari jam 9 sampai 6, atau dari jam 8 sampai jam 5. Nah dengan “flexible hours scheme” ini aturan itu bisa dirubah dengan memberi keleluasaan pada karyawan untuk memilih jam kerja. Misal ditawarkan pilihan jam 7-4, 8-5, atau dari jam 9-6. Dengan car

Kejamnya Sang Bunga

Anda baru saja ambil KPR [ Kredit Pemilikan Rumah]? Jika ya, bersiap-siaplah kalau tagihannya tiba-tiba melonjak. Ceritanya begini, saya akhir tahun kemarin ambil KPR di Bank Niaga, dengan suku bunga 11,65%. Nah bunga segitu mereka bilang berlaku untuk setahun. Kalau berlaku setahun berarti kira-kira akhir tahun ini saya akan dikenai suku bunga yang baru. Iseng-iseng saya telpon ke Customer Servicenya Bank Niaga. Saya tanya, “mbak suku bunga KPR nya sekarang berapa?”. Dia jawab,”Wah sudah turun kok pak. Tempo hari masih 15% lebih sekarang jadi 14,88%.” Nah, jika bunganya masih 14,88% sampai akhir tahun, berarti dipastikan cicilan KPR saya melonjak. Saya nggak tahu jadi berapa. Moga-moga sih nggak banyak. Maklum, kalau melihat history kenaikan gaji yang cuma 10%, berarti kenaikannya hanya buat nutup kenaikan tagihan lagi. Lha kenaikan harga-harga kebutuhan pokok nutupnya dari mana? Barusan, saya cek tingkat suku bunga deposito di Bank Niaga. Untuk yang satu bulan dia kasih 8.50%. Sedan